Doa yang Dibaca
Waktu Kapan Pun
#01 Doa sapu jagat, meminta kebaikan di dunia dan
akhirat
رَبَّنَا
آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
ROBBANAA
AATINAA FID DUN-YAA HASANAH, WA FIL AAKHIROTI HASANAH, WA QINAA ‘ADZAABAN NAAR.
Artinya: Ya
Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di
akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.[1]
#02 Doa
memohon kemudahan
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ
مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
ALLOOHUMMA
LAA SAHLA ILLAA MAA JA’ALTAHU SAHLAA, WA ANTA TAJ’ALUL HAZNA IDZAA SYI’TA
SAHLAA.
Artinya: Ya
Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engk au buat mudah. Engkau yang mampu
menjadikan kesedihan (kesulitan) – jika Engkau kehendaki – menjadi mudah.[2]
#03 Doa
agar diperbagus akhir setiap urusan, juga diselamatkan dari kebinasaan dunia
dan akhirat
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ
عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا
وَعَذَابِ الآخِرَةِ
ALLOOHUMMA
AHSIN ‘AAQIBATANAA FIL UMUURI KULLIHAA, WA AJIRNAA MIN KHIZYID DUN-YAA WA
‘ADZAAِBIL AAKHIROH.
Artinya: Ya
Allah, baguskanlah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan
di dunia dan dari siksa akhirat.[3]
#04 Doa
orang yang sedang berduka
اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ
أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى
كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
ALLOOHUMMA
ROHMATAKA ARJUU, FA LAA TAKILNII ILAA NAFSII THORFATA ‘AININ, WA ASH-LIHLII
SYA’NII KULLAHU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA
Artinya: Ya
Allah, dengan rahmat-Mu, aku berharap, janganlah Engkau sandarkan urusanku
kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku
seluruhnya, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau.[4]
#05 Doa
saat mendapat kesulitan seperti yang dibaca oleh Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ
الْوَكِيْلُ
HASBUNALLOOHU
WA NI’MAL WAKIIL.
Artinya:
Cukuplah Allah yang menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik
Pelindung.
#06 Doa
meminta agar diangkat dari kesulitan yang dibaca oleh Nabi Yunus ‘alaihis salam
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
LAA ILAAHA
ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHOOLIMIIN
Artinya:
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, Mahasuci Engkau,
sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat aniaya.[5]
#07 Doa
agar diberikan ketenteraman hati dan dihilangkan kesedihan
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
عَبْدُكَ، اِبْنُ عَبْدِكَ، اِبْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ
حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ
بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ
خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ
الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ
هَمِّيْ.
ALLOOHUMMA
INNI ‘ABDUK, IBNU ‘ABDIK, IBNU AMATIK, NAASHIYATII BIYADIK, MAADHIN FIYYA
HUKMUK, ‘ADLUN FIYYA QODHOO-UK. AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWA LAK, SAMMAYTA BIHI
NAFSAK, AW ANZALTAHU FII KITAABIK, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIK,
AWISTA’TSARTA BIHI FII ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAK. AN TAJ’ALAL QUR’AANA ROBII’A
QOLBII, WA NUURO SHODRII, WA JALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.
Artinya: Ya
Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba
perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu berlaku padaku,
ketentuan-Mu kepadaku pasti adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik)
yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu,
Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan
untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu. Mohon jadikan Alquran sebagai
penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka, dan penghilang
kesedihanku.[6]
#08 Doa
untuk kesedihan yang mendalam
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمُ،
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ
الْعَرْشِ الْكَرِيْمُ
LAA ILAAHA
ILLALLOH AL-‘AZHIIM AL-HALIIM, LAA ILAAHA ILLALLOH ROBBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM. LAA
ILAAHA ILLALLOH, ROBBUS SAMAAWAATI WA ROBBUL ARDHI WA ROBBUL ‘ARSYIL KARIIM.
Artinya:
Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan
Maha Pengampun. Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb
yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah (sesembahan) yang berhak
disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang
menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia.[7]
#09 Doa
agar tidak hilang nikmat, tidak berubah jadi sakit, dan dihindarkan dari
musibah yang datang tiba-tiba
اللَّهُمَّ إِنِّيٍ أَعُوذُ
بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ
وَجَمِيعِ سَخَطِكَ
ALLOOHUMMA
INNII A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIK, WA TAHAWWULI ‘AAFIYATIK, WA FUJAA’ATI
NIQMATIK, WA JAMII’I SAKHOTHIK.
