Hikmah di Balik Gerhana
Pada hari ini telah muncul sebuah fenomena alam yang
cukup jarang terjadi yaitu gerhana matahari cincin. Gerhana Matahari ini
terjadi karena posisi bumi, bulan, dan matahari berada pada garis lurus. Bagi
sebagian orang menjadikan fenomena ini sebagai momentum untuk memburu dan
mengabadikan gambar terbaik dan paling eksotik dengan mendatangi tempat-tempat
tertentu yang menjadi spot ideal. Bahkan ada diantara mereka yang sudah
menyiapkan peralatan yang lengkap untuk mendukungnya.
Lalu bagaimana seharusnya sikap kita dalam melihat
fenomena ini? Apakah biasa-biasa saja bahkan cenderung masa bodoh?, Apakah
cukup dengan hanya kagum dan mengambil gambarnya untuk didokumentasikan? Atau
bagaimana?...
Bagi kita sebagai manusia, dan Muslim pada khususnya, Ada
beberapa hal yang dapat kita ambil dan menjadi pelajaran dari peristiwa gerhana
matahari ini, di antaranya:
1. Sebagai bentuk atau wujud keagungan dan kekuasaan
Allah S.W.T yang tidak terbatas. Allah maha kuasa dalam menciptakan dan mengatur
seluruh yang ada di alam semesta jagad raya ini, termasuk bumi, bulan,
matahari, gunung-gunung, pohon-pohonan, seluruh hewan melata dan lain
sebagainya.
Dengan menyadari kekuasaan Allah dan kebesaranNya kita
tidak akan merasa sombong dan ingkar terhadap setiap nikmat yang diberikanNya
kepada kita.
Seluruh benda-benda langit tersebut pada dasarnya tunduk
dan patuh serta bersujud kepada Allah sang Pencipta. Lalu mengapa kita yang
diciptakan dari setetes air yang hina ini (nutfah) begitu angkuh dan sombong
enggan bersujud, taat,dan patuh kepadaNya?
2. Meningkatkan rasa cinta kita kepada Allah dengan cara
melaksanakan perintahnya berupa menjalankan sholat gerhana matahari. Cinta yang
didasari oleh kekaguman akan ciptaanNya dan kekhawatiran akan ditimpakan bencana
secara tiba-tiba bila mengingkari segala nikmatnya.
3. Sebagai ujian bagi manusia, apakah mereka segera
mengingat Allah seraya berlindung dari bencana atau justeru mencari
perlindungan dari selainNya. Masih banyak orang yang mengaitkan peristiwa gerhana
dengan kematian atau kelahiran seseorang, atau mengaitkannya dengan sesuatu
yang akan terjadi dan melupakan Allah dengan mendatangi para normal atau yang
lainnya.
4. Sebagai momentum untuk memohon ampun dan bertaubat
kepada Allah . Kita harus sadari, bahwa sebagai manusia kita banyak salah dan
khilaf. Seandainya dosa itu berbau, mungkin banyak orang yang tidak mau
mendekati kita. Oleh karena itu sangat tepat kiranya jika momentum gerhana ini
kita gunakan untuk banyak beristighfar seraya memohon ampunan dari Allah SWT.
Sebagai manusia yang dikarunia akal dan pikiran, sudah
seyogyanya setiap peristiwa yang terjadi dapat diambil ibroh atau pelajaran.
Kita menyadari bahwa usia alam semesta ini sudah cukup tua. Bumi yang kita
pijak hari ini sudah berusia milyaran tahun, sudah banyak hal yang berubah
dalam arti kerusakan-kerusakan di dalamnya.
Pada saatnya nanti, bumi, bulan, matahari, dan seluruh
yang ada di alam semesta ini akan binasa dan kembali kepadaNya. Akan muncul
bentuk keseimbangan baru yang bernama alam akhirat. Suatu alam yang di sebut
juga hari akhir, yang tiada hari setelah itu. Suatu era yang yang kekal dan
abadi, ganjaran segala kebaikan maupun keburukan. Sudah siapkan kita
menghadapinya?....
0 komentar:
Posting Komentar