6 Keutamaan Bulan
Rabiul Awal, Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang Penuh Rahmat
JAKARTA, iNews.id - Keutamaan Bulan Rabiul Awal, salah
satu bulan mulia bagi umat Islam yang penuh keistimewaan. Sesuai kalender
Islam, 1 Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, 27 September 2022. Sedangkan
perayaan Maulid Nabi yang merupakan hari kelahiran manusia mulia Nabi Muhammad
SAW
Dalam kalender Hijriah, Rabiul awal merupakan bulan
ketiga dan menjadi salah satu bulan teristimewa karena di bulan itu tepatnya
tanggal 12 Rabiul Awal, Nabi Muhammad SAW, manusia agung pembawa risalah
seluruh alam dilahirkan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abi Qatadah
disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
عَنْ
أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ
وُلِدْتُ وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Artinya: Dari Abu Qatadah Al Anshari radliallahu anhu,
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada
hari Senin, maka beliau pun menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan
pada hari itu pula, wahyu diturunkan atasku." (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh
Shahih Muslim] Shahih.
Berikut 6 Keutamaan Bulan Rabiul Awal
1. Bulan Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Keutamaan Bulan Rabiul Awal pertama yang paling masyhur
yakni bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW tepatnya tanggal 12 Rabiul Awal, pada
malam Senin tahun 53 sebelum Hijrah.
Nabi SAW dilahirkan 53 tahun sebelum terjadinya hijrah nabi dari Makkah
ke Madinah.
Para ulama mengatakan kelahiran Nabi Muhammad SAW
bertepatan pada Tahun Gajah (570 Masehi). Ibn Abbas mengatakan ia dilahirkan
pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu 15 tahun sebelum
peristiwa gajah.
3. Bulan Shalawat
Bulan Rabiul awal identik dengan perayaan Maulid Nabi
SAW. Perayaan itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat Islam. Benihnya
sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW.
Pembacaan shalawat, barzanji dan pengajian-pengajian
yang mengisahkan sejarah Nabi SAW menghiasi hari-hari bulan itu.
Oleh karena itu, membaca sholawat untuk Nabi Muhammad SAW
dimaksudkan untuk mendoakan dan memohon berkah dari Allah SWT untuk keselamatan
dan kesejahteraan.
Di Indonesia, sebagian besar masyarakat Muslim membaca
shalawat, barzanji dan pengajian-pengajian yang mengisahkan sejarah Nabi SAW
tiap memasuki Rabiul Awal.
Isnan Ansory dalam bukunya Pro Kontra Maulid Nabi
menyebutkan, Syaikh as-Sayyid Zain Aal Sumaith, dalam karyanya Masail Katsuro
Haulaha an-Niqosy wa al-Jidal, mendefinisikan maulid Nabi Muhammad yakni,
memperingati hari kelahiran Rasulullah dengan menyebut-nyebut kisah hidupnya,
dan setiap tanda-tanda kemulian dan mukjizat sang Nabi Saw dalam rangka
mengagungkan kedudukannya, dan menampakkan kegembiraan atas kelahirannya.
Dari definisi ini dapat dipahami bahwa kegiatan yang
dilakukan pada momen hari kelahiran Nabi Saw berwujud amalan-amalan ibadah yang
bersifat mutlak.
Seperti melakukan pembacaan dan pengkajian tentang sirah
Rasulullah SAW melalui pembacaan syair-syair yang tertulis dalam kitab-kitab
Maulid seperti al-Barzanji, Simtu ad-Duror, ad-Diba’, Maulid Syaraf al-Anam,
dan semisalnya, ataupun melakukan kegiatan tertentu yangdikatagorikan ibadah
muthlak seperti membaca shalawat, membaca Alquran, bersedekah, dan lainnya.
4. Bulan Kegembiraan Umat Islam
Keutamaan Bulan Rabiul Awal lainnya sebagai bulan
kegembiraan umat Islam. Di Bulan Rabiul Awal yang lazim disebut Bulan Maulud
atau Maulid, sebagian besar umat Islam di Indonesia merayakannya dengan beragam
amalan saleh seperti pembacaan sholawat, sedekah dan pengajian-pengajian
memeringati hari kelahiran Nabi SAW.
Tujuan dalam melaksanakannya adalah dalam rangka
menampakkan kegembiran atas kelahiran Sang Nabi mulia.
Pengungkapan rasa gembira itu memang dianjurkan bagi
setiap orang yang mendapatkan anugerah dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah SWT
:
Katakanlah (Muhammad), sebab fadhal dan rahmat Allah
(kepada kalian), maka bergembiralah kalian. (QS Yunus, 58).
Tradisi menyambut Maulid Nabi SAW sudah ada sejak zaman
dulu. Dikutip dari mui.or.id, Imam al-Suyuthi menyatakan, raja pertama yang
memperingati hari kelahiran Rasulullah saw. dengan perayaan yang meriah luar
biasa adalah Raja Al-Mudhaffar Abu Sa`id Kukburi ibn Zainuddin Ali bin Baktakin
(l. 549 H. – w.630 H.).
