5 Keteladanan Nabi
Muhammad SAW yang Menjadi Sumber Ajaran Islam
Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi dan Rasul terakhir yang
diutus oleh Allah SWT sekaligus menjadi suri tauladan bagi umatnya. Seluruh
ucapan, perbuatan, dan sikap beliau menjadi sumber ajaran Islam yang dapat
menuntun umat Muslim ke dalam kebaikan.
Muhammad Ridwan Lubis menjelaskan dalam bukunya Agama dan
Perdamaian bahwa Nabi Muhammad SAW telah menjadi sebuah panutan (uswatun
hasanah) sebagai manusia paripurna dalam segala hal. Baik itu dalam kehidupan
pribadi, keluarga, masyarakat, dan hubungan dengan umat selain agama Islam.
Keteladanan Nabi Muhammad dalam seluruh aspek kehidupan
ini telah dijelaskan dalam firman Allah SWT pada surat Al-Ahzab ayat 21, yang
artinya:
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah." (QS. Al Ahzab:
21)
Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk dapat
meneladani Nabi Muhammad SAW dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu yang dapat diteladani dari Rasulullah yaitu sifat-sifat yang
dimilikinya, apa saja? Simak urainnya berikut.
Keteladanan Nabi Muhammad SAW
Dikutip melalui buku Ensiklopedia Sahabat karya Ibnu Al
Jauzi, berikut ini adalah keteladanan Nabi Muhammad yang dapat dijadikan contoh
bagi umat Muslim:
1. Memiliki sifat rendah hati
Rendah hati merupakan akhlak yang sangat penting dimiliki
setiap insan, sebab sifat ini akan melahirkan berbagai sikap-sikap mulia dan
menentramkan kehidupan masyarakat. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi
Muhammad, beliau selalu rendah hati kepada siapapun, bahkan tidak pernah
menyombongkan kemuliaan dan keistimewaannya.
Seperti yang dijelaskan dalam sabda Nabi pada sebuah
hadits riwayat Bukhari berikut ini:
Dari Umar ra, ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda,
‘Janganlah kalian menyanjungku (secara berlebihan) sebagaimana orang-orang
Nasrani telah menyanjung-nyanjung Isa Ibnu Maryam secara berlebihan, karena
sesungguhnya aku hanya seorang hamba. Oleh karena itu, sebutlah (diriku)
sebagai hamba Allah dan Rasul-Nya’.” (HR. Bukhari)
2. Memiliki akhlak yang mulia
Rasulullah SAW terkenal memiliki akhlak yang paling
mulia, yang dapat dijadikan sebagai teladan bagi umatnya. Di antara akhlak
mulia beliau yaitu selalu berprasangka baik, tidak pernah berbuat keji, berlaku
kasar, dan tidak pernah berteriak.
Selain itu, Rasulullah SAW juga tidak pernah membalas
perbuatan buruk yang menimpanya kepada seseorang. Bahkan beliau mendoakan orang
yang berbuat jahat padanya dengan hal-hal yang baik.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah hadits Imam
Ahmad, dari Abu Abdila Al Jadali, dia berkata, “Aku berkata kepada Aisyah,
‘Bagaimanakah akhlak Rasulullah SAW kepada keluarganya?’ Aisyah menjawab,
‘Beliau adalah orang yang paling terpuji akhlaknya. Rasulullah sama sekali
tidak pernah berbuat keji, berlaku kasar, dan tidak pernah berteriak-teriak di
tengah pasar. Beliau tidak akan membalas keburukan dengan keburukan yang
serupa. Namun beliau akan memberikan ampunan dan maaf atas keburukan yang
ditujukan kepada dirinya secara pribadi.” (HR. Imam Ahmad)
3. Rasa kasih sayang Nabi terhadap sesama
Rasa kasih sayang Nabi Muhammad dapat dilihat dari
sifat-sifatnya yang sangat mulia. Beliau dikenal lemah lembut kepada para
sahabatnya, memaafkan mereka, dan memohonkan ampunan kepada Allah SWT atas
dosa-dosa dan kesalahan mereka.
Selain itu, Nabi juga sangat akrab dengan anak-anak.
Dikisahkan saat Nabi muhammad sedang menunaikan ibadah sholat, beliau mendengar
tangisan seorang anak kecil dan mengkhawatirkan anak tersebut. Nabi lantas
mempercepat sholatnya karena beliau tahu kalau ibunya pasti sangat risau dengan
tangisan anaknya.
Dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Sesungguhnya aku tengah menunaikan ibadah shalat dan berniat untuk
melakukannya dalam waktu yang cukup lama. Namun aku mendengar ada tangisan anak
kecil sehingga aku pun mempercepat shalatku. Sebab aku tahu kalau ibunya pasti
sangat risau dengan tangisan anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Sifat lapang dada Rasulullah
Sifat Rasulullah selanjutnya yang hendaknya dimiliki oleh
setiap Muslim adalah selalu berlapang dada. Sifat ini akan menjadikan seseorang
mampu melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT dengan semaksimal mungkin. Misalnya
sabar dalam menghadapi ujian atau peristiwa yang kurang menyenangkan dan dapat
menerimanya dengan ikhlas.
Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW
dalam sebuah hadits Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, ia berkata, “Aku
pernah berjalan bersama-sama Rasulullah SAW, yang pada waktu itu mengenakan
surban dari daerah Najran yang bagian ujungnya tebal. Lalu beliau dibuntuti
seseorang dari dusun yang kemudian berhasil menyusulnya.
Orang dusun itu menarik surban beliau dengan sangat keras,
sehingga aku melihat bekas terikan di bagian samping leher Rasulullah karena
begitu kuat tarikan tersebut. Kemudian orang dusun itu berkata, ‘Wahai
Muhammad, berilah aku harta Allah yang ada padamu’ Rasulullah SAW menoleh
kemudian tertawa. Beliau memerintahkan agar orang itu diberi harta.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
5. Kedermawanan Rasulullah
Nabi Muhammad dikenal dengan kebesaran jiwa dan
kedermawanannya. Bahkan harta apapun yang dimilikinya senantiasa beliau
perjuangkan di jalan Allah tanpa pamrih maupun riya. Kisah-kisah
kedermawanannya telah banyak diceritakan dalam sebuah hadits, salah satunya
dalam hadits berikut ini:
“Rasulullah pernah didatangi oleh seorang laki-laki yang
meminta sesuatu kepada beliau. Maka Rasulullah memerintahkan agar orang itu diberi
kambing yang sangat banyak, yang jumlahnya sebanyak jarak antara dua gunung.
Akhirnya orang itu kembali kepada kaumnya sembari berkata, ‘Wahai sekalian
kaumku, masuklah kalian ke dalam agama Islam, karena sesungguhnya Muhammad akan
memberikan sebuah pemberian yang tidak khawatir lagi akan jatuh miskin’.” (HR.
Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar