Faedah Taubat dan Istighfar, dari Tolak Azab hingga
Datangkan Rezeki
Faedah Taubat dan Istighfar, dari Tolak Azab hingga
Datangkan Rezeki
Menjadi keharusan seorang muslim dan muslimah untuk
bertaubat atas segala kesalahan yang pernah dilakukan dan senantiasa meminta
ampun kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Foto ilustrasi/ist
Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan dan dosa.
Dan menjadi keharusan seorang muslim dan muslimah untuk bertaubat atas segala
kesalahan yang pernah dilakukan dan senantiasa meminta ampun kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.
Banyak ayat-ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan bahwa
kaum muslimin harus bertaubat dan beristighfar jika seseorang itu telah
meninggalkan kewajiban. Allah Ta'ala berfirman :
فَٱصْبِرْ
إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَٰرِ
"Maka
bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah
ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang
dan pagi." (QS Ghafir : 55)
Kemudian
firman Allah :
فَٱعْلَمْ أَنَّهُۥ لَآ
إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَٱسْتَغْفِرْ لِذَنۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَىٰكُمْ
"Maka
ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu
tinggal." (QS Muhammad :19)
Dan firman
Allah Ta'ala :
لِّيَغْفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا
تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ
وَيَهْدِيَكَ صِرَٰطًا مُّسْتَقِيمًا
"Supaya
Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan
datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan
yang lurus." (QS Al-Fath : 2)
Dengan
demikian, taubat dengan istighfar dilakukan karena meninggalkan perintah dan
melakukan pelarangan, sebab sesungguhnya keduanya termasuk keburukan, kesalahan
dan dosa.
Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
"Hai
sekalian manusia bertaubatlah kalian kepada Allah dan mintalah ampunan darinya,
sesungguhnya saya bertaubat dalam sehari seratus kali." (HR: Muslim).
Hakikat
Taubat dan Istighfar
Sebagian
besar orang menyangka bahwa istighfar dan taubat hanyalah cukup dengan lisan
semata. Sebagian mereka mengucapkan, "Aku memohon ampunan kepada Allah dan
bertaubat kepada-Nya." Tetapi, kalimat itu tidak membekas di dalam hati,
juga tidak berpengaruh dalam perbuatan anggota badan. Sesungguhnya istighfar
dan taubat jenis ini adalah perbuatan orang-orang dusta. (Baca juga : Inilah
Sifat Istri yang Dapat Mendatangkan Rezeki Bagi Suaminya )
Para ulama
banyak menjelaskan hakikat istighfar dan taubat. Di antaranya Imam ar-Raghib
al-Ashfahani. Beliau menerangkan, "Dalam istilah syara’, taubat adalah
meninggalkan dosa karena keburukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan,
berkeinginan kuat untuk tidak mengulanginya, dan berusaha melakukan apa yang
bisa diulangi (diganti). Jika keempat hal itu telah terpenuhi berarti syarat
taubatnya telah sempurna."
Syaikul
Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya "Tazkiyatun Nafs' menjelaskan, orang
yang bertaubat dari dosa atau dari kekafiran sangat boleh jadi lebih utama
daripada orang yang tidak pernah terjerumus pada kekafiran dan dosa, lalu ia
tidak mau bertaubat.
Karena itu,
bertaubat dari setiap dosa hukumnya adalah wajib. Jika dosa itu adalah dosa
terhadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan tidak ada sangkut pautnya dengan anak
cucu Adam, maka syarat taubatnya adalah, berhenti dari melakukan perbuatan dosa
itu, menyesal telah melakukan perbuatan dosa tersebut, dan berjanji tidak akan
pernah mengulanginya lagi untuk selama-lamanya.
Jika taubat
itu berkaitan dengan manusia, selain tiga syarat di atas, maka hendaknya ia
membebaskan diri (memenuhi) hak orang tersebut. Jika berbentuk harta benda atau
sejenisnya maka ia harus mengembalikannya. Jika berupa had (hukuman) tuduhan
atau sejenisnya maka ia harus memberinya kesempatan untuk membalasnya atau
meminta maaf kepadanya. Jika berupa ghibah (menggunjing), maka ia harus meminta
maaf.
Sedangkan
istighfar, sebagaimana diterangkan Imam ar-Raghib al-Ashfahani adalah
"Meminta (ampunan) dengan ucapan dan perbuatan. AllahTa'ala berfirman,
فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟
رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًا
"Mohonlah
ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun." (QS Nuh: 10).
