Memohon Ampunan di
Waktu Fajar
Waktu fajar itu adalah waktu dimana malam sudah habis,
dan matahari sudah mulai muncul. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “…Dan makan
minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar…”
(QS. Al-Baqarah : 187). Dalam beberapa hadits juga disebutkan tentang waktu
fajar. Dan disebutkan bahwa ada 2 macam fajar. Yaitu fajar kadzib dan juga
fajar sodiq. Hal yang membedakannya adalah sifat dan juga hukumnya. Yuk kita
Memohon Ampunan di Waktu Fajar.
Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan, “Abdurrazzaq
berkata, kami diberitahu oleh Juraij bin Atha, dia berkata, “Aku mendengar Ibnu
Abbas berkata, ‘Ada dua fajar. Fajar yang cahayanya membentang di langit, tidak
mengakibatkan penghalalan dan pengharaman apapun (baik makan maupun minum).
Akan tetapi fajar yang terlihat terang di puncak gunung, itu yang mengharamkan
minuman (bagi yang berpuasa).’
Ibnu Atha berkata, ‘Saat fajar yang membentang di langit
(dan bentangannya itu akan hilang) tidaklah diharamkan untuk minum bagi yang
berpuasa, tidak juga diharamkan untuk
shalat, dan tidak terlewatkan haji (masih sah wukuf). Akan tetapi kalau yang
menyebar di puncak gunung, diharamkan minuman bagi yang berpuasa dan
terlewatkan haji.‘ Sanadnya shahih sampai ke Ibnu Abbas dan Atha. Begitu juga
yang diriwayatkan bukan hanya satu dari kalangan ulama salaf rahimahumullah.
(Tafsir Ibnu Katsir, 1/516).
Memohon Ampunan di Waktu Fajar
Dalam penjelasan Ibnu Katsir tersebut, fajar kadzib
adalah fajar yang pada waktu itu tidak diharamkan minum bagi orang yang
berpuasa. Dan Fajar sodiq itu adalah fajar yang jika telah masuk waktunya (atau
sudah terdapat tanda-tandanya), sudah diharamkan minum bagi orang yang
berpuasa.
Waktu fajar dan juga waktu subuh, apakah berbeda?
Waktu subuh itu waktu yang dimulai ketika terbit fajar
sodiq. Sehingga, waktu subuh itu menjadi batas untuk orang yang sahur, dan
sudah diharamkan makan minum bagi orang yang berpuasa. Namun, waktu subuh
memiliki batas akhir, yaitu ketika matahari sudah terbit, atau matahari sudah dapat
terlihat oleh mata.
Keutamaan beristighfar di waktu fajar
Yuk sahabat, bila tidak ada kegiatan yang penting dan
manfaat, kita segera tidur agar Subuh tidak kesiangan. Sahabat, setiap kita
senantiasa butuh ampunan Allah. Karena diri kita berkubang dosa dan salah. Dosa
penyebab kerasnya hati, kegelisahan, kesulitan dan datangnya berbagai musibah.
Sedang istighfar ikrar ubudiyah dan ketundukan kita kepadaNya.
Allah telah memuji para hambaNya yang gemar beristighfar,
terutama pada waktu-waktu mulia dan istimewa. Allah berfirman tentang
hamba-hambaNya yang shalih : “Orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap
taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di
waktu sahur.”(Qs. Ali Imran : 17).
Imam Ibnu Katsir berkata tentang kalimat “wal
mustaghfiriina bil ashar” : menunjukkan keutamaan istghfar di waktu sahur
(penghujung malam). Ada pendapat mengatakan, saat Nabi Ya’qub ‘alaihis salam
berkata kepada anak-anaknya, “pasti aku akan mintakan ampun kepada Rabbku untuk
kalian” (Qa. Yusuf : 98), beliau mengakhirkan pelaksanaannya sampai waktu
sahur.
Keutamaan istighfar pada waktu sahur karena waktu
tersebut Allah Subhanahu wa ta’ala turun ke langit dunia. Allah membuka
seluas-luasnya pintu rahmah, ampunan, dan kemurahanNya bagi hambaNya yang mau
berdoa dan memohon ampun.
Diterangkan dalam Shahihain, dari sejumlah sahabat,
bahwasanya Rasulullah bersabda : “Rabb turun ke langit dunia setiap malam saat
tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman : ‘ Siapa yang berdoa kepadaKu
niscaya Aku kabulkan doanya, siapa yang meminta kepadaKu maka Aku akan beri
permintaannya, dan siapa yang memohon ampunan kepadaKu niscaya Aku ampuni
dia.’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Yuk sahabat, Memohon Ampunan di Waktu Fajar, kita
usahakan untuk bangun lebih awal dan menyempatkan diri untuk memperbanyak
istighfar di kala fajar. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa yang telah
kita perbuat, sengaja maupun tak disengaja.
0 komentar:
Posting Komentar