Senin, 24 Mei 2021

Amalan amalan Bulan Syawal, Lengkap Beserta Keutamaannya

Amalan amalan Bulan Syawal, Lengkap Beserta Keutamaannya

 

Merdeka.com - Bulan syawal adalah salah satu bulan terbaik setelah bulan Ramadan yang wajib disyukuri oleh umat Islam. Pada bulan Syawal, setiap muslim dianjurkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan memperbanyak amalan kepada Allah SWT. Dengan begitu, amalan pada bulan Ramadan tidak hanya berakhir di bulan puasa saja namun terus berkelanjutan.

Salah satu amalan bulan Syawal yang memiliki keistimewaan adalah menjalankan puasa Syawal. Seorang muslim yang mau menunaikan ibadah sunnah ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, yaitu seperti menjalankan puasa selama setahun. Puasa Syawal hanya dikerjakan selama enam hari, akan tetapi Allah SWT akan memberi ganjaran atau pahala seperti seseorang yang puasa selama 12 bulan.

Dilansir dari laman NU Online, keutamaan tersebut seperti yang tercantum dalam sebuah hadis berikut ini, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan berpuasa selama enam hari pada bulan Syawal, maka dia (mendapatkan pahala) sebagaimana orang yang berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)

Selain itu, masih banyak amalan-amalan bulan Syawal yang penting diketahui setiap muslim. Berikut beberapa amalan bulan Syawal yang dilansir dari Liputan6.com dan NU Online:

Puasa Syawal

Puasa syawal merupakan ibadah puasa sunah yang dikerjakan pada bulan Syawal. Ibadah puasa sunnah ini dilaksanakan selama enam hari pada bulan Syawal. Umat muslim dianjurkan untuk mengerjakan puasa Syawal karena memiliki berbagai macam keutamaan.

Dilansir dari laman NU Online, status hukum puasa syawal yaitu sunah untuk umat muslim yang tidak memiliki tanggungan puasa wajib, baik itu qadha puasa Ramadan atau puasa nazar. Sehingga bagi umat muslim yang memiliki utang selama bulan Ramadan karena uzur, maka status hukum menjadi makruh.

Umumnya puasa syawal dikerjakan selama enam hari berturut-turut setelah hari raya Idul Fitri, yaitu tanggal 2 hingga 7 Syawal. Meskipun demikian, puasa Syawal juga dapat dikerjakan tidak berurutan, sehingga tetap mendapat manfaat dan keutamaan.

I’tikif di Bulan Syawal

Melakukan i’tikaf atau berdiam diri di masjid menjadi salah satu amalan Bulan Syawal. Maksud berdiam diri ini tentunya bukan hanya berdiam diri saja, namun ada beberapa amalan atau ibadah yang bisa dilakukan seperti sholat sunnah, berzikir, dan membaca Alquran.

Umumnya, I’tikaf dilaksanakan seminggu terakhir di Bulan Ramadan. Namun, ternyata I’tikaf juga bisa dilakukan di Bulan Syawal, apabila pada bulan Ramadan tidak sempat melaksanakannya. Pelaksanaan I’tikaf banyak yang dilakukan saat malam hari saja, ada juga yang benar-benar melaksanakan seharian penuh tanpa keluar masjid, kecuali untuk makan.

Salat Malam dan Ibadah Sunah Lainnya

Amalan-amalan Bulan Syawal selanjutnya, yaitu melakukan salat malam dan ibadah sunah lainnya. Sebab, mengamalkan salat malam sesudah salat wajib membawa kebaikan bagi diri sendiri. Untuk itu, ada baiknya jika seluruh amalan sunah yang biasa dilakukan di Bulan Ramadan, jangan sampai terputus saat Bulan Syawal.

Meningkatkan Silaturahmi

Silaturahmi adalah salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Silaturahmi dapat kita lakukan kapan saja, namun amalan ini menjadi salah satu agenda utama saat momen hari raya Idul Fitri atau Lebaran.

Umumnya saat lebaran tiba, umat muslim selalu berbondong-bondong untuk mudik atau pulang ke kampung halaman. Seolah mudik telah menjadi tradisi tahunan bagi umat muslim. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara.

Salah satu keutamaan silaturahmi adalah menjadikan kita sebagai makhluk mulia. Sebab, menyambung silaturahmi dengan orang yang telah memutuskan tali silaturahmi merupakan akhlak terpuji yang dicintai oleh Allah. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? Maafkan orang yang pernah menganiayaimu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu."

Reporter : Jevi Nugraha

https://www.merdeka.com/

 

0 komentar:

Posting Komentar