Kamis, 27 Mei 2021

Hikmah di Balik Gerhana

Hikmah di Balik Gerhana

 

Pada hari ini telah muncul sebuah fenomena alam yang cukup jarang terjadi yaitu gerhana matahari cincin. Gerhana Matahari ini terjadi karena posisi bumi, bulan, dan matahari berada pada garis lurus. Bagi sebagian orang menjadikan fenomena ini sebagai momentum untuk memburu dan mengabadikan gambar terbaik dan paling eksotik dengan mendatangi tempat-tempat tertentu yang menjadi spot ideal. Bahkan ada diantara mereka yang sudah menyiapkan peralatan yang lengkap untuk mendukungnya.

Lalu bagaimana seharusnya sikap kita dalam melihat fenomena ini? Apakah biasa-biasa saja bahkan cenderung masa bodoh?, Apakah cukup dengan hanya kagum dan mengambil gambarnya untuk didokumentasikan? Atau bagaimana?...

Bagi kita sebagai manusia, dan Muslim pada khususnya, Ada beberapa hal yang dapat kita ambil dan menjadi pelajaran dari peristiwa gerhana matahari ini, di antaranya:

1. Sebagai bentuk atau wujud keagungan dan kekuasaan Allah S.W.T yang tidak terbatas. Allah maha kuasa dalam menciptakan dan mengatur seluruh yang ada di alam semesta jagad raya ini, termasuk bumi, bulan, matahari, gunung-gunung, pohon-pohonan, seluruh hewan melata dan lain sebagainya.

Dengan menyadari kekuasaan Allah dan kebesaranNya kita tidak akan merasa sombong dan ingkar terhadap setiap nikmat yang diberikanNya kepada kita.

Seluruh benda-benda langit tersebut pada dasarnya tunduk dan patuh serta bersujud kepada Allah sang Pencipta. Lalu mengapa kita yang diciptakan dari setetes air yang hina ini (nutfah) begitu angkuh dan sombong enggan bersujud, taat,dan patuh kepadaNya?

2. Meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah dengan cara melaksanakan perintahnya berupa menjalankan sholat gerhana matahari. Cinta yang didasari oleh kekaguman akan ciptaanNya dan kekhawatiran akan ditimpakan bencana secara tiba-tiba bila mengingkari segala nikmatnya.

3. Sebagai ujian bagi manusia, apakah mereka segera mengingat Allah seraya berlindung dari bencana atau justeru mencari perlindungan dari selainNya. Masih banyak orang yang mengaitkan peristiwa gerhana dengan kematian atau kelahiran seseorang, atau mengaitkannya dengan sesuatu yang akan terjadi dan melupakan Allah dengan mendatangi para normal atau yang lainnya.

4. Sebagai momentum untuk memohon ampun dan bertaubat kepada Allah . Kita harus sadari, bahwa sebagai manusia kita banyak salah dan khilaf. Seandainya dosa itu berbau, mungkin banyak orang yang tidak mau mendekati kita. Oleh karena itu sangat tepat kiranya jika momentum gerhana ini kita gunakan untuk banyak beristighfar seraya memohon ampunan dari Allah SWT.

Sebagai manusia yang dikarunia akal dan pikiran, sudah seyogyanya setiap peristiwa yang terjadi dapat diambil ibroh atau pelajaran. Kita menyadari bahwa usia alam semesta ini sudah cukup tua. Bumi yang kita pijak hari ini sudah berusia milyaran tahun, sudah banyak hal yang berubah dalam arti kerusakan-kerusakan di dalamnya.

Pada saatnya nanti, bumi, bulan, matahari, dan seluruh yang ada di alam semesta ini akan binasa dan kembali kepadaNya. Akan muncul bentuk keseimbangan baru yang bernama alam akhirat. Suatu alam yang di sebut juga hari akhir, yang tiada hari setelah itu. Suatu era yang yang kekal dan abadi, ganjaran segala kebaikan maupun keburukan. Sudah siapkan kita menghadapinya?....

https://www.kompasiana.com

 

0 komentar:

Posting Komentar