Artinya: Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang
telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan,
dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.[8]
#10 Doa
berlindung dari penyakit menular dan setiap penyakit jelek
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّئِ اْلأَسْقَامِ
ALLOOHUMMA
INNII ‘AUUDZU BIKA MINAL BAROSHI WAL JUNUUNI WAL JUDZAAMI WA MIN SAYYI-IL
ASQOOM.
Artinya: Ya
Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, lepra, dan
dari segala keburukan segala macam penyakit.[9]
#11 Doa
ketika melihat orang lain tertimpa musibah (cukup dibaca sendiri, tidak
didengar orang lain)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي
عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ
تَفْضِيلاً
ALHAMDULILLAAHILLADZII
‘AAFAANII MIMMAB TALAAKA BIHI, WA FADDHOLANII ‘ALA KATSIIRIN MIMMAN KHOLAQO
TAFDHIILAA.
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkanku dari musibah yang menimpamu
dan yang telah benar-benar memuliakanku dibandingkan makhluk lainnya.[10]
#12 Doa
agar tidak mati mengerikan
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ
بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ
يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي
سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا
ALLOOHUMMA
INNII A’UUDZU BIKA MINAT TARODDI WAL HADMI WAL GHOROQI WAL HARIIQI, WA A’UUDZU
BIKA AN-YATAKHOBBATHONISY SYAITHOONU ‘INDAL MAUTI, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA FII
SABIILIKA MUDBIRON, WA A’UDZU BIKA AN AMUUTA LADIIGHO.
Artinya: Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh),
kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung
kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari
mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati
dalam keadaan tersengat.[11]
#13 Doa
meminta kekuatan iman, langgengnya nikmat, dan dekat dengan Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga
اَللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ إِيْمَانًا لاَ يَرْتَدُّ، وَنَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ، وَمُرَافَقَةَ مُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَعْلَى جَنَّةِ الْخُلْدِ
ALLOOHUMMA
INNII AS-ALUKA IIMAANAN LAA YARTADDU, WA NA’IIMAN LAA YANFADU, WA MUROOFAQOTA
MUHAMMADIN SHOLLALLOOHU ‘ALAYHI WA SALLAM FII A’LAA JANNATIL KHULDI.
Artinya: Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu iman yang tidak akan lepas, nikmat
yang tidak akan habis, dan menyertai Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di
surga yang paling tinggi selama-lamanya.[12]
#14 Doa
agar terhindar dari cobaan yang berat, tidak bahagia, takdir yang jelek, dan
kegembiraan musuh
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ
بِكَ مِنْ جَهْدِ البَلاَءِ ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ ، وَسُوءِ القَضَاءِ ،
وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاء
ALLOOHUMMA
INNI A’UDZU BIKA MIN JAHDIL BALAA-I, WA DAROKISY SYAQOO-I, WA SUU-IL QODHOO-I,
WA SYAMAATATIL A’DAAI.
Artinya: Ya
Allah aku meminta perlindugan kepada-Mu dari beratnya cobaan, kesengsaraan yang
hebat, takdir yang jelek, dan kegembiraan musuh atas kekalahan.[13]
Dzikir yang
Dibaca pada Waktu Tertentu
#15 Membaca
ayat kursi agar mendapatkan perlindungan, dibaca satu kali setiap pagi dan
petang
اَللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ
بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ
بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah,
tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya segala yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafaat di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di
hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa pun dari
ilmu Allah melainkan sesuai kehendak-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.”
(QS. Al-Baqarah: 255)
#16 Membaca
doa meminta keselamatan, dibaca satu kali setiap pagi dan petang
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ
أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ
وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ
احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ
شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ
تَحْتِيْ
ALLOHUMMA
INNII AS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FID DUN-YAA WAL AAKHIROH. ALLOHUMMA INNII
AS-ALUKAL ‘AFWA WAL ‘AAFIYATA FII DIINII WA DUN-YAAYA WA AHLII WA MAALII.
ALLOHUMAS-TUR ‘AWROOTII WA AAMIN ROW’AATII. ALLOHUMMAHFAZH-NII MIM BAYNI
YADAYYA WA MIN KHOLFII WA ‘AN YAMIINII WA ‘AN SYIMAALII WA MIN FAWQII WA
A’UUDZU BI ’AZHOMATIKA AN UGH-TAALA MIN TAHTII.
