Keutamaan Bulan Syaban
Liputan6.com, Jakarta Sebelum memasuki bulan Ramadan,
umat muslim mengenal bulan Sya'ban yang terletak antara bulan Rajab dan
Ramadan. Sya'ban adalah istilah bahasa Arab yang berasal dari kata syi'ab yang
artinya jalan di atas gunung. Islam kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai
waktu untuk menemukan banyak jalan, demi mencapai kebaikan.
Karena letaknya yang mendekati bulan Ramadan, bulan
Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan. Umat Islam dapat
mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia dengan penuh suka
cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah mulai merasakan
suasana kemuliaan Ramadan.
Dalam tulisan Syaifullah Amin, Pengurus Pusat Lajnah
Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU, Bulan Sya’ban bahkan disebut bulan diangkatnya
amal-amal. "Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku
dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan Nasa'i)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah,
bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada
ketika bulan Sya’ban. Periwayatan ini kemudian mendasari kemuliaan bulan
Sya’ban di antar bulan Rajab dan Ramadaan. Karenanya, pada bulan ini, umat
Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta
pertolongan dari Allah SWT.
Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali menurunkan
kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah (ampunan), dan itqun
min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api neraka).
Dari sinilah umat Islam, berusaha memuliakan bulan
Sya’ban dengan mengadakan shodaqoh dan menjalin silaturrahim.
Seperti dimuat di laman NU.or.id, keistimewaan lain bulan
ini terletak pada pertengahannya yang biasanya disebut sebagai Nishfu Sya'ban.
Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban berarti hari atau malam pertengahan bulan
Sya'ban atau tanggal 15 Sya'ban.
Malaikat mencatat amal manusia
Kaum Muslimin meyakini bahwa pada malam ini, dua malaikat
pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan Atid, menyerahkan catatan
amalan manusia kepada Allah SWT, dan pada malam itu pula buku catatan-catatan
amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang baru.
Imam Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban sebagai
malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut al-Ghazali, pada malam
ke-13 bulan Sya'ban Allah SWT memberikan seperti tiga syafaat kepada hambanya.
Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu diberikan secara penuh. Dengan
demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan
sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke-15
bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia penghuni bumi akan dinaikkan ke
hadapan Allah SWT.
Para ulama menyatakan bahwa Nisfu Sya'ban juga dinamakan
sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena pada malam itu Allah SWT
menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi, terutama kepada hamba-Nya
yang saleh.
Dengan demikian, kita sebagai umat Islam semestinya tidak
melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban dalah bulan yang mulia. Sesungguhnya
bulan Sya'ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki bulan suci Ramadhan.
Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan
mempertebal keimanan dan memanjatkan doa dengan penuh kekhusyukan.
1 komentar:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Posting Komentar