ANJURAN BERSEDEKAH DAN MEMBANTU ORANG-ORANG YANG SEDANG MENGALAMI KESULITAN
Keutamaan Sedekah
Sedekah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
1. Sedekah
merupakan bukti kebenaran iman seseorang
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ
“Sedekah
itu adalah bukti (iman) yang nyata….”[1]
2.
Sedekah menghapus kesalahan dan dosa
Allah
Tabaraka wa Ta’ala berfirman,
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ
تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ
عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Jika kamu
menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya
dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah
akan menghapus sebagian kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu
kerjakan.”[Al-Baqarah/2: 271]
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَلصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْـخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ
النَّارَ
“…Sedekah
itu dapat menghapuskan kesalahan laksana air dapat memadamkan api…”[2]
3.
Sedekah sebagai sebab masuk Surga dan dibebaskan dari Neraka
Diriwayatkan
dari ‘Aisyah Radhiyallahu anha bahwa ia berkata, “Seorang wanita miskin
mendatangiku bersama dua anak perempuannya. Maka aku memberikannya makanan
dengan tiga butir kurma. Lalu ia memberikan kepada tiap anaknya itu sebutir
kurma. Lalu ia mengangkat sebutir kurma ke mulutnya untuk dimakan namun kedua
anak perempuannya itu meminta makan darinya, lalu ia pun membelah sebutir kurma
itu menjadi dua untuk keduanya. Apa yang dilakukannya membuatku kagum. Maka aku
pun menceritakan perbuatan wanita itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka beliau bersabda,
إِنَّ اللهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْـجَنَّةَ أَوْ:
أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ.
“Sesungguhnya
Allah telah menetapkan Surga untuknya dengan perbuatannya itu. Atau: Allah
telah membebaskannya dari Neraka dengan sebab perbuatannya itu.”[3]
4.
Sebagai sebab keselamatan dari panasnya hari Kiamat
Diriwayatkan
dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, beliau bersabda,
كُلُّ امْرِئٍ فِـيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ
النَّاسِ.
“Setiap
orang berada di bawah naungan sedekahnya hingga diputuskan (perkara) di antara
manusia.”
Atau beliau bersabda,
يُـحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ.
“Hingga
diputuskan (perkara) di antara manusia.”[4]
Juga sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam tentang tujuh golongan yang dinaungi Allah pada hari Kiamat,
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا
تَعْلَمَ شِمَالُـهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ.
“… Dan
seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu ia menyembunyikannya hingga
tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya.”[5]
5.
Sedekah sebagai sebab mendapatkan pertolongan, kemenangan, dan rezeki
Dari Sa’d
bin Abi Waqqash Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bahwa beliau bersabda,
هَلْ تُـنْصَرُوْنَ وَتُـرْزَقُوْنَ إِلَّا بِضُعَفَائِكُمْ.
”Kalian
hanyalah diberikan pertolongan dan diberikan rezeki dengan sebab (do’a)
orang-orang lemah di antara kalian.”[6]
Imam Ibnu
Baththal rahimahullah berkata, “Tafsir hadits ini ialah bahwa orang-orang yang
lemah (fakir miskin) lebih ikhlas dalam berdo’a dan lebih khusyu’ dalam
beribadah disebabkan kosongnya hati mereka dari ketergantungan kepada perhiasan
dunia.”[7]
Dari Anas
bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Dulu pada masa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam ada dua bersaudara. Salah seorang dari keduanya mendatangi Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam (untuk menuntut ilmu) sedang yang lainnya
bekerja. Lalu orang yang bekerja tersebut mengadukan perihal saudaranya kepada
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Maka Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَعَلَّكَ تُرْزَقُ بِـهِ.
“Bisa jadi
engkau diberikan rizki dengan sebab saudaramu itu.”[8]
6.
