Penjelasan masing masing Level Energi Emosi.
MALU (20)
Tingkat rasa malu adalah tingkat kesadaran yang sangat
membahayakan karena dekat dengan kematian, yang mungkin dipilih untuk keluar
dari rasa malu dengan cara bunuh diri secara sadar, atau dipilih secara halus
akibat kegagalan dalam mengambil langkah untuk memperpanjang hidup. Dalam rasa
malu, seseorang menggantungkan kepalanya dan menyelinap pergi, berharap bahwa
ia tidak terlihat. Kesadaran ini merusak emosi dan kesehatan psikis, serta
menjadikan diri menjadi rentan terhadap penyakit fisik.
BERSALAH (30)
Rasa bersalah memanifestasikan dirinya dalam berbagai
ekspresi, seperti penyesalan yang mendalam, menyalahkan diri sendiri, senang
karena menderita/disiksa, dan keseluruhan cakupan tanda-tanda merasa sebagai
korban. Rasa bersalah yang tidak disadari menyebabkan penyakit psikosomatik,
kerawanan akan kecelakaan, dan perilaku bunuh diri. Rasa bersalah memancing
kemarahan besar, dan seringkali ekspresinya adalah berupa pembunuhan.
APATIS (50)
Tingkat kesadaran ini ditandai dengan kemiskinan,
kehilangan harapan, dan keputusasaan. Dunia dan masa depan terlihat suram.
Apatis adalah sebuah keadaan tidak berdaya dimana orang yang mengalaminya
membutuhkan di semua hal, tak hanya kekurangan sumber daya, tapi juga energi
untuk memanfaatkan apa yang tersedia. Kecuali energi eksternal dipasok oleh
orang-orang yang memberikan perhatian, kematian melalui bunuh diri pasif dapat
terjadi.
KESEDIHAN MENDALAM (75)
Ini adalah tingkat kesedihan, kehilangan, dan
ketergantungan. Mereka yang hidup di tingkat ini, hidup dalam penyesalan dan
depresi yang terus menerus. Ini adalah tingkat berkabung, kehilangan, dan
penyesalan yang mendalam tentang masa lalu. Dalam kesedihan yang mendalam,
seseorang melihat kesedihan dimana-mana. Tingkat ini mewarnai seluruh tingkat
keberadaan seseorang.
TAKUT (100)
Dari sudut pandang tingkat ini, dunia terlihat berbahaya,
penuh dengan jebakan dan ancaman. Rasa takut adalah fokus seseorang.
Kejadian-kejadian di dunia yang mencemaskan menghantuinya tanpa akhir. Rasa
takut dapat menjadi obsesif dan mungkin dapat berbentuk apapun. Ketakutan
membatasi pertumbuhan kepribadian dan menyebabkan penghambatan. Karena butuh
energi untuk naik di atas Ketakutan, maka orang-orang dengan kesadaran ini
tidak mampu mencapai tingkat yang lebih tinggi tanpa bantuan.
KEINGINAN (125)
Keinginan menggerakkan kita untuk berusaha keras mencapai
tujuan atau mendapatkan penghargaan. Keinginan juga merupakan tingkat kesadaran
akan kecanduan, dimana kecanduan itu menjadi sebuah idaman yang lebih penting
daripada kehidupan itu sendiri. Keinginan berhubungan dengan akumulasi dan
keserakahan. Oleh karena itu, keingingan dapat menjadi sebuah batu loncatan
untuk menuju tingkat kesadaran yang lebih tinggi.
MARAH (150)
Saat seseorang keluar dari Apatis dan Kesedihan untuk
mengatasi Ketakutan sebagai cara hidup, mereka mulai menginginkan; Keinginan
menyebabkan frustrasi, yang pada gilirannya menyebabkan Kemarahan. Kemarahan
mengekspresikan dirinya paling sering sebagai rasa sakit hati dan dendam, dan
karena itu mudah berubah dan berbahaya. Karena kemarahan berasal dari keinginan
frustrasi, ia didasarkan pada medan energi di bawahnya. Frustrasi merupakan
hasil dari melebih-lebihkan pentingnya keinginan. Kemarahan dengan mudah
menyebabkan kebencian, yang memiliki efek erosi pada semua area kehidupan
seseorang.
BANGGA (175)
Berbeda dengan medan energi yang lebih rendah, orang
merasa positif saat mencapai tingkat ini. Akan tetapi, Bangga hanya terasa enak
ketika dibandingkan dengan tingkat kesadaran yang lebih rendah. Kebanggaan
bersifat defensif dan rentan karena bergantung pada kondisi eksternal, yang
tanpanya bisa kembali secara tiba-tiba ke tingkat yang lebih rendah. Kebanggaan
didorong oleh ego yang terus meningkat yang menjadikannya selalu rentan
terhadap serangan. Karena itu, sisi buruk dari kebanggaan adalah kesombongan
dan penyangkalan. Karakteristik ini menghalangi pertumbuhan.
BERANI (200)
Pada tingkat 200, kesadaran yang memberdayakan (Power)
pertama kali muncul. Keberanian adalah zona eksplorasi, prestasi, keuletan, dan
kebulatan tekad. Pada tingkat-tingkat kesadaran yang lebih rendah, dunia tampak
sebagai tak punya harapan, sedih, menakutkan, atau membuat frustrasi. Namun
pada tingkat keberanian, kehidupan terlihat menarik, menantang, dan merangsang.
Pada tingkat pemberdayaan ini, seseorang mampu mengatasi dan secara efektif
menangani kesempatan-kesempatan dalam hidup. Oleh karena itu pertumbuhan dan
pendidikan menjadi tujuan yang dapat dicapai. Hambatan, yang mengalahkan
orang-orang yang kesadarannya di bawah 200, bertindak sebagai stimulan bagi
mereka yang telah berevolusi menjadi tingkat pertama keberdayaan sejati.
Orang-orang pada tingkatan ini meletakkan kembali ke dalam dunia sebanyak
energi yang mereka ambil; Pada tingkat yang lebih rendah, populasi dan juga
individu menguras energi dari masyarakat tanpa melakukan proses saling memberi.
NETRAL (250)
Energi menjadi sangat positif saat seseorang mencapai
level ini. Di bawah 250, kesadaran cenderung melihat dikotomi dan mengambil
posisi kaku. Kondisi Netral memungkinkan adanya penilaian masalah secara
realistis yang fleksibel dan tidak menghakimi. Menjadi Netral berarti relatif
tidak terikat pada hasil; cara yang ditempuh oleh seseorang tak lagi mengalami
sebagai mengalahkan, membuat frustrasi atau menakutkan. Ini adalah tingkat
aman. Orang-orang pada tingkat ini mudah bergaul dan aman untuk berada di
sekitar dan berhubungan dengan siapapun karena mereka tidak tertarik pada
konflik, persaingan, atau rasa bersalah. Orang-orang ini merasa nyaman dan
relatif tidak terganggu secara emosional. Sikap ini tidak menghakimi dan tidak
menimbulkan kebutuhan apapun untuk mengendalikan tingkah laku orang lain.
KEMAUAN (310)
Tingkat kesadaran ini bisa dilihat sebagai pintu gerbang
ke tingkat yang lebih tinggi. Pada tingkat Netral, pekerjaan dilakukan secara
memadai, namun pada tingkat Kemauan, pekerjaan dilakukan dengan baik dan sukses
dalam semua usaha merupakan hal yang biasa. Pertumbuhan terjadi cepat di sini;
Ini adalah kesadaran yang dipilih orang untuk kemajuan. Di bawah kalibrasi 200,
orang cenderung berpikiran tertutup, namun pada level 310, sebuah pembukaan
besar terjadi. Pada tingkat ini, seseorang menjadi benar-benar ramah, dan
kesuksesan sosial serta ekonomi nampaknya mengikuti secara otomatis. Seseorang
pada tingkat kesadaran ini sangat membantu orang lain dan berkontribusi pada
kebaikan masyarakat. Mereka juga bersedia menghadapi masalah batin dan tidak
memiliki hambatan belajar yang besar. Dengan kemampuan mereka untuk bangkit
kembali dari kesengsaraan dan belajar dari pengalaman, mereka cenderung menjadi
mengoreksi diri sendiri. Setelah melepas kebanggaan, mereka bersedia untuk
melihat kekurangan-kekurangan mereka dan belajar dari orang lain.
PENERIMAAN (350)
Pada tingkatan ini suatu transformasi besar terjadi,
dengan pemahaman bahwa seseorang adalah sumber dan pencipta pengalaman dari
kehidupan seseorang itu sendiri. Semua orang di bawah 200 cenderung tidak
berdaya dan melihat diri mereka sebagai korban, atas belas kasihan kehidupan.
Ini berasal dari keyakinan bahwa sumber kebahagiaan seseorang atau penyebab
masalah seseorang adalah "di luar sana". Pada tahap Penerimaan, tidak
ada "di luar sana" yang memiliki kemampuan untuk membuat seseorang
bahagia, dan cinta bukanlah sesuatu yang diberikan atau diambil oleh orang
lain, namun merupakan sesuatu yang diciptakan dari dalam. Penerimaan
memungkinkan keterlibatan dalam kehidupan sesuai dengan persyaratan hidup,
tanpa berusaha membuatnya sesuai dengan agenda. Individu pada tingkat ini tidak
tertarik untuk menentukan benar atau salahnya, namun justru didedikasikan untuk
menyelesaikan masalah dan mencari tahu apa yang harus dilakukan mengenai suatu
masalah. Tujuan jangka panjang lebih diutamakan daripada jangka pendek;
disiplin diri dan penguasaan diri adalah yang menonjol.
BERPIKIR (400)
Kecerdasan dan rasionalitas naik ke permukaan ketika
kesadaran dengan emosi-emosi tingkat bawah terlampaui. Ini adalah tingkatan
ilmu pengetahuan, kedokteran, dan pada umumnya meningkatkan kapasitas untuk
berkonseptualisasi dan berpemahaman. Pengetahuan dan pendidikan di sini
dipandang sebagai modal. Ini adalah tingkat pemenang Hadiah Nobel, negarawan
besar, dan hakim agung. Einstein, Freud, dan banyak pemikir historis lainnya
terkalibrasi di sini. Kekurangan dari tingkatan ini melibatkan kegagalan untuk
membedakan secara jelas perbedaan antara simbol dan apa yang mereka wakili.
Berpikir tidak dengan sendirinya memberi panduan kepada kebenaran. Ia
menghasilkan sejumlah besar informasi dan dokumentasi, namun tidak memiliki
kemampuan untuk mengatasi ketidaksesuaian dalam data dan kesimpulan. Berpikir
itu sendiri secara paradoks adalah blok utama untuk mencapai tingkat kesadaran
yang lebih tinggi. Melampaui tingkat ini relatif jarang terjadi di masyarakat
kita.
CINTA (500)
Cinta seperti yang digambarkan di media massa bukanlah
yang dimaksud dari tingkatan ini. Karena ketika cinta yang seperti itu
mengalami frustrasi, sering kali memunculkan kemarahan dan ketergantungan yang
melandasinya, yang telah disembunyikan. Cinta seperti itu bisa berubah menjadi
kebencian dalam berbagai persepsi. Oleh karena itu cinta yang seperti itu tidak
pernah ada karena kebencian hanya berasal dari kebanggaan, bukan cinta.
Tingkat 500 ditandai dengan perkembangan Cinta yang tidak
bersyarat, tidak berubah, dan permanen. Ia tidak berfluktuasi - sumbernya tidak
tergantung pada faktor eksternal. Mencintai adalah keadaan menjadi. Ia adalah
sebuah cara pemaafan, pemeliharaan, dan yang mendukung untuk berhubungan dengan
dunia. Cinta bukanlah intelektual dan tidak berjalan dari pikiran; Cinta
berasal dari hati. Cinta berfokus pada kebaikan hidup dalam semua ungkapan dan
memperbesar sesuatu yang positif. Inilah tingkat kebahagiaan sejati. Hanya 0,4%
populasi dunia yang pernah mencapai tingkat evolusi kesadaran ini.
