5 Amalan Setelah
Bulan Ramadan yang Bisa Dikerjakan
5 Amalan Setelah Bulan Ramadan yang Bisa Dikerjakan,
Jangan Sampai Lalai
Merdeka.com - Bulan Ramadan adalah momen spesial bagi
umat Islam. Bertemu kembali dan mampu melaksanakan ibadah di bulan yang penuh
berkah ini menjadi sebuah nikmat tersendiri bagi kaum Muslimin. Ini karena
keutamaan dan balasan besar atas amal baik yang diberikan pada bulan Ramadan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman
dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Hadis lain dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda tentang balasan dari amal kebaikan yang dilakukan
selama bulan Ramadan,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan
dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali
lipat ...” (HR. Bukhari dan Muslim).
Namun, amat disayangkan ketika melihat perubahan sebagian
Muslim setelah Ramadan usai. Amalan-amalan baik yang biasa dikerjakan selama
bulan Ramadan mulai ditinggalkan. Seakan-akan amalan tersebut hanya khusus
dikerjakan selama bulan Ramadan saja.
Padahal, momen Ramadan inilah yang harusnya digunakan
untuk memperbaiki ibadah dan hubungan kita dengan Allah SWT untuk kehidupan
kita seterusnya. Oleh karena itu, hendaknya kita bisa terus mengerjakan amalan
baik yang biasa dikerjakan selama Ramadan.
Terdapat beberapa amalan setelah bulan Ramadan yang bisa
dikerjakan. Melansir dari rumaysho.com berikut amalan setelah bulan Ramadan
yang bisa dikerjakan sehingga amal baik yang kita kerjakan saat Ramadan bisa
terus terbawa di bulan-bulan selanjutnya.
Menjaga Sholat Wajib dan Sholat Berjemaah
Amalan setelah bulan Ramadan yang bisa dikerjakan pertama
adalah menjaga sholat wajib dan berjemaah. Suasana bulan Ramadan memang sangat
berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Pada bulan yang suci ini banyak orang Islam
sibuk untuk mengerjakan ibadah.
Ini adalah kebiasaan yang baik, dan diharapkan bisa terus
dilaksanakan di bulan lain setelah Ramadan. Jika di bulan Ramadan kita begitu
menjaga sholat lima waktu, maka hendaklah amalan tersebut dijaga selepas
Ramadan. Begitu juga dengan sholat berjemaah di masjid, khususnya bagi
laki-laki.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
keutamaan menjaga sholat lma waktu dalam hadisnya yang artinya,
“Allah ‘azza wa jalla berfirman, ‘Aku wajibkan bagi
umatmu shalat lima waktu. Aku berjanji pada diriku bahwa barangsiapa yang
menjaganya pada waktunya, Aku akan memasukkannya ke dalam surga. Adapun orang
yang tidak menjaganya, maka aku tidak memiliki janji padanya’.” (HR. Ibnu
Majah).
Melaksanakan sholat berjemaah di masjid juga memiliki
keutamaan yang besar dan mulia jika dibandingkan dengan sholat sendiri.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sholat jamaah lebih utama dari sholat sendirian sebanyak
27 derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Amalan setelah bulan Ramadan yang bisa dikerjakan kedua
adalah puasa enam hari di bulan Syawal. Selepas Ramadan, umat Islam akan masuk
ke bulan Syawal. Di bulan ini, hendaknya kaum Muslimin mengerjakan amalan puasa
enam hari di bulan syawal.
Dari Abu Ayyub Al Anshoriy, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang keutamaan puasa ini,
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa
enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR.
Muslim).
Untuk melakukan puasa syawal ini, An Nawawi dalam Syarh
Muslim mengatakan, “Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol
(utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat
‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal
maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan
puasa Ramadhan.”