Sedekah dapat memelihara jiwa dari kekikiran
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
”…Dan siapa
yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang
beruntung.” [Al-Hashr’/59: 9]
7. Sedekah
sebagai sebab mendapatkan keberkahan, tambahan karunia, dan ganti yang lebih
baik dari Allah Subhanahu wa Ta’ala
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ
خَيْرُ الرَّازِقِينَ
“….Dan apa
saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki
yang terbaik.”[Saba’/34: 39]
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلَّا مَلَكَانِ
يَنْزِلَان، فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللهم أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُوْلُ
الْآخَرُ: اَللهم أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
“Tidak ada
hari di mana hamba berada di dalamnya kecuali ada dua malaikat yang turun.Salah
satu dari keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang
berinfak,’ sedang yang satunya lagi berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kehancuran
kepada orang yang tidak mau berinfak.’”[9]
8. Orang
yang bersedekah karena mengharapkan keridhaan Allah Ta’ala akan sukses dengan
mendapat pujian dari Allah, ganjaran yang besar, dan hilangnya rasa takut dan
sedih
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ
سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Orang-orang
yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi
maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Rabb-nya.Tidak ada rasa
takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” [Al-Baqarah/2: 274]
9. Orang
yang bersedekah memperoleh pahala yang berlipat ganda sesuai dengan kadar
keikhlasannya kepada Allah Ta’ala
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ
عَلِيمٌ
”Perumpamaan
orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.Allah
melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha
Mengetahui.” [Al-Baqarah/2: 261]
10.
Sedekah dapat membersihkan harta dan mengikis kotoran-kotoran yang menimpanya
karena perbuatan sia-sia, sumpah dusta, dan kelalaian
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ! إِنَّ هٰذَا الْبَيْعَ يَـحْضُرُهُ
اللَّغْوُ وَالْـحَلِفُ، فَشُوْبُوْهُ بِالصَّدَقَةِ.
“Wahai para
pedagang! Sesungguhnya perniagaan ini kerap kali diiringi dengan perbuatan
sia-sia dan sumpah, maka bersihkanlah ia dengan sedekah.”[10]
11.
Sedekah dapat mengobati penyakit-penyakit jasmani
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
دَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ.
”Obatilah
orang yang sakit di antara kamu dengan bersedekah.”[11]
12.
Sedekah sebagai sebab Allah Ta’ala menolak berbagai macam bala’
Sebagaimana
disebutkan dalam wasiat Nabi Yahya Alaihissallam kepada Bani Israil,
وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ، فَإِنَّ مَثَلَ ذٰلِكَ كَمَثَلِ
رَجُلٍ أَسَرَهُ الْعَدُوُّ فَأَوْثَقُوْا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ، وَقَدَّمُوْهُ
لِيَضْرِبُوْا عُنُـقَهُ، فَقَالَ: أَنَا أَفْدِيْهِ مِنْكُمْ بِالْقَلِيْلِ
وَالْكَثِيْرِ، فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ.
”…Dan aku
memerintahkan kalian supaya bersedekah.Sesungguhnya perumpamaannya seperti
seorang laki-laki yang ditawan oleh musuh lalu mereka mengikat tangannya sampai
ke leher, lalu mereka membawanya untuk memenggal lehernya.Lalu ia berkata, ‘Aku
akan menebus diriku dari kalian dengan harta yang sedikit maupun banyak.’Lalu
ia menebus dirinya (untuk bisa lolos) dari mereka.”[12]
Sedekah
memberikan pengaruh yang sangat menakjubkan dalam menolak berbagai macam
bala’.Sesungguhnya Allah Ta’ala menolak berbagai macam bala’ dengan
sedekah.Inimerupakan perkara yang sudah dimaklumi oleh manusia baik dari
kalangan awam maupun kalangan khusus.
13.
Orang yang bersedekah dapat memadamkan bagi dirinya panasnya alam kubur
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ
الْقُبُوْرِ، وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِـيْ ظِلِّ
صَدَقَتِهِ.
“Sesungguhnya
sedekah itu memadamkan panasnya alam kubur bagi pelakunya.Dan sungguh, pada hari
Kiamat, seorang mukmin akan bernaung di bawah naungan sedekahnya.”[13]
Sedekah
Yang Paling Utama
1.
Bersedekah pada saat sehat lagi membutuhkan Hendaklah seseorang memanfaatkan
waktu hidupnya sebelum kematiannya, waktu sehatnya sebelum sakitnya, maka ia
bisa memanfaatkannya dengan berinfak dan bersedekah.
Allah
Ta’ala berfirman,
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا
رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ
لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan
infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian
datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata (menyesali), ‘Ya
Rabb-ku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi,
maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang
shalih.”[Al-Munaafiquun/63:10]
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah!
Sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Beliau bersabda,
أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيْحٌ شَحِيْحٌ، تَـخْشَى
الْفَقْرَ، وَتَأْمَلُ الْغِنَ، وَلَا تُمْهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغَتِ
الْـحُلْقُوْمَ، قُلْتَ: لِفُلَانٍ كَذَا، وَلِفُلَانٍ كَذَا، وَقَدْ كَانَ
لِفُلَانٍ.
“(Sebaik-baik
sedekah ialah) engkau bersedekah dalam keadaan sehat dan pelit, engkau takut
fakir dan mencita-citakan kekayaan.Jangan engkau tunda hingga apabila nyawa
telah sampai kerongkongan barulah engkau berkata, ‘Untuk si fulan sekian, untuk
si fulan sekian.’Ketahuilah, harta itu memang milik si fulan.”[14]
Syaikh
‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baaz rahimahullah berkata, “Ini menunjukkan
bahwa sedekah pada saat sehat dan membutuhkan itu lebih utama. Dan ini pun
menunjukkan kuatnya keinginan dia terhadap apa yang ada di sisi Allah. Adapun
orang yang sedang sakit maka ia bersikap dermawan di waktu sakitnya karena ia
telah berputus asa dari hidupnya, sedekahnya tetap diterima, akan tetapi yang
lebih afdhal ialah sedekah yang dikeluarkan pada waktu sehat.”[15]
2.
Sebaik-baik nafkah ialah yang diberikan kepada orang yang menjadi tanggungan,
keluarga, dan karib kerabat Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ
وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ
“…Dan memberikan
harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin…”
[Al-Baqarah/2: 177]
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ
السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا
“Dan
berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros.”[Al-Israa’/17: 26]
Dari Salman
bin ‘Amir Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda,
اَلصَّدَقَةُ عَلَى الْمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ، وَعَلَىٰذِي
الْقَرَابَةِ اثْنَتَانِ: صَدَقَةٌ وَصِلَةٌ.
“Shadaqah
kepada orang miskin adalah satu sedekah dan sedekah kepada kerabat mendapat
dua: sedekah dan menyambung kekerabatan.”[16]
3. Sedekah
dengan menanggung penghidupan anak yatim dan janda-janda miskin
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, ia mengatakan,
“Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اَلسَّاعِـيْ عَلَى الْأَرْمَلَةِ
وَالْمِسْكِيْنِكَالْمُجَاهِدِ فِـيْ سَبِيْلِ اللهِ أَوِ الْقَائِمِ اللَّيْلَ
الصَّائِـمِ النَّهَارَ.
“Orang yang
membantu kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang
berjihad di jalan Allah, atau seperti orang yang selalu shalat malam, yang
puasa di siang hari.”[17]
4.
Bersedekah di Bulan Ramadhan
‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu anhuma
berkata,
كَانَ النَّبِـيُّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَأَجْوَدُ مَا
يَكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عليه السلام يَلْقَاهُ فِـيْ كُلِّ لَيْلَةٍ
مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ
بِالْـخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ.
“Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan
kebaikan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril
Alaihissallam bertemu dengannya.Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan
untuk menyimak bacaan Al-Qur-annya.Sungguh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam lebih dermawan dengan kebaikan daripada angin yang berhembus.”[18]
Tidak
Meremehkan Sedekah Meskipun Hanya Dengan Sebutir Kurma
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ
يَكُنْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ.
“Lindungilah
diri kalian dari Neraka meskipun dengan (menyedekahkan) sepotong
kurma.Jikatidak ada maka dengan kata-kata yang baik.”[19]
Iman an-Nawawi rahimahullah berkata, ”Di dalam
hadits ini terdapat anjuran untuk bersedekah. Dan sedikitnya sedekah hendaknya
tidak mencegah seseorang untuk mengeluarkannya dan bahwa (sedekah) yang sedikit
itu sebab keselamatan dari neraka, dan
bahwa kalimat yang baik sebagai sebab selamat dari Neraka, yaitu kalimat yang
menyejukkan hati apabila kalimat tersebut mubah atau berupa ketaatan.”[20]
Al-Hafizh
Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah berkata, “Di dalam hadits ini terdapat
anjuran untuk bersedekah dan diterimanya sedekah meskipun sedikit, dan dalam
(sebagian) hadits ini dibatasi dengan hasil usaha yang baik. Di dalam hadits
ini juga terdapat isyarat agar tidak menganggap remeh sedekah yang sedikit dan
selainnya (dari ketaatan).”[21]
Wajibnya
Mengeluarkan Zakat
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ
الرَّاكِعِينَ
“Dan
laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang yang
rukuk.”[Al-Baqarah/2: 43]
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا
يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿٣٤﴾ يَوْمَ
يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ
وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا
مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ
“…Dan
orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan
Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat)
adzab yang pedih, (ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam
Neraka Jahannam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung, dan punggung mereka
(seraya dikatakan) kepada mereka, ‘Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk
dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.”
[At-Taubah/9: 34-35]
Di antara
manusia ada yang kikir mengeluarkan zakat yang telah Allah wajibkan atasnya,
padahal zakat itu membersihkan hartanya dan mensucikan dirinya.Di antara
manusia juga ada yang kikir dan pelit terhadap dirinya sendiri, istrinya, dan
anak-anaknya, juga pelit terhadap karib kerabatnya, teman-teman karibnya,
tamunya, orang-orang fakir miskin, dan selainnya.
Allah
Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mencela dan mengecam
sifat bakhil, kikir, pelit, dan kedekut. Bakhil, kikir, pelit, dan kedekut
adalah sifat yang tercela, tabi’at yang hina, dan perangai yang jelek serta
termasuk salah satu penyakit di tengah umat Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam selalu berlindung kepada Allah dari sifat ini, bagaimana tidak, karena
penyakit ini telah membinasakan banyak ummat, selain itu sifat ini juga
menyebabkan pelakunya diseret ke dalam Neraka Jahannam, wal’iyaadzu billaah.
Dari Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ
لَهُ مَالُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ لَهُ زَبِيْبَتَانِ
يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، ثُمَّ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ يَعْنِـي
بِشِدْقَيْهِ، ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا مَالُكَ، أَنَا كَنْزُكَ، ثُمَّ تَلَا ﱡ…
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ…ﱠالْآيَـةَ.
“Barangsiapa
diberikan harta oleh Allah, lalu ia tidak menunaikan zakatnya, maka hartanya
dijelmakan kepadanya pada hari Kiamat berupa seekor ular botak kepalanya
bertaring dua yang akan dikalungkan kepadanya pada hari Kiamat. Kemudian ia
mengangahkan mulutnya seraya berkata, ‘Aku hartamu, aku simpananmu.’
Kemudian Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat ini,
وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ
اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ
سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Dan
janganlah sekali-kali orang yang kikir dengan apa yang diberikan Allah kepada
mereka dari karunia-Nya mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal
(kikir) itu buruk bagi mereka. Apa (harta) yang mereka kikirkan itu akan
dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah warisan (apa yang
ada) di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.”[Ali ‘Imran/3: 180][22]
Dari Jabir
bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhuma bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
اِتَّـقُوْا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ، وَاتَّـقُوْا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ
قَبْلَكُمْ حَـمَلَهُمْ عَلَىٰأَنْ سَفَكُوْا دِمَاءَهُمْ وَاسْتَحَلُّوْا
مَـحَارَمَهُمْ.
“Berhati-hatilah
kalian terhadap kezhaliman karena kezhaliman itu adalah kegelapan-kegelapan di
hari Kiamat. Dan berhati-hatilah kalian terhadap sifat kikir karena kekikiran
itulah yang telah membinasakan orang-orang sebelum kalian. Kekikiran itu
membawa mereka menumpahkan darah dan menghalalkan kehormatan mereka.”[23]
Imam Ibnu
Hazm rahimahullah berkata, ”Dan diwajibkan atas orang-orang kaya di negeri mana
saja untuk menanggulangi secara bersama-sama terhadap fakir miskin. Sedangkan
pihak penguasa boleh bercampur tangan untuk menekan mereka dalam pelaksanaannya
itu, apabila harta zakat dan harta-harta kaum Muslimin yang lain tidak
mencukupi untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan mereka. Sehingga kebutuhan pangan
mereka yang tidak bisa ditunda-tunda itu dapat dipenuhi. Demikian pula halnya
dengan kebutuhan sandang dan papan mereka.”[24]
Allah Azza wa Jalla juga mengancam orang-orang
yang menumpuk-numpuk harta dan tidak mengeluarkan zakat dan sedekahnya.
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ﴿١﴾الَّذِي جَمَعَ مَالًا
وَعَدَّدَهُ﴿٢﴾يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ﴿٣﴾كَلَّا ۖ لَيُنْبَذَنَّ فِي
الْحُطَمَةِ﴿٤﴾وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ﴿٥﴾نَارُ اللَّهِ
الْمُوقَدَةُ﴿٦﴾الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ﴿٧﴾إِنَّهَا عَلَيْهِمْ
مُؤْصَدَةٌ﴿٨﴾فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ
“Celakalah
bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan
menghitung-hitungnya, dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat
mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka)
Huthamah. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Huthamah itu? (Yaitu) api (adzab)
Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.Sungguh, api itu ditutup
rapat atas (diri) mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang
panjang.” [Al-Humazah/: 1-9]
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam orang yang tidak sayang kepada manusia,
maka Allah tidak akan sayang kepadanya.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَا يَرْحَمِ النَّاسَ لَا يَرْحَمْهُ اللهُ عَزَّ وَ
جَلَّى.
“Siapa yang
tidak menaruh belas kasihan kepada manusia, maka Allah Azza wa Jalla tidak
menaruh belas kasihan kepadanya.”[25]
Sabda
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas menjelaskan bahwa barangsiapa
mempunyai kelebihan harta lalu melihat orang Islam lainnya yang dinyatakan
sebagai saudaranya itu dalam keadaan lapar, telanjang, dan terlantar,kemudian
ia tidak bangkit memberikan pertolongan kepadanya, maka tidak diragukan lagi
bahwa dia tidak menaruh rasa belas kasihan kepada saudaranya itu. Orang yang
tidak punya rasa belas kasihan kepada sesama kaum Muslimin, maka Allah tidak
menyayanginya (tidak merahmatinya).
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
اَلْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا
يُسْلِمُهُ.
“Orang
muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Karena itu, janganlah berlaku zhalim
kepadanya dan jangan membiarkan ia terlantar.”[26]
Imam Ibnu
Hazm rahimahullah berkata, “Barangsiapa membiarkan saudaranya dalam keadaan
lapar dan tidak berpakaian, padahal ia mampu untuk memberi makan dan pakaian
kepadanya, berarti ia telah membiarkan saudaranya terlantar.”[27]
Mudah-mudahan
apa yang saya tulis bermanfaat bagi kaum Muslimin dalam kondisi sulit seperti
ini. Kita berdo’a kepada Allah agar kita dijauhkan dari kefakiran dan
kemiskinan,bala bencana, penyakit-penyakit yang buruk dan kelaparan. Diantara
do’anya:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْفَقْرِ،
وَالْقِلَّةِ، وَالذِّلَّةِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ.
“Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu darikefakiran, kekurangan,kehinaan, serta
aku berlindung kepada-Mu dari menzhalimi atau dizhalimi.”[28]
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُوْعِ، فَإِنَّهُ
بِئْسَ الضَّجِيْعُ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّهَا بِئْسَتِ
الْبِطَانَةُ.
“Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelaparan, karena sungguh ia adalah
seburuk-buruk teman berbaring.Aku pun berlindung kepada-Mu dari khianat, karena
ia adalah seburuk-buruk kawan.”[29]
اَللَّهُمَّ إنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ اْلبَلَاءِ،
وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ اْلقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ.
“Ya Allah,
sesungguhnyaaku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala’ (bencana), tertimpa
kesengsaraan, keburukan qadha’ (takdir), dan kegembiraan para musuh.”[30]
Semoga
Allah Ta’ala memberikan kita taufik pada setiap amal yang dicintai dan
diridhai-Nya. Dan semoga Allah Ta’ala menjadikan kita sebagai muslim yang
bersyukur kepada AllahTa’ala atas semua nikmat-nikmat dan bersabar atas segala
cobaan dan ujian. Mudah-mudahan rezeki yang Allah karuniakan kepada kita
menjadi barokah, dapat mencukupi kebutuhan keluarga dan dapat juga kita
berinfak dan sedekah untuk menolong dan membantu kaum Muslimin yang mengalami
kesulitan dan kelaparan. Mudah-mudahan kita dikaruniakan keikhlasan dalam
bersedekah semata-mata karena mengharapkan pahala dan ganjaran dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni
dosa-dosa kita dan memasukkan kita ke dalam Sorga-Nya. Aamiin.
Semoga
shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, keluarganya, para Shahabatnya, dan orang-orang yang mengamalkan dan
membela Sunnah beliau sampai akhir zaman.
وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Penulis
Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Footnote
[1] Shahih: HR. Muslim (no. 223).
[2] Shahih: HR. Ahmad (V/248), at-Tirmidzi (no. 2616).
Lihat Irwaa-ul Ghaliil(II/138).
[3] Shahih: HR. Muslim (no. 2630).
[4] Shahih: HR. Ahmad (IV/147-148), Ibnu Khuzaimah (no.
2431) dan Ibnu Hibban (no. 3299–At-Ta’liiqaatul Hisaan) dishahihkan oleh Syaikh
al-Albani dalam Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib (no. 872).
[5] Muttafaq ‘alaih: HR. Al-Bukhari (no. 1423) dan Muslim
(no. 1031).
[6] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 2896).
[7] Fat-hul Baari Syarh Shahiih al-Bukhari (VI/89).
[8] Shahih: HR. At-Tirmidzi (no. 2345) dan al-Hakim
(I/93-94). At-Tirmidzi berkata, “Hadits hasan shahih.” Lihat Silsilah
al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 2769).
[9] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1442) dan Muslim (no.
1010).
[10] Shahih: HR. Ahmad (IV/6, 280), Abu Dawud (no. 3326),
an-Nasa-i (VII/14, 15, 247), Ibnu Majah (no. 2145), dan al-Hakim (II/5, 6).
Lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 7974).
[11] Hasan lighairihi: HR. Abu Syaikh dalam ats–Tsawaab.
Lihat Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir (no. 3358) dan Shahiih at-Targhiib wat
Tarhiib (no. 744).
