Jumat, 02 Desember 2022

Memahami Sifat Qonaah dan Keutamaannya Bagi Umat Islam

Memahami Sifat Qonaah dan Keutamaannya Bagi Umat Islam

 

Qonaah adalah sifat yang diharapkan dimiliki oleh umat Muslim sebagai bentuk rasa syukur yang telah diterimanya. Manusia yang memiliki sifat ini akan merasa cukup atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan ikhlas atas hasil yang telah didapatnya.

Meskipun begitu, qonaah tidak sama halnya dengan pasrah akan hasil atau ketetapan Allah SWT. Orang dengan sifat ini akan selalu berikhtiar dan tawakkal dari segala usaha yang telah dilakukannya.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadis bersabda:

“Lihatlah orang yang di bawah kalian dan janganlah melihat orang di atas kalian, karena yang demikian itu lebih layak bagi kalian agar kalian tidak memandang hina nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kalian.” (Muttafaqun Alaih)

Hal ini menunjukkan bahwa sifat qonaah hendaknya membuat seorang Muslim tidak lalai dalam bersyukur. Selain itu juga dapat menjauhkan diri dari ketamakan akan duniawi.

Keutamaan Sifat Qonaah

Dalam salah satu hadits dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ

 

Artinya:

“Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rizki yang secukupnya dan Allah menganugrahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezki yang Allah berikan kepadanya”

Dari hadis tersebut telah ditunjukkan besarnya keutamaan seorang muslim yang memiliki sifat qanaah. Karena dengan sifat tersebut, seorang hamba Allah akan meraih kebaikan dan keutamaan di dunia dan akhirat, meskipun harta yang dimilikinya tidak seberapa.

Adapun beberapa keutamaan yang didapatkan ketika menanamkan sifat qanaah adalah sebagai berikut:

Seolah mendapatkan dunia dan isinya

Dari ’Ubaidillah bin Mihshan Al-Anshary, Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR. Tirmidzi)

Dipenuhi rasa syukur

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bersabda, ”Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim)

Menjadi manusia yang beruntung

Dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda, “ Sungguh sangat beruntung orang yang telah masuk Islam, diberikan rizki yang cukup dan Allah mengaruniakannya sifat qana’ah (merasa puas) dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim)

Terhindar dari rasa iri dengki

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,“ Umatku akan ditimpa penyakit berbagai umat.” Para sahabat berkata, “ Wahai Rasulullah, apa saja penyakit umat-umat (terdahulu)?” Rasulullah berkata, “ Kufur Nikmat, menyalahgunakan nikmat, saling berlomba memperbanyak dunia, saling berbuat najsy (mengelabui dalam penawaran, pen.), saling memusuhi, dan saling hasad-menghasadi hingga timbulnya sikap melampaui batas (kezaliman).” (HR. Al-Hakim)

Terbiasa dengan pola hidup sederhana

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Bukannya kekayaan (orang kaya) itu karena banyaknya harta, melainkan kekayaan (orang kaya) yang sebenarnya adalah kaya hati”. (HR Bukhari dan Muslim)

(HDP)

https://kumparan.com

 

0 komentar:

Posting Komentar