Meningkatkan Puasa Sunnah
Amalan setelah bulan Ramadan yang bisa dikerjakan yang
ketiga adalah puasa sunnah. Selain puasa wajib di bulan Ramadan, kita juga bisa
melaksanakan ibadah puasa sunnah di luar Ramadan. Amalan puasa sunnah sangat
baik untuk dikerjakan karena keutamaan yang mengiringinya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang salah
satu keutamaan puasa sunnah,
“Maukah kutunjukkan padamu pintu-pintu kebaikan?; Puasa
adalah perisai, …” (HR. Tirmidzi).
Puasa dalam hadis ini digambarkan seperti perisai bagi
seorang Muslim baik di dunia maupun di akhirat. Di dunia, puasa akan bertindak
sebagai perisai terhadap perbuatan-perbuatan maksiat, sedangkan di akhirat
nanti, puasa akan menjadi perisai kita dari api neraka.
Keutaman lain dari puasa sunah dapat Anda lihat dalam
hadis Qudsi berikut,
“Dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepadaKu dengan
amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya,
maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk
mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat,
memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi
petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku,
pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku akan
melindunginya.” (HR. Bukhari).
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa salah satu
keutamaan puasa sunnah adalah mendapatkan kecintaan dari Allah, lalu Allah akan
memberi petunjuk pada pendengaran, penglihatan, tangan dan kakinya. Allah juga
akan memberikan orang ini keutamaan dengan mustajabnya doa.
Menjaga Sholat Malam
Amalan setelah bulan Ramadan yang bisa dikerjakan keempat
yakni menjaga sholat malam. Salah satu hal yang paling mencolok pada bulan
Ramadan adalah pelaksanaan sholat malam. Di bulan Ramadan, kita bisa melihat
masjid-masjid ramai oleh orang-orang yang hendak melaksanakan sholat tarawih,
yang termasuk sholat malam. Di malam harinya pun, mereka dengan mudah
melaksanakan sholat tahajud sebelum makan sahur.
Namun setelah Ramadan usai, ibadah ini tampak menghilang.
Seakan-akan sholat malam hanya khusus dikerjakan pada saat bulan Ramadan.
Padahal, keutamaan yang ada pada sholat malam ini begitu besar dan akan sayang
jika dilewatkan.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda tentang kebaikan sholat malam,
“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa
pada bulan Allah. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
(HR. Muslim).
Orang yang mengerjakan sholat malam juga mendapatkan
jaminan masuk surga dan selamat dari azab neraka. Dari Abdullah bin Salam
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Wahai manusia! Sebarkanlah salam, jalinlah tali
silturahmi (dengan kerabat), berilah makan (kepada istri dan kepada orang
miskin), shalatlah di waktu malam sedangkan manusia yang lain sedang tidur,
tentu kalian akan masuk ke dalam surga dengan penuh keselamatan.” (HR. Tirmidzi
dan Ibnu Majah).
Beramal Secara Kontinu
Amalan setelah bulan Ramadan yang bisa dikerjakan
terakhir adalah melakukan amalan secara kontinu dan istikamah. Kita sering
mendapati seseorang atau bahkan diri sendiri, yang begitu rajin beribadah di
bulan Ramadan, namun lalai setelah bulan Ramadan berlalu. Ulama salaf pernah
ditanya tentang orang yang seperti itu, kemudian dia menjawab,
“Alangkah buruknya tingkah mereka; mereka tidak mengenal
Allah melainkan hanya di bulan Ramadhan!” (Latho’if Ma’arif).
Jika kita rajin melaksanakan sholat malam di bulan
Ramadan, maka hendaknya kita menjaga amalan tersebut di bulan lain di luar
Ramadan. Minimal Anda bisa mengerjakan sholat malam dengan dua rakaat dan
witir, karena hal tersebut lebih baik dari pada tidak mengerjakan sama sekali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan
kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan.
(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang
kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” (HR. Abu Daud, An Nasa’i, Ibnu Majah, dan
Ibnu Khuzaimah).
Reporter : Andre
Kurniawan
0 komentar:
Posting Komentar