[12] Shahih: HR. Ahmad (IV/130, 202), at-Tirmidzi (no.
2863), Ibnu Hibban (no. 6200 –At-Ta’liiqaatul Hisaan), al-Hakim (I/118) dengan
ringkas, dan selainnya.
[13] Hasan: HR.
Ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir (XVII/286, no. 788) dari ‘Uqbah bin ‘Amir
Radhiyallahu anhu. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah (no. 3484).
[14] Muttafaq ‘alaih: HR. Al-Bukhari (no. 1419) dan
Muslim (no. 1032).
[15] Az-Zakaah fil Islaam (hlm. 472).
[16] Shahih: HR. At-Tirmidzi (no. 658), an-Nasa-i (V/92),
Ibnu Majah (no. 1844), dan ad-Darimi (I/397), lafazh hadits ini milik Ibnu
Majah. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam tahqiiqMisykaatul Mashaabiih
(no. 1939).
[17] Muttafaq ‘alaih: HR. Al-Bukhari (no. 5353, 6006,
6007) dan Muslim (no. 2982).
[18] Muttafaq ‘alaih: HR. Al-Bukhari (no. 1902, 3220,
3554, 4997) dan Muslim (no. 2308). [19] Muttafaq ‘alaih: HR. Al-Bukhari (no.
1413, 1417, 3595, 6023, 6539, 6540, 6563, 7512) dan Muslim (no. 1016 (68)) dari
Shahabat ‘Adi bin Hatim Radhiyallahu anhu.
[20] Syarh Shahiih Muslim (VII/101).
[21] Fat-hul Baari (XI/405).
[22] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 1403).
[23] Shahih: HR. Muslim (no. 2578).
[24] Al-Muhalla (VI/156, masalah ke 725), cet. Darul
Fikr-Beirut.
[25] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 7376), Muslim (no.
2319), dan at-Tirmidzi (no. 1922). [26] Shahih: HR. Al-Bukhari (no. 2442, 6951)
dan Muslim (no. 2580), dari Shahabat Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma.
[27] Al-Muhalla (VI/157, masalah no. 725).
[28] Shahih: HR. an-Nasaa-i (VIII/261) dan Abu Dawud (no.
1544) dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu.
[29] Shahih: HR. Abu Dawud (no. 1547), an-Nasaa-i
(VIII/263), Ibnu Majah (no. 3354). Lihat Shahiih an-Nasaa-i (III/112, no.
5051).
[30] Shahih: HR. al-Bukhari (no. 6347, 6616) dan Muslim
(no. 2707) dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Kembali ke bagian 1
1 komentar:
JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE
Nikmati kemudahan Bertransaksi di situs JaguarQQ
Game Judi Online Dengan 1 User id Untuk 9 GAME
===========================
- Proses Deposit & Withdraw Hanya 2 Menit
- Deposit Via Pulsa Telkomsel ( Potongan pulsa 20% )
- Minimal DP & WD Cuma Rp. 15.000
- Dapatkan BONUS 0.5% Setiap JUMAT
- 100% NO ADMIN + 100% FAIR PLAY
- JACKPOT HARIAN HINGGA PULUHAN JUTA RUPIAH
============================
JaguarQQ Telah Support Lebih Banyak Bank Local :
BCA || MANDIRI || BNI || BRI || DANAMON
===========================
JaguarQQ JUGA MENGGUNAKAKN SERVER POKER V YAITU
SERVER YANG TERBAIK SAAT INI
BURUAN DAFTAR DAN MAINKAN SEKARANG JUGA
DAPATKAN BONUS SETIAP MINGGUNYA !!
============================
AKSES KE LINK ALTERNATIF :
» jaguarpk.net
» jaguarpk.org
» jaguarpk.info
============================
SILAKAN HUBUNGI KAMI DI :
LIVECHAT : jaguarpk.net
WA : +855964608606
LINE : csjaguar99
TELEGRAM : +855964608606
Posting Komentar