Bulan Maulid atau dalam bahasa arab disebut bulan Rabiul
Awal memiliki banyak sekali keutamaan yang lebih diantara bulan-bulan lainnya
dalam Islam. Bulan Maulid ini banyak kaitannya dengan Rasulullah Muhammad.
Sampai-sampai bulan yang awalnya dinamakan Rabiul Awwal ini lebih dikenal
dengan Maulid (kalangan jawa, madura, dan sekitarnya) dengan arti Maulid(hari
kelahiran) Nabi Muhammad SAW.
Nah, apa saja yang menjadikan bulan Mulud ini menjadi
utama? mari kita simak rinciannya mengenai keutamaan bulan maulid berikut ini :
Kelahiran Nabi Muhammad
Kelahiran nabi Muhammad terjadi pada tanggal 12 Rabiul
Awwal 571M atau disebut tahun Gajah.( Dalam al Quran dijelaskan tentang
disebutkannya tahun gajah adalah pada surah Al Fiil yang menceritakan rencana
Abrahah menghancurkan Makkah). Pada tahun itu, Nabi Muhammad lahir. Konon, saat
malam Nabi Muhammad lahir, langit begitu terang benderang dan tenang.
Kelahiran Nabi Muhammad telah disebutkan dalam
kitab-kitab terdahulu seperti injil. Dan taurot bahwa akan ada penutup para
nabi yang lahir dengan berbagai ciri-ciri dan tanda-tanda. Maka, kelahiran Nabi
Muhammad adalah sesuatu yang ditunggu oleh kaum yang masih beriman diantara
masa-masa Jahiliyah yang menimpa. Nabi Muhammad seolah menjadi cahaya dalam
ke-gelapan masa Jahiliyah.
Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Al ‘Irbadh bin
Sariyah As Sulami, dari Nabi SAW; beliau bersabda: “aku berada di sisi Allah
dalam Ummul Kitab, penutup para Nabi, dan Adam masih dalam bentuk tanah, dan
aku akan menjelaskan kepada kalian takwilnya: “aku adalah doanya ayahku
Ibrahim, berita gembita Isa kepada kaumnya, mimpi ibuku dimana ia melihat
cahaya keluar darinya menerangi istana Syam, demikian juga ibu para Nabi
melihat peristiwa yang sama”.” Diriwayatkan dari Al Hakim dan ia mengatakan
Shahih Isnad.
Kenabian Nabi Muhammad
Dalam Musnad, dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Nabi
dilahirkan pada hari senin, diangkat menjadi nabi hari senin, keluar berhijrah
dari Mekah ke Madinah hari senin, wafat hari senin, dan mengangkat Hajar aswad
pada hari senin.”(sanandnya Dhoif)
Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Abi Qathadhah
Al Anshari bahwa Nabi ditanya tentang puasa hari senin, Nabi menjawab “itu
adalah hari aku dilahitkan, dan hari itulah diturunkannya kenabianku.” (shahih)
Menurut sebagian besar para Ulama’, Nabi Muhammad
diangkat menjadi Nabi dan rasul ketika beliau berumur 40 tahun. Dan diangkatnya
Muhammad sebagai Nabi dan Rosul adalah nikmat yang lebih besar dari penciptaan
langit dan Bumi, Matahari, bulan, siang, malam, tanaman, dan lain sebagainya.
Itulah mengapa bulan Rabiul awwal atau bulan Mulud ini
menjadi bulan yang memiliki keutamaan tersendiri daripada bulan lainnya dalam
Islam.