SUKACITA (540)
Karena Cinta menjadi semakin tidak bersyarat, ia mulai
menjadi pengalaman kebahagiaan batin. Sukacita muncul dari dalam pada setiap
momen keberadaan, bukan dari sumber lain. 540 juga merupakan tingkat
penyembuhan dan kelompok swadaya berbasis spiritual. Dari level 540 ke atas
adalah domain orang-orang suci, serta para pembelajar spiritual yang maju dan
para penyembuh. Kapasitas untuk kesabaran yang sangat besar dan ketekunan atas sikap
yang positif dalam menghadapi kesulitan yang berkepanjangan adalah
karakteristik dari medan energi ini; ciri khas keadaan ini adalah welas asih.
Orang yang telah mencapai tingkat ini memiliki efek yang mencolok pada orang
lain. Mereka mampu menatap lama, yang mendorong pada keadaan cinta dan
kedamaian. Pada ketinggian kesadaran 500-an, dunia yang dilihat oleh seseorang
disinari oleh kecantikan dan kesempurnaan penciptaan yang sangat indah.
Semuanya terjadi secara mudah dan sinkron. KehadiranNya terasa dimana
kekuatanNya memfasilitasi fenomena di luar ekspektasi realitas konvensional,
yang disebut ajaib oleh pengamat biasa. Pengalaman mendekati kematian, yang
bersifat transformatif secara karakteristik dalam pengaruhnya, sering membuat
orang mengalami tingkat energi antara 540 dan 600.
KEDAMAIAN (600)
Medan energi ini berhubungan dengan pengalaman yang
disebut dengan istilah transendensi, realisasi diri, dan kesadaran Tuhan. Ini
sangat jarang, dicapai hanya 1 dari 10 juta orang. Ketika keadaan ini tercapai,
perbedaan antara subjek dan objek lenyap, dan tidak ada titik pandang khusus
tentang persepsi. Persepsi pada tingkat 600 ke atas kadang-kadang dilaporkan
terjadi dalam gerakan lambat, tertangguhkan dalam waktu dan ruang - tidak ada
yang tidak bergerak, dan semuanya hidup dan berseri-seri. Meskipun dunia ini
sama dengan yang dilihat oleh orang lain, namun ia terus mengalir, bertumbuh
dalam sebuah tarian evolusioner yang terkoordinasi dengan sangat indah dimana
signifikansi dan sumbernya berlimpah ruah. Pembukaan tabir yang mengagumkan ini
terjadi secara tidak rasional, sehingga ada keheningan yang tak terbatas dalam
pikiran, yang berhenti berkonseptualisasi. Yang menyaksikan dan yang disaksikan
berada pada identitas yang sama. Karya seni, musik, dan arsitektur hebat yang
berkalibrasi antara 600 dan 700 dapat mengantarkan kita secara sementara ke
tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan dikenal secara universal sebagai
inspirasional dan abadi.
PENCERAHAN (700)
Ini adalah tingkat seorang yang besar dan mulia sepanjang
sejarah, yang memulai mengajarkan pola spiritual dimana tak terhitung banyaknya
manusia mengikutinya sepanjang masa. Ini adalah tingkat inspirasi yang sangat
kuat; Orang-orang ini menempatkan penarik medan energi yang mempengaruhi
seluruh umat manusia. Pada tingkat kesadaran ini tidak ada lagi pengalaman dari
seorang individu sebagai diri pribadi yang terpisah dari yang lainnya;
Sebaliknya, terdapat identifikasi Diri dengan Kesadaran dan Keilahian.
Inilah puncak kesadaran evolusioner pada alam manusia.
Pada tingkat ini tidak ada lagi identifikasi dengan tubuh fisik sebagai
"aku", dan karena itu, nasibnya tidak lagi menjadi hal yang
dipikirkan. Tubuh dipandang hanya sebagai alat kesadaran melalui intervensi
pikiran, yang nilai utamanya yaitu untuk berkomunikasi. Ini adalah tingkat
nondualitas, atau kebersatuan yang sempurna. Tingkat kesadaran tertinggi yang
dicapai oleh orang-orang yang hidup dalam catatan sejarah – atau dalam bahasa
akal, utusan-utusan besar bagi siapa saja yang pantas menyandang gelar “Yang
Mulia”, seperti Yang Mulia Krishna, Yang Mulia Buddha, Yang Mulia Yesus
Kristus, dan Yang Mulia Muhammad SAW.
0 komentar:
Posting Komentar