Tidak Tahu Berterima Kasih
Siapa yang tidak tahu berterima kasih pada orang yang
telah berbuat baik padanya, maka ia sulit pula bersyukur pada Allah. Dan Allah
tidaklah menerima syukur seorang hamba, sampai ia tahu berterima kasih pada
orang lain.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
لاَ
يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak
dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang tidak tahu berterima kasih pada
manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan Tirmidzi no. 1954. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Beberapa
faedah dari hadits di atas:
1- Siapa
yang biasa tidak tahu terima kasih pada manusia yang telah berbuat baik
padanya, maka ia juga amat sulit bersyukur pada Allah.
2- Allah
tidaklah menerima syukur hamba sampai ia berbuat ihsan (baik) dengan berterima
kasih pada orang yang telah berbuat baik padanya.
3- Perintah
untuk pandai bersyukur.
4- Pemberi
nikmat hakiki adalah Allah dan manusia yang berbuat baik adalah sebagai
perantara dalam sampainya kebaikan.
Jadilah
manusia yang pandai berterima kasih, lebih-lebih pada orang tua, guru dan
setiap yang telah memberikan berbagai kebaikan pada kita.
Semoga
Allah memberi taufik pada kita supaya pandai berterima kasih.
Referensi:
Rosysyul
Barod Syarh Al Adab Al Mufrod, Dr. Muhammad Luqman As Salafiy, terbitan Darud
Da’i, cetakan pertama, tahun 1426 H, hadits no. 218.
Syarh
Shohih Al Adabil Mufrod lil Imam Al Bukhari, Husain bin ‘Audah Al ‘Uwaisyah,
cetakan Al Maktabah Al Islamiyah, cetakan kedua, 1425 H, hadits no. 218.
—
Muhammad Abduh
Tuasikal, MSc
0 komentar:
Posting Komentar