Hikmah Mengapa Allah SWT Menciptakan Gerhana Matahari
Gerhana
matahari merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah SWT.
REPUBLIKA.CO.ID,
Gerhana matahari dan bulan merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT.
Dengan adanya peristiwa ini, diharapkan manusia bisa kembali bersyukur dan
berpikir terhadap tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya itu.
Ada
beberapa hikmah di balik fenomena alam gerhana matahari atau bulan. Mengutip
buku Meneladani Shalat-Shalat Sunnah Rasulullah karya Muhammad bin Umar bin
Salim Bazmul, diceritakan dari riwayat Aisyah, bahwa pada masa Rasulullah SAW
pernah pula terjadi gerhana matahari. Kemudian, dia mengerjakan shalat sunat
bersama orang-orang. Beliau shalat sambil berdiri dan memanjangkan waktu
berdirinya, lalu beliau rukuk dan memanjangkan pula rukuknya.
Kemudian,
beliau SAW berdiri kembali (bangkit dari rukuknya) dan memanjangkan berdirinya.
Hanya saja, pada rukul selanjutnya tidak terlalu panjang seperti ruku’ pertama.
Kemudian, beliau bersujud dan memanjang sujudnya dan melakukannya hingga dua
rakaat.
Setelah
itu, Nabi menyaksikan matahari yang telah muncul kembali. Sesudah itu, beliau
memberikan khutbah di depan orang banyak dan memanjatkan pujian dan sanjungan
kepada Allah, Diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim, bahwasannya saat itu Nabi SAW
bersabda,
“Sesungguhnya
matahari dan bulan merupakan dua (tanda) dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Keduanya
tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak juga karena
kehidupan seseorang. Oleh karena itu, jika kalian melihat hal tersebut,
hendaklah kalian berdoa kepada Allah, bertakbir, shalat, dan bersedekah.”
Dengan
begitu, bisa disimpulkan bahwa terjadinya gerhana seharusnya mampu menambah
keimanan kita dengan melakukan banyak kebaikan seperti berdoa, shalat, dan
bersedekah. Di samping itu, di antara hikmah dari shalat gerhana adalah sebagai
berikut:
1.
Mengingat kebesaran Allah
Melihat
gerhana matahari dan bulan secara langsung, artinya kita melihat kebesaran
Allah atas peristiwa semesta alam. Dengan begitu, seharusnya seorang muslim
semakin percaya atas kuasa-Nya yang begitu besar sehingga bisa menciptakan
gerhana matahari sedemikian hebat. Tak hanya itu, Allah juga memberikan
gambaran gerhana pada surah al Qiyamah (75) : 7-12.
“Maka
apabila mata terbelalak (ketakutan), dan bulan pun telah hilang cahayanya, lalu
matahari dan bulan dikumpulkan (terjadilah gerhana), pada hari itu manusia berkata,
“Kemana tempat lari?” Tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu
tempat kembali pada hari itu.”
Dengan
begitu, seharusnya kita bisa menjadikan fenomena gerhana matahari ini sebagai
sarana mendekatkan diri kepada Allah dan menyadari betapa kecilnya seorang
manusia karena hanya kepada-Nya kita bisa berlindung.
2. Ajang
bersosial dan berdoa bersama
Pada
peristiwa gerhana matahari terjadi, dianjurkan oleh Nabi SAW untuk melakukan
banyak kebaikan, salah satunya dengan shalat sunah berjamaah.
Berdasarkan
hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim, dari Abdullah bi ‘Amr, dia
berkata: “Ketika terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah SAW, diserukan
‘Innasshalaati Jaami’atun’(shalat ini dikerjakan dengan berjamaah)”
3. Tanda
hari Kiamat
Fenomena
alam gerhana matahari, merupakan salah satu tanda datangnya kiamat kelak. Abu
Musa al-Asy’ari RA menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman
Rasulullah SAW. Nabi lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadi hari
kiamat.” (HR Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar