Shalat Sunnah
Rawatib 12 Rakaat dalam Sehari Semalam
Hadits 7/356
عَنْ
أُمِّ حَبِيبَةَ أُمِّ المُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ
النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ
عَشَرَةَ رَكْعَةً فِي يَومٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي
الْجَنَّةِ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
وَفِي رِوَايَةٍ: «تَطَوُّعاً».
Dari Ummu
Habibah, Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku mendengar Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa melakukan shalat dua
belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di
surga.” (HR. Muslim. Dalam suatu riwayat disebut, “Shalat tathawwu’, shalat
sunnah”). [HR. Muslim, no. 728, 101]
Hadits
8/357
وَلِلتِّرْمِذِي نَحْوُهُ،
وَزَادَ: «أَربَعاً قَبلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ
بَعْدَ المَغْرِبِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ
صَلاَةِ الْفَجْرِ».
Menurut
riwayat At-Tirmidzi ada hadits yang semisal dengannya dengan tambahan, “Empat
rakaat qabliyah Zhuhur, dua rakaat bakdiyah Zhuhur, dua rakaat bakdiyah
Maghrib, dua rakaat bakdiyah Isyak, dan dua rakaat qabliyah Shubuh.” [HR.
Tirmidzi, no. 415 dan An-Nasai, 3:262]
Faedah
hadits
1.
Hadits
ini menunjukkan besarnya pahala bagi orang yang mengerjakan shalat sehari
semalam sebanyak 12 rakaat. Amalan ini menjadi sebab masuk surga dan selamat
dari neraka, tentu dengan mengerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram
pula.
2.
Dua
belas rakaat yang dimaksud adalah: empat rakaat qabliyah Zhuhur, dua rakaat bakdiyah
Zhuhur, dua rakaat bakdiyah Maghrib, dua rakaat bakdiyah Isyak, dan dua rakaat
qabliyah Shubuh. Sebagaimana hal ini dirinci dalam hadits riwayat An-Nasai dan
Tirmidzi. Itulah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah dan Ibnu ‘Umar. Maka di sini
terlihat bergabunglah antara qaul (ucapan) dan fi’il (perbuatan) Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
3.
Jika
12 rakaat rawatib digabung dengan 11 rakaat shalat malam dan 17 rakaat shalat
fardhu, maka dalam sehari dikerjakan 40 rakaat. Siapa yang menjaganya, maka dia
memiliki kebaikan dan keutamaan yang banyak, ini tentu dianugerahkan pada yang
cepat memenuhi panggilan dan membuka pintu ketika diketuk rutin setiap sehari
semalam 40 kali.
4.
Shalat
sunnah (tathawwu’) ada dua macam: yang disunnahkan berjamaah dan yang
disunnahkan tidak berjamaah; ada yang masuk dalam shalat sunnah rawatib, ada
yang bukan rawatib.
5.
Shalat
rawatib ada dua macam: shalat rawatib muakkad dan shalat rawatib ghairu muakkad
seperti empat rakaat qabliyah ‘Ashar.
Referensi:
·
Minhah
Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh
‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga.
3:274-276.
·
Fiqh
Bulugh Al-Maram li Bayaan Al-Ahkaam Asy-Syar’iyyah. Cetakan pertama, Tahun 1443
H. Syaikh Prof. Dr. Muhammad Musthafa Az-Zuhaily. Penerbit Maktabah Daar
Al-Bayan. 1:584-586.
—
Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
0 komentar:
Posting Komentar