Tidak kurang dari 300.000 dinar beliau keluarkan dengan
ikhlas untuk bersedekah pada hari peringatan maulid. Intinya menghimpun
semangat juang dengan membacakan syi’ir dan karya sastra yang menceritakan
kisah kelahiran Rasulullah SAW.
Di antaranya yang paling terkenal adalah karya Syeikh
Al-Barzanji yang menampilkan riwayat kelahiran Nabi SAW dalam bentuk natsar
(prosa) dan nazham (puisi). Saking populernya, sehingga karya seni Barzanji ini
hingga sekarang masih sering dibacakan dalam seremoni peringatan maulid Nabi
SAW.
5. Bulan Rahmat
Keutamaan Bulan Rabiul Awal berikutnya sebagai bulan
rahmat. Sebab, kelahiran Nabi Muhammad ke muka bumi ini adalah nikmat dan
rahmat teragung yang Allah anugerahkan kepada manusia dan seluruh alam.
Perayaan maulid adalah bentuk syukur
kepada Allah atas nikmat yang sangat agung ini.
Dengan sebab beliau, kita mengenal Allah, satu-satunya
Tuhan yang berhak dan wajib disembah. Tuhan Pencipta segala sesuatu.
Dalam Alquran, kelahiran Nabi Muhammad SAW ke dunia merupakan
rahmat dan karunia Allah terbesar bagi umat manusia. Karena itu, sudah
sewajarnya Muslim mengungkapkan kegembiraan atas rahmat Allah SWT atas
kelahiran Sang Nabi mulia.
Pengungkapan rasa gembira itu memang dianjurkan bagi
setiap orang yang mendapatkan anugerah dari Tuhan. Sebagaimana firman Allah SWT
:
قُلْ
بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا
“Katakanlah:
‘Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya hendaklah (dengan itu) mereka bergembira’
“. (QS.Yunus: 58) Allah Ta’ala memerintahkan kita bergembira atas rahmat_Nya
dan Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam jelas merupakan rahmat Allah
terbesar bagi kita dan semesta alam.
Allah berfirman :
وَمَا
أرْسَلـْنَاكَ إلَّا رَحْمَةً لِلعَالَمِـيْنَ
“Dan Kami
tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta”. (QS.Al-Anbiya:107)
Ibnu Katsir
menjelaskan dalam kitabnya Tafsir Ibnu Katsir, melalui ayat tersebut Allah SWT
memberitahukan bahwa Dia (Allah) menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat
buat semesta alam. Dengan kata lain, Dia mengutusnya sebagai rahmat buat
mereka.
Maka barang
siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukurinya, berbahagialah ia di dunia dan
akhiratnya. Dan barang siapa yang menolak serta mengingkarinya, maka merugilah
ia di dunia dan akhiratnya.
6. Bulan
Memupuk Kecintaan kepada Nabi SAW
Perayaan
maulid di Bulan Rabiul Awal adalah bentuk kecintaan Muslim kepada insan yang
paling mulia dan makhluk yang paling utama, Baginda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam. Melalui perayaan maulid, Muslim diingatkan untuk terus
mencintai Baginda Nabi.
Dalil
hadits tentang Maulid Nabi SAW memang tidak disebutkan secara eksplisit. Namun,
Perayaan maulid Nabi SAW itu sudah ada dan telah lama dilakukan oleh umat
Islam. Benihnya sudah ditanam sendiri oleh Rasulullah SAW.
Sebagaimana
dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abi Qatadah bahwa Rasulullah SAW telah
bersabda:
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ
الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ فَقَالَ فِيهِ وُلِدْتُ
وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Dari Abu
Qatadah Al Anshari radliallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, maka beliau pun
menjawab: "Di hari itulah saya dilahirkan, dan pada hari itu pula, wahyu
diturunkan atasku." (HR. Muslim) [No. 1162 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
Di dalam
Tafsir Ruuhul Ma’aani juz VIII halaman 41, karya Syeikh Al Alusi (wafat tahun
1270 H) :
وَأَخْرَجَ أَبُو الشَّيْخِ
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا أَنَّ الْفَضْلَ اَلْعِلْمُ
وَالرَّحْمَةَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Imam
Abusysyeikh mengeluarkan (meriwayatkan) dari shahabat Ibnu Abbas –radhiyallaahu
Ta’aalaa ‘anhumaa- : “Sesungguhnya al fadhl (karunia Allah) adalah ilmu dan
sesungguhnya arrahmah (rahmat Allah) adalah Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wasallam”.
Demikian
pembahasan mengenai Keutamaan Bulan Rabiul Awal bagi Umat Islam yang merupakan
bulan kelahiran manusia paling mulia Nabi Muhammad SAW.
Wallahu
A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
0 komentar:
Posting Komentar