Ternyata
Penyakit Bisa Datang Dari Sikap Buruk, Segera Istigfar
Ternyata
Penyakit Datang Bisa Dari Sikap Buruk Kita lho...
Dari
foto diatas bisa kita urai satu persatu.
A. Penyakit Jantung (heart) & Usus Kecil (small intestine):
Sifat
Negatif:
Penyakit
jantung bisa di akibatkan faktor psikologis kita, misalnya membenci sesuatu
lalu tidak ikhlas atas keadaan yang menimpanya. Selain itu sikap yang kejam dan
tidak sabar juga ternyata dapat mendorong kita dihinggapi penyakit jantung.
Gejala
:
Kenapa
bisa terjadi? Karena hal ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi dan tekanan
pada dada akibat sikap kita yang tergesa-gesa, dengki dan benci itu.
B. Penyakit Liver (hati), Mata & Kandung Kemih (gail bladder)
:
Sifat
Negatif:
Penyebab
penyakit ini akibat mudah marah, mudah frustasi, gampang cemburu dan iri hati.
Gejala
:
Secara
fisik akan menimbulkan berlebihnya produksi kolesterol dalam tubuh, lalu
produksi pada empedu menjadi tidak seimbang lalu mengganggu pencernaan dalam
tubuh, darah dalam liver menjadi stagnant dan berakibat menurunnya fungsi kerja
liver atau hati untuk mendetoksifikasi racun dalam tubuh.
C. Penyakit Ginjal (Kidney), Telinga & Kandung
Kemih (gail bladder):
Sifat
Negatif:
Rasa
Takut & Cemas
Gejala
:
Hilangnya
energi keberanian dan kekuatan serta rasa cemas berlebih dalam tubuh ternyata
membuat tubuh menjadi acidic (mengandung asam) dan adanya tekanan di sekitar
perut.
D. Sakit Perut, Limpa (spleen) & Pankreas:
Sifat
Negatif:
Gelisah
dan tidak percaya orang lain yang berlebih
Gejala
:
Hal
ini menimbulkan gangguan pencernaan, kesulitan dalam buang kotoran dalam
pencernaan.
E. Paru-paru (lungs), Kulit & Usus Besar (large intestine):
Sifat
Negatif:
Sedih
dan depresi
Gejala
:
Ada
masalah pada pernapasan dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh serta dapat
menimbulkan sembelit.
So,
sejak saat ini mulai belajar qanaah, banyaklah istigfar. Kenapa Istigfar?
Karena istigfar itu ada beberapa kelebihan, diantaranya
1.
MENGGEMBIRAKAN ALLAH
Rasulullah
bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada
kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di
padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim).
2.
DICINTAI ALLAH
Allah
berfirman, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai
orang-orang yang mensucikan diri.” (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda,
“Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya,
bagaikan orang yang tidak berdosa.”(HR.Ibnu Majah).
3.
DOSA-DOSANYA DIAMPUNI
Rasulullah
bersabda, “Allah telah berkata,’Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti
berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya
kalian Aku ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan
untuk mengamouni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli
(beberapa banyak dosanya).”(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam
Qatadah berkata,”Al-Qur’an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun
penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar.” (Kitab Ihya’Ulumiddin:
1/410).
4.
SELAMAT DARI API NERAKA
Hudzaifah
pernah berkata, “Saya adalah orang yang tajam lidah terhadap keluargaku, Wahai
Rasulullah, aku takut kalau lidahku itu menyebabkan ku masuk neraka’.
Rasulullah bersabda,’Dimana posisimu terhadap istighfar? Sesungguhnya, aku
senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari
semalam’.” (HR.Nasa’i, Ibnu Majah, al-Hakim dan dishahihkannya).
5.
MENDAPAT BALASAN SURGA
“Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu
balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir
sungai-sungai, sedang mereka kekal didalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala
orang-orang yang beramal.”(QS.Ali’Imran: 135-136).
6.
MENGECEWAKAN SYETAN
Sesungguhnya
syetan telah berkata,”Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan
menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup).
Maka Allah menimpalinya,”Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa
mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar)
kepada-Ku.”(HR.Ahmad dan al-Hakim).
7.
MEMBUAT SYETAN PUTUS ASA
Ali
bin Abi thalib pernah didatangi oleh seseorang,”Saya telah melakukan
dosa’.'Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’,kata Ali. Orang itu
menjawab,’Saya telah bertaubat, tapi setelah itu saya berdosa lagi’. Ali
berkata, ‘Bertaubatlah kepada Allah, dan jangan kamu ulangi’. Orang itu
bertanya lagi,’Sampai kapan?’ Ali menjawab,’Sampai syetan berputus asa dan
merasa rugi.”(Kitab Tanbihul Ghafilin: 73).
8.
MEREDAM ADZAB
Allah
berfirman,”Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada
di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka
meminta ampun.”(QS.al-Anfal: 33).
9.
MENGUSIR KESEDIHAN
Rasulullah
bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan
kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya,
dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka.”(HR.Abu Daud, Ibnu
Majah dan Ahmad).
10.MELAPANGKAN
KESEMPITAN
Rasulullah
bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan
kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya
dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu
Majah dan Ahmad).
11.
MELANCARKAN RIZKI
Rasulullah
bersabda,”Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang
dilakukannya.”(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12.
MEMBERSIHKAN HATI
Rasulullah
bersabda,”Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda
hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka
bersihlah hatinya.”(HR.Nasa’i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
13.
MENGANGKAT DERAJATNYA DISURGA
Rasulullah
bersabda,”Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba di surga.
Hamba itu berkata,’Wahai Allah, dari mana saya dapat kemuliaan ini?’ Allah
berkata,’Karena istighfar anakmu untukmu’.”(HR.Ahmad dengan sanad hasan).
14.
MENGIKUTI SUNNAH RASULULLAH
Abu
Hurairah berkata,”Saya telah mendengar Rasulullah bersabda,’Demi Allah,
Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah (beristighfar) dan bertaubat
kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali’.”(HR.Bukhari).
15.
MENJADI SEBAIK-BAIK ORANG YANG BERSALAH
Rasulullah
bersabda,”Setiap anak Adam pernah bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah
adalah yang segera bertaubat.”(HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim).
16.
BERSIFAT SEBAGAI HAMBA ALLAH YANG SEJATI
Allah
berfirman,”Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang
yang berdo’a:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah
segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka,”(yaitu) orang-orang
yang sabar, yang benar, yang tetap ta’at, yang menafkahkan hartanya (dijalan
Allah), dan yang memohon ampun (beristighfar) di waktu sahur.”(QS.Ali’Imran:
15-17).
17.
TERHINDAR DARI STEMPEL KEZHALIMAN
Allah
berfirman,”…Barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang
yang zhalim.”(QS.al-Hujurat: 11).
18.
MUDAH MENDAPATKAN ANAK
Allah
berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu
sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
19.
MUDAH MENDAPATKAN AIR HUJAN
Ibnu
Shabih berkata,”Hasan al-Bashri pernah didatangi seseorang dan mengadu bahwa
lahannya tandus, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada orang lain yang
mengadu bahwa kebunnya kering, ia berkata, ‘Perbanyaklah istighfar’. Lalu ada
orang lain lagi yang mengadu bahwa ia belum punya anak, ia
berkata,’Perbanyaklah istighfar’.(Kitab Fathul Bari: 11/98).
20.
BERTAMBAH KEKUATANNYA
Allah
berfirman,”Dan (dia berkata):”Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu
bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu,
dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu
berpaling dengan berbuat dosa.”(QS.Hud: 52).
21.
BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA
Allah
berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan
kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan
untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12).
22.
MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG
Allah
berfirman,”Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.”(QS.an-Nur: 31).
Aisyah
berkata,”Beruntunglah, orang-orang yang menemukan istighfar yang banyak pada
setiap lembar catatan harian amal mereka.”(HR.Bukhari).
23.
KEBURUKANNYA DIGANTI DENGAN KEBAIKAN
Allah
berfirman,”Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal
saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS.al-Furqan: 70).
“Dan
dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada
bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik
itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat.”(QS.Hud: 114).
24.
BERCITRA SEBAGAI ORANG MUKMIN
Rasulullah
bersabda,”Tidak seorangpun dari umatku, yang apabila ia berbuat baik dan ia
menyadari bahwa yang diperbuat adalah kebaikan, maka Allah akan membalasnya
dengan kebaikan. Dan tidaklah ia melakukan suatu yang tercela, dan ia sadar
sepenuhnya bahwa perbuatannya itu salah, lalu ia mohon ampun (beristighfar)
kepada Allah, dan hatinya yakin bahwa tiada Tuhan yang bisa mengampuni kecuali
Allah, maka dia adalah seorang Mukmin.”(HR.Ahmad).
25.
BERKEPRIBADIAN SEBAGAI ORANG BIJAK
Seorang
ulama berkata,”Tanda orang yang arif (bijak) itu ada enam. Apabila ia menyebut
nama Allah, ia merasa bangga. Apabila menyebut dirinya, ia merasa hina. Apabila
memperhatikan ayat-ayat Allah, ia ambil pelajarannya. Apabila muncul keinginan
untuk bermaksiat, ia segera mencegahnya. Apabila disebutkan ampunan Allah, ia
merasa gembira. Dan apabila mengingat dosanya, ia segera beristighfar.” (Kitab
Tanbihul Ghafilin: 67).
[Abu
Ammar, voa-islam.com]
0 komentar:
Posting Komentar