Artinya: Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama,
dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang
tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah,
peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung
dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau
tenggelam dalam bumi dan bencana lain yang membuat aku jatuh).[14]
#17 Membaca
dzikir agar tidak datang mudarat, dibaca tiga kali setiap pagi dan petang
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لاَ
يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
BISMILLAAHILLADZII
LAA YADHURRU MA’ASMIHI SYAI-UN FIL ARDHI WA LAA FIS SAMAA’I WA HUWAS SAMII’UL
’ALIIM.
Artinya:
Dengan nama Allah – bila nama-Nya disebut maka segala sesuatu di bumi dan langit
tidak akan berbahaya – Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Dibaca 3 x)
Faedah:
Barang siapa yang mengucapkan dzikir tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari
dan tiga kali pada petang hari, tidak akan ada bahaya yang tiba-tiba memudaratkannya.[15]
#18 Meminta
perlindungan dari kejelekan setiap makhluk, dibaca tiga kali pada waktu petang
dan dibaca sekali ketika mampir suatu tempat
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ
التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’UUDZU
BIKALIMAATILLAAHIT-TAAMMAATI MIN SYARRI MAA KHOLAQ.
Artinya:
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan
makhluk yang diciptakan-Nya.”[16]
#19 Membaca
ayat kursi agar mendapat penjagaan Allah, dibaca sekali sebelum tidur
اَللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ
بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ
بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
“Allah,
tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya segala yang ada di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafaat di sisi-Nya tanpa seizin-Nya. Dia mengetahui segala sesuatu yang ada di
hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui apa pun dari ilmu
Allah melainkan sesuai kehendak-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dia
tidak merasa berat memelihara keduanya. Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS.
Al-Baqarah: 255)[17]
#20 Membaca
dua ayat terakhir surah Al-Baqarah (ayat 285-286) agar diberi kecukupan, dibaca
sekali sebelum tidur
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا
أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ
وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ *
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا
مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا
وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ
الْكَافِرِينَ
“Rasul
telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian
pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka
mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain)
dari rasul-rasul-Nya,’ dan mereka mengatakan, ‘Kami dengar dan kami taat.’
(Mereka berdoa), ‘Ampunilah kami, wahai Rabb kami, dan kepada Engkaulah tempat
kembali.’ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat
siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), ‘Ya Rabb kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami,
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau
bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami sesuatu yang tak sanggup kami pikul. Maafkanlah kami,
ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau Penolong kami, maka tolonglah kami
terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 285-286)[18]
Footnote:
[1] QS. Al-Baqarah: 201
[2] HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya,
3:255; dari Anas radhiyallahu ‘anhu.
[3] HR. Ahmad, 4:181, dari Busr bin
Arthah Al-Qurasyi.
[4] HR. Abu Daud, no. 5090; Ahmad,
5:42. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan karena
mengingat adanya penguat.
[5] HR. Tirmidzi, no. 3505. Syaikh
Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih.
[6] HR. Ahmad, 1:391 dan 1:452, dari
‘Abdullah.
[7] HR. Muslim, no. 2730, dari Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma.
[8] HR. Muslim, no. 2739, dari ‘Abdullah bin
‘Umar radhiyallahu ‘anhuma.
[9] HR. Abu Daud, no. 1554; Ahmad, 3: 192,
dari Anas radhiyallahu ‘anhu. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
sahih.
[10] HR. Tirmidzi, no. 3431; Ibnu Majah, no.
3892. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.
[11] HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih.
[12] HR. Ahmad, 1:400; Ibnu Hibban, 5:303.
Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighairihi (sahih
dilihat dari jalur lain).
[13] HR. Al-Bukhari, no. 6347 dan
Muslim, no. 2707
[14] HR. Abu Daud, no. 5074 dan Ibnu
Majah, no. 3871. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih.
[15] HR. Abu Daud, no. 5088 dan 5089;
Tirmidzi, no. 3388; dan Ibnu Majah, no. 3869. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa sanad hadits ini hasan.
[16] HR. Ahmad, 2:290 tentang bacaan
dzikir petang dibaca tiga kali; Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa
sanad hadits ini sahih sesuai syarat Muslim. HR. Muslim, no. 2708 tentang
bacaan ketika mampir di suatu tempat.
[17] Shahih At-Targhib, no. 610. Dalam
hadits ini disebutkan siapa yang membaca ayat kursi sebelum tidur akan
mendapatkan penjagaan dari Allah.
[18] HR. Bukhari, no. 4008 dan Muslim,
no. 807.
Disusun
oleh Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
0 komentar:
Posting Komentar