Wafatnya Nabi Muhammad
Nabi Muhammad wafat pada 12 Rabiul Awwal . wafatnya nabi
Muhammad menjadi hari tersedih dalam benak muslimin dan para sahabat. Wafatnya
Nabi Muhammad mengingatkan akidah kita bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang
akan berpulang kembali pada Allah. Allah berfirman kepada NabiNya:
“sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan
mati (pula)” (Q. S. Az Zumar: 30)
“kami tidak menjanjikan hidup abadi bagi seorang manusia
pun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan
keburukan dan kebaikan sebagai cobaab (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada
Kamilah kamu dikembalikan.” (Q. S. AL-Anbiya’ : 34-35)
Mengingat wafatnya Nabi Muhammad adalah mengingatkan kita
pada kematian pula. Nabi Muhammad yang kekasih Allah saja harus merasakan mati
untuk kembali pada Allah, apalagi kita. Maka dari itu, Nabi Muhammad
memerintahkan umatnya untuk mengingat mati. Beliau bersabda:
“perbanyaklah mengingat si penghancur kelezatan, yaitu
kematian.”(dalam Musnad Imam Ahmad: shahih)
Ketiga peristiwa besar dalam sejarah Islam yang telah
disebutkan tadi sekaligus menjadikan bulan Rabiul Awwal atau Mulud menjadi
bulan yang lebih utama dibandingkan bulan lain. Ketiga peristiwa itu juga
berhubungan langsung dengan Nabi Muhammad. Makanya tidak heran jika banyak umat
Islam memiliki tradisi merayakan Maulid Nabi pada bulan Mulud dengan syukuran.
Dalam ajaran Islam sebenarnya tidak ada anjuran untuk
melaksanakan amalan-amalan atau peringatan tertentu pada bulan Mulud ini.
Terkait dengan hukum pelaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad sampai
sekarang masih terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama’. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa peringatan maulid Nabi merupakan perbuatan bid’ah yang dapat
menyesatkan karena tidak pernah dilaksanakan oleh Nabi. Sedangkan pendapat lain
mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad adalah mubah(dibolehkan)
karena setiap perbuatan yang tidak ada larangannya dalam Al Quran dan Hadits
boleh saja dilakukan.
Terlepas dari perbedaan diatas, sah-sah saja melaksanakan
Maulid nabi Muhammad manakala pelaksanaan tersebut mengandung kemaslahatan yang
dapat menggairahkan seseorang dalam beribadah. sehingga semakin meningkatkan
kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Sebagai contoh diadakannya
pengajian, Dzikir, serta penyantunan terhadap fakir miskin dan anak-anak yatim
piatu.
Oleh karena itu, peringatan Maulid nabi tidak
diperkenankan manakala peringatan tersebut mengandung mudharat yang sangat
besar bagi kelangsungan hidup umat beragama. Apalagi sampai dapat menyesatkan
dan menjauhkan diri dari Allah SWT. Seperti misalnya: membuang sesajen ke
tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti sungai, laut, perempatan, pohon
besar, dan lain-lain. Selain itu peringatan yang diadakan besar-besaran tanpa
memperhatikan kesanggupan biaya juga lebih baik tidak diperkenankan untuk
dilaksanakan karena merupakan hal-hal yang menghapus amal ibadah kita juga.
Pada dasarnya, memperingati maulid Nabi adalah sarana
untuk mengapresiasi rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad. Akan tetapi, jangan
sampai melupakan bagaimana hakikatnya mencintai Nabi Muhammad yang sebenarnya.
Seperti: beriman bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Mengikuti
sunnah-sunnah yang dicontohkan dan dilakukan
oleh beliau. Membenarkan berita-berita yang disampaikan oleh beliau.
Membela dan memulyakan Nabi Muhammad. Mencintai orang-orang yang dicintainya.
Mengucapkan atau membaca solawat salam kepada Nabi Muhammad karena fadhilah
sholawat begitu luar biasa. Mengikuti ajaran-ajaran beliau. Meneladani
sifat-sifat Nabi Muhammad(siddiq/jujur, Amanah/dapat dipercaya,
Tabligh/menyampaikan ajaran Allah, dan Fathonah/cerdas). Menaati perintah dan
menjauhi larangan beliau. Dan lain sebagainya.
Untuk itu, Bulan Maulid adalah bulan yang dapat menambah
keimanan kita dan mengingatkan kita pada perjuangan Nabi Muhammad. Allah telah
mengatur semuanya baik kelahiran Nabi Muhammad, Kenabian Nabi Muhammad, dan
Wafat Nabi Muhammad dalam satu bulan yang sama sehingga menjadikan bulan Mulud
ini bulan yang utama.
0 komentar:
Posting Komentar