Hikmah di Balik
Musibah
Sedikitnya ada lima hikmah yang bisa kita ambil dari
setiap musibah.
Kehidupan tidak selamanya indah. Terkadang hadir di
tengah-tengah kita berbagai macam musibah. Bencana datang melanda. Hadir tanpa
diduga, apalagi memberi kabar berita.
Misalnya, banyak sekali musibah yang menimpa saudara
kita. Longsor, banjir, pesawat jatuh, dan gempa bumi telah menewaskan puluhan
korban jiwa. Keluarga, kerabat, juga kita tentu berduka, sedih dan tak percaya.
Sejatinya kehidupan manusia tidak pernah luput dari
ujian. Kebahagiaan dan kesedihan nyatanya terus dipergilirkan. Suka serta duka
menjadi hiasan. Wahab ibn Minbah mengatakan, “Tidaklah seorang yang berilmu itu
sempurna keilmuannya, sebelum dia menerima ujian sebagai nikmat dan nikmat
sebagai ujian. Orang yang ditimpa ujian itu sesungguhnya sedang menanti
datangnya nikmat. Sedangkan, orang yang dikarunia nikmat sesungguhnya dia
sedang menanti ujian.”
Ketahuilah, tidak ada sesuatu pun yang terjadi di muka
bumi ini tanpa seizin-Nya. Allah SWT berfirman, “Dan jika Allah menimpakan
suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan
jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.”
(QS al-An’am: 17).
Sesungguhnya setiap ujian yang datang dari Allah memiliki
manfaat kebaikan. Hanya, kita sering luput menyingkap kebaikan tersebut. Ujian
berupa bencana atau musibah memiliki peran penting bagi kehidupan manusia.
“Tidaklah seorang Muslim itu semata-mata ditimpakan
musibah dengan keletihan, kesulitan, penyakit, kesedihan, bahkan dengan tusukan
sebuah duri sekalipun, kecuali Allah akan menjadikannya sebagai penebus dosa
dan kesalahan-kesalahannya.” (HR Bukhari).
Sedikitnya ada lima hikmah yang bisa kita ambil dari
setiap musibah. Pertama, sebagai peringatan yang mengajak manusia untuk
kembali mendekat kepada-Nya. Sehebat apa pun kita saat ini, tak ada yang bisa
menolak datangnya musibah. Karena itu, mari dekatkan diri kita kepada Allah
yang merajai alam semesta.
Kedua, Allah satu-satunya pelindung. Sungguh, manusia amat
lemah tanpa pertolongan dan perlindungan-Nya. Sadari bahwa Allahlah tempat
untuk berlindung dari segala musibah.
Ketiga, menyadarkan seseorang dari kelalaian dan kemalasan.
Jika selama ini kita terlalu disibukkan oleh urusan dunia hingga lalai pada
perintah-Nya, segeralah bertobat. Sebab musibah dan kematian tak pernah
diketahui kedatangannya.
Keempat, membersihkan noda dan dosa serta mengangkat derajat
manusia di hadapan-Nya. Jadikan kesabaran sebagai bekal menghadapi setiap
persoalan Kelima, menumbuhkan rasa peduli dan kasih sayang terhadap
sesama untuk membantu mereka yang terkena bencana.
Wallahu a’lam.
OLEH AGUS SOPIAN
0 komentar:
Posting Komentar