Tidaklah
berarti bahwa mereka diperintahkan meminta ampun hanya dengan lisan semata,
tetapi dengan lisan dan perbuatan. Bahkan hingga dikatakan, memohon ampun (istighfar)
hanya dengan lisan saja tanpa disertai perbuatan adalah pekerjaan para
pendusta. (Baca juga : Waspadai Naminah, Dosa Besar yang Mencelakakan Pelakunya
)
Taubat dan
istighfar pun memiliki keutamaan dan faedah, di antaranya :
1.
Bertaubat dapat meraih kecintaan Allah Ta'ala. Allah berfirman
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri” (QS Albaqarah : 222)
2.
Bertaubat akan didoakan oleh para malaikat agar diampuni, dilindungi dari azab
neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Allah berfirman :
الَّذِينَ
يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ
وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ
شَيْءٍ رَّحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ
وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
(Malaikat-malaikat)
yang memikul ‘Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji
Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang
yang beriman (seraya mengucapkan): “Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat
dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang
menyala-nyala,
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ
جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ
وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
"Ya
Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau
janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka,
dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Ghafir : 7-8)
3. Orang yg
bertaubat ditambah rezekinya oleh Allah.
Allah
berfirman tentang perkataan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada kaumnya:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا
رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا
وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل
لَّكُمْ أَنْهَارًا
“Aku (Nuh)
katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai” (QS Nuh : 10-12)
Al-Hafizh
Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata :
” Maknanya,
jika kalian bertaubat kepada Allah, meminta ampun kepadaNya dan kalian
senantiasa menta’atiNya, niscaya Ia akan membanyakkan rizki kalian menurunkan
air hujan serta keberkahan dari langit, mengeluarkan untuk kalian berkah dari
bumi, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan untuk kalian, melimpahkan air susu perahan
untuk kalian, membanyakan harta dan anak-anak untuk kalian, menjadikan
kebun-kebun yang di dalamnya bermacam-macam buah-buahan untuk kalian serta
mengalirkan sungai-sungai diantara kebun-kebun itu (untuk kalian)."
(Tafsir Ibnu Katsir 4/329)
. Orang
yang bertaubat dari kemaksiatan yang dia lakukan maka akan
keburukan-keburukannya akan diubah oleh Allah menjadi kebaikan dan memperberat
timbangan kebaikannya pada hari kiamat kelak. Allah berfirman :
إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ
وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ
حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا
“Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu
kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha
Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al-Furqan : 70)
5.
Taubat bukan hanya menghapuskan dosa-dosa, bahkan merupakan sebab masuk surga
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ
عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الأنْهَارُ يَوْمَ لا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ
نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا
أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Hai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuhaa
(taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi
kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin
yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan
mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami
cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu.” (QS At-Tahriim : 8)
6. Taubat
merupakan sebab datangnya kemenangan . Allah Ta'ala berfirman :
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ
جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung” (QS An-Nuur : 31)
7.
Bertaubat menyebabkan terhalangnya azab. Allah Ta'ala berfirman
وَمَا كَانَ اللَّهُ
مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Dan
tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun” (QS
Al-Anfaal : 33)
Lantas kapan
pintu taubat itu ditutup? Allah Ta'ala akan selalu menerima taubat hamba-Nya
selama ajal belum menjemput orang tersebut. Apabila roh telah sampai ke hulqum
(tenggorokan ) maka taubat seseorang itu sudah tidak berguna lagi. Perlu
diingat, bahwa Allah akan selalu menerima taubat hamba-Nya sebesar apapun dosa
itu. (Baca juga : Berhias Diri dengan Sifat Tawadhu' )
Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya
Allah SWT menerima taubat seorang hamba selama roh belum sampai ke tenggorrokan
( HR: Ahmad,
Ibnu Majah,
Tirmizi dan ia berkata : hadis hasan ).
Pintu
taubat juga sudah tertutup apabila matahari telah terbit dari arah barat.
Rasululllah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barang
siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari tempat tenggelamnya (sebelah
barat ), niscaya Allah SWT akan menerima taubatnya. (HR: Muslim )
Walau
demikian, janganlah kita menunda-nunda taubat. Karena taswif (menunda-nunda )
adalah tanda orang yang tidak beruntung.
Wallahu A'lam
Widaningsih
0 komentar:
Posting Komentar