6 Keistimewaan Bulan Syaban
TAK terasa kita sudah memasuki bulan Sya’ban, bulan
kedelapan dalam kalender hijriah Islam. Sya’ban adalah salah satu bulan yang
mulia. Bulan ini adalah pintu menuju bulan Ramadhan. Siapa yang membiasakan
diri bersungguh-sungguh dalam beribadah di bulan ini, ia akan akan menuai
kesuksesan di bulan Ramadhan.
Dinamakan Sya’ban, karena pada saat itu terpancar
bercabang-cabang yang banyak (yatasya’abu minhu khairun katsir). Dengan kata
lain, Sya’ban berasal dari kata ‘Syi’b,’ yaitu “Jalan di sebuah gunung atau
jalan menguntungkan.” Dalam bulan ini terdapat banyak kejadian dan peristiwa
yang menarik dari kaum kaum muslimin.
1.Pindah Kiblat
Pada bulan Sya’ban, Kiblat berpindah dari Baitul Maqdis,
Palestina ke Ka’bah, Makkah al Mukarromah. Nabi Muhammad SAW menanti-nanti
datangnya perpindahan ini dengan harapan yang sangat tinggi. Setiap hari Beliau
tidak lupa menengadahkan muka ke langit, menanti datangnya wahyu dari Rabbnya.
Sampai akhirnya Allah SWT mengabulkan penantiannya. Wahyu Allah SWT turun:
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami
akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.”
(QS. Al Baqarah: 144)
2.Diangkatnya Amal Manusia
Salah satu keistimewaan bulan Sya’ban adalah waktu
diangkatnya amal-amal manusia pada bulan ini ke langit. Dari Usamah bin Zaid ra
mengatakan: “Saya berkata: ‘Ya Rasulullah, saya tidak pernah melihatmu berpuasa
dari bulan-bulan yang ada seperti puasamu di bulan Sya’ban. Maka beliau
bersabda: Itu bulan yang manusia lalai darinya antara Rajab dan Ramadhan. Dan
merupakan bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada rabbul ‘alamin.
Dan saya menemukan amal saya diangkat, sementara saya dalam keadaan
berpuasa.’”(HR. Nasa’i)
3.Keutamaan Puasa di Bulan Sya’ban
Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Adakah
puasa yang paling utama setelah Ramadhan?” Rasulullah SAW menjawab, “Puasa
bulan Sya’ban karena berkat keagungan bulan Ramadhan.” Dari ‘Aisyah
radhiyallahu’ anha berkata: “Adalah Rasulullah SAW berpuasa sampai kami katakan
dia tidak pernah berbuka. Dan dia berbuka ke arah katakan kami tidak pernah
berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan
penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat dia lebih banyak daripada
bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Sepintas dari teks Hadits di atas, puasa bulan Sya’ban
lebih penting dari pada puasa bulan Rajab dan bulan-bulan mulia (asyhurul
hurum) lainnya. Padahal Abu Hurairah telah mengumumkan sabda dari Rasulullah
SAW, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan
mulia (asyhurul hurum).” Menurut Imam Nawawi, hal ini terjadi karena keutamaan
puasa pada bulan-bulan mulia (asyhurul hurum) ) yang baru ditemukan oleh
Rasulullah di akhir hayatnya sebelum dia menjalaninya, atau pada saat itu dalam
keadaan udzur (tidak bisa melaksanakannya) karena mabuk atau sakit.
Sesungguhnya Rasulullah SAW berpuasa pada bulan Sya’ban
adalah untuk mengagungkan bulan Ramadhan. Diberikan puasa bulan Sya’ban itu tak
ubahnya seperti menjalankan sholat sunat rawatib sebelum sholat maktubah. Jadi
dengan demikian, puasa Sya’ban adalah sebagai media praktik sebelum menjalankan
puasa Ramadhan.
4.Turun Ayat Shalawat Nabi
Salah satu keutamaan bulan Sya’ban adalah diturunkannya
ayat tentang anjuran membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW pada bulan ini,
yaitu ayat: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya-bershalawat kepada Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan manual.” (QS. Al Ahzab; 56)
5.Sya’ban, Bulan Al Quran
Bulan Sya’ban dinamakan juga bulan Al Quran, termasuk
dalam beberapa atsar. Memang membaca Al Quran selalu dianjurkan di setiap saat
dan tempat, namun ada saat-saat tertentu pembacaan Al-Quran yang lebih seperti
di bulan Ramadhan dan Sya’ban, atau di tempat-tempat khusus seperti Mekah,
Roudloh dan lain sebagainya.
Syeikh Ibn Rajab al Hambali meriwayatkan dari Anas, “Kaum
muslimin kompilasi bulan Sya’ban, mereka menekuni pembacaan ayat-ayat Al Quran
dan mengeluarkan zakat untuk membantu orang-orang yang lemah dan miskin agar
mereka dapat melakukan ibadah puasa Ramadhan.”
6.Malam Nishfu Sya’ban
Pada bulan Sya’ban sedang malam yang mulia dan penuh
berkah seperti malam Nishfu Sya’ban. Di awal bulan ini Allah SWT mengampuni
orang-orang yang meminta ampunan, utama orang-orang yang meminta belas kasihan,
mengabulkan doa orang-orang yang berdoa, mengambil kesusahan orang-orang yang
susah, memerdekakan orang-orang dari api neraka, dan mencatat bagian rizki dan
amal manusia.
Banyak Hadits yang menerangkan keistimewaan Nishfu
Sya’ban ini, meskipun di situ ada yang dlo’if (lemah), namun Al Hafidh Ibnu
Hibban telah menunjukkan kesahihan beberapa hadits tersebut. Nabi Muhammad SAW
bersabda,” Allah melihat ke semua makhluknya di malam ini, Nishfu Sya’ban dan
Dia mengampuni mereka semua kecuali orang yang musyrik dan orang yang
bermusuhan.” (HR. Thabarani dan Ibnu Hibban). [H. Ahsan Gozali]
Kirim tulisan Anda yang sekiranya sesuai dengan Islampos
lewat imel ke: redaksi@islampos.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word,
ukuran font 12 Times New Roman. Untuk semua tulisan berbentuk opini, harap
menyertakan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.
1 komentar:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Posting Komentar