Ini 10 Hadits
Shahih Seputar Bulan Syaban
gomuslim.co.id - Bulan Sya’ban adalah bulan kedelapan
dalam penanggalan hijriyah. Untuk tahun 2020, hari pertama bulan Sya’ban jatuh
pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2020.
Dalam kalender hijriyah, bulan Sya’ban datang setelah
bulan Rajab dan sebelum bulan Ramadhan. Merujuk pada hadits-hadits nabi
Muhammad SAW, bulan ini memiliki banyak keutamaan. Pada bulan mulia ini,
Rasulullah SAW mencontohkan banyak amalan kepada umatnya. Salah satunya adalah
dengan memperbanyak puasa sunnah.
Terlepas dari itu, berikut 10 hadits shahih seputar bulan
Sya'ban:
Hadits pertama
Dari A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau berkata,
كَانَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ” يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ
يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا
رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
“
“Terkadang
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakan:
Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga
kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan,
saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan
Sya’ban. (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Hadits
kedua
Dari
A’isyah radhiallahu ‘anha, beliau mengatakan,
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ،
فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Belum
pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak
dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan
penuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Hadis
ketiga
Dari
A’isyah mengatakan,
كَانَ يَكُونُ عَلَيَّ
الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَ إِلَّا فِي شَعْبَانَ
“Saya
pernah memiliki hutang puasa Ramadhan. Dan saya tidak mampu melunasinya kecuali
di bulan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim) Yahya (perawi hadis);
mengatakan, “Karena sibuk melayani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”
Hadis
keempat
Dari
Abdullah bin Abi Qois, beliau mendengar A’isyah radhiallahu ‘anha mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَفَّظُ مِنْ شَعْبَانَ مَا لَا يَتَحَفَّظُ مِنْ
غَيْرِهِ، ثُمَّ يَصُومُ لِرُؤْيَةِ رَمَضَانَ، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْهِ عَدَّ
ثَلَاثِينَ يَوْمًا ثُمَّ صَامَ
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat perhatian dengan bulan tidak sebagaimana
bulan yang lainnya. Kemudian beliau lanjutkan dengan puasa setelah terlihat
hilal Ramadhan. Jika hilal tidak kelihatan maka beliau genapkan Sya’ban 30
hari, kemudian puasa.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ad-Daruquthni dan sanadnya
dishahihkan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth).
Hadis
kelima
Dari Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ،
فَلَا تَصُومُوا
“Jika sudah
masuk pertengahan Sya’ban, janganlah berpuasa.” (HR. Abu Daud, At Turmudzi, Ibn
Majah, dan dishahihkan Al Albani)
Hadis
keenam
Ummu
Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan,
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ إِلَّا
شَعْبَانَ وَرَمَضَانَ
“Saya belum
pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dua bulan
berturut-turut selain di bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR. An Nasa’i, Abu Daud,
At Turmudzi dan dishahihkan Al Albani)
Hadis
ketujuh
Ummu
Salamah radhiallahu ‘anha mengatakan,
عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ لَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنَ السَّنَةِ شَهْرًا تَامًّا
إِلَّا شَعْبَانَ، وَيَصِلُ بِهِ رَمَضَانَ
“Bahwa
Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam belum pernah puasa satu bulan penuh selain
Sya’ban, kemudian beliau sambung dengan ramadhan.” (H.R. An Nasa’i dan
disahihkan Al Albani)
Hadis
kedelapan
Dari Usamah
bin Zaid, beliau bertanya:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ
النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ
الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا
صَائِمٌ
“Wahai
Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan
sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara
Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab
semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi
berpuasa’.” (H.R. An Nasa’i, Ahmad, dansanad-nya di-hasan-kan Syaikh Al Albani)
Hadis
kesembilan
Dari Abu
Hurairah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا تُقَدِّمُوا صَوْمَ
رَمَضَانَ بِيَوْمٍ، وَلَا يَوْمَيْنِ، إِلَّا أَنْ يَكُونَ صَوْمٌ يَصُومُهُ
رَجُلٌ، فَلْيَصُمْ ذَلِكَ الصَّوْمَ
“Janganlah
kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari. Kecuali orang
yang sudah terbiasa puasa sunnah, maka silahkan dia melaksanakannya.” (HR. Al
Bukhari dan Muslim)
Hadis
kesepuluh
Dari Abu
Musa Al Asy’ari radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن الله ليطلع ليلة النصف من
شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
“Sesungguhnya
Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua
makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah,
At Thabrani, dan disahihkan Al Albani)
0 komentar:
Posting Komentar