Menelisik Fakta
Manfaat Gerakan Shalat untuk Kesehatan
dakwatuna.com – Shalat bagi kita sebagai orang Islam
tidaklah asing. Sebab shalat bagi kita diwajibkan sehari semalam untuk
melakukannya sebanyak 5 kali yaitu shalat Isya, shubuh, luhur, ashar dan maghrib.
Hal itu juga merupakan sebuah akronim dari kata ISLAM. Perintah shalat
merupakan oleh-oleh Nabi Muhammad setelah melaksanakan perjalanan Isra Miraj.
Pada awalnya umat Nabi Muhammad diperintahkan untuk melaksanakan shalat sehari
semalam 50 kali. Setelah Nabi Muhammad meminta keringanan, akhirnya diputuskan
menjadi 5 kali sehari semalam. Kita sebagai hamba Allah sudah semestinya
perintah shalat itu tidaklah menjadi beban untuk kita. Namun hal itu seharusnya
menjadi kebutuhan sebagai eksistensi hamba dalam bersyukur kepadaNya. Shalat
juga merupakan media komunikasi hamba dengan sang pencipa.
Pengertian/Definisi/Ta’rif Shalat
Shalat secara bahasa/lughoh/etimologi adalah doa
sedangkan secara istilah/syari’ah/ terminologi adalah suatu pekerjaan yang
dimulai dengan takbir (takbiratul ihram) diakhiri dengan salam.
Para ahli fiqh mengartikan shalat secara lahir dan hakiki
sebagai berikut :
Menurut Sidi Gazalba : secara lahiriah shalat berarti
‘beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang
telah ditentukan.
Menurut Hasbi Asy-syidiqi : secara hakiki shalat ialah
berhadapan hati, jiwa dan raga kepada Allah, secara yang mendatangkan rasa
takut kepadaNya atau mendhahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang
kita sembah dengan perkataan dan perbuatan.
Menurut Imam Basyahri Assayuthi : shalat ialah salah satu
sarana komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang di
dalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan
yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan
syarat dan rukun yang telah ditentukan syara.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa shalat adalah
suatu pekerjaan yang diperintahkan oleh Allah terhadap hambanya yang dimulai
dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Syarat Shalat
·
Beragama islam.
·
Sudah baligh dan berakal.
·
Suci dari hadats baik hadats kecil maupun besar.
·
Suci seluruh anggota badan pakaian dan tempat.
·
Menutup aurat.
·
Masuk waktu yang telah ditentukan.
·
Menghadap kiblat.
·
Mengetahui mana rukun wajib dan sunah.
·
Rukun Shalat
Rukun shalat adalah setiap bagian shalat yang apabila
ketinggalan salah satunya dengan sengaja atau karena lupa maka shalatnya batal
(tidak syah).
1.
Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka
dengan duduk, bila tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau
telentang.
2.
Takbiratul Ihram
ketika memulai shalat.
3.
Membaca Al Fatihah.
4.
Rukuk.
5.
I’tidal.
6.
Sujud.
7.
Bangun dari sujud.
8.
Duduk di antara dua sujud.
9.
Tuma’ninah dalam setiap rukun
10.
Tasyahud Akhir.
11.
Duduk Tasyahud Akhir.
12.
Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir.
13.
Tertib pada setiap rukun.
14.
Salam.
Yang Membatalkan Shalat
1.
Berhadats.
2.
Terkena Najis yang tidak dimaafkan.
3.
Berkata-kata dengan sengaja diluar bacaan shalat.
4.
Terbuka auratnya.
5. Mengubah niat misalnya ingin memutuskan shalat (niat
berhenti shalat) atau menggantungkan niat shalat contoh kalau ada orang datang
barangkali mau mengambil sandal saya maka nanti saya akan berhenti.
6.
Makan atau /minum walau sedikit.
7.
Bergerak tiga kali berturut-turut, di luar gerakan
shalat.
8.
Membelakangi kiblat.
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti menambah
rukuk, sujud atau lainnya dengan sengaja.
10.
Tertawa terbahak-bahak
11.
Mendahului Imam dua rukun.
12.
Murtad atau keluar dari Islam.
Dalil Shalat
Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam
Alquran maupun dalam Hadits nabi Muhammad SAW.
Dalil Ayat-ayat Alquran yang mewajibkan shalat antara
lain yang artinya berbunyi :
“Dan dirikanlah Shalat, dan keluarkanlah Zakat, dan
ruku’lah bersama-sama orang yang ruku” (QS.Al Baqarah : 43)
“Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah
perbuatan yang jahat dan mungkar” (QS. Al-Ankabut : 45)
Perintah shalat ini hendaklah ditanamkan dalam hati dan
jiwa kita sebagai orang Islam dan anak-anak kita dengan cara pendidikan yang
cermat, dan dilakukan sejak kecil sebagaimana tersebut dalam hadits Nabi
Muhammad SAW :
“Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat di waktu
usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukulah (kalau mereka enggan melasanakan
shalat) di waktu usia mereka meningkat sepuluh tahun”. (HR.Abu Dawud).
Perlu kami sampaikan bahwa gerakan–gerakan shalat adalah
gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis,
shalat adalah gudangnya obat dari berbagai macam penyakit. Sehingga pantas
kalau ada orang mengatakan bahwa shalat itu sebagai media olah raga yang
bersifat jasmani dan rohani. Pendapat ini bisa diterima karena semua gerakan
shalat itu mengandung unsur kesehatan. Dan jika seseorang mengalami gangguan
penyakit atau kondisinya kurang sehat, maka tidak dapat melakukan shalat dengan
baik dan benar. Dengan demikian apabila shalat itu dilakukan dengan baik dan
benar sesuai dengan tuntunan yang telah digariskan, maka akan sangat
berpengaruh terhadap kesehatan secara menyeluruh baik pisik maupun psikis. Hal
ini telah dilakukan penelitian oleh dokter A. Saboe. Dia adalah seorang dokter
muslim yang taat yang ingin membuktikan kebenaran ajaran Islam, khususnya masalah
gerakan shalat dari awal hingga akhir. Dalam bahasa orang awam pati-patiya di
perintah oleh Allah SWT, shalat pasti ada manfaatnya.
Berikut Ini Fakta Manfaat Gerakan Shalat Untuk Kesehatan
Fisik Adalah :
Takbiratul Ihram.
Posisi: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar
telinga, lalu melipatnya di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah
bening (limfe) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak
memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua
tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap
ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
Ruku.
Posisi: Ruku yang sempurna ditandai tulang belakang yang
lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan
tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Posisi ini menjaga kesempurnaan posisi dan
fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat
syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada
tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi
otot – otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, ruku merupakan wahana latihan
bagi kemih untuk mencegah gangguan prostat.
Menghindarkan diri dari berbagai penyakit tulang
belakang, seperti :
·
Acute Lumbargo ; sengal (rasa sakit) pinggang mendadak.
·
Cronic Recurant ; sengal (rasa sakit) pinggang menahun.
·
Spondilosis ; tergelincirnya ruas tulang belakang.
I’tidal.
Posisi: Bangun dari ruku, tubuh kembali tegak setelah,
mengangkat kedua tangan setinggi telinga.
Manfaat: Itidal adalah variasi Posisi setelah ruku dan
sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan
yang baik. Organ-organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan
pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
Sujud.
Posisi: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut,
ujung kaki, dan dahi pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan
ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa
mengalir maksimal ke otak. Karena otak adalah pusat susunan syaraf, maka terpenuhi
atau tidaknya kebutuhan darah di otak akan banyak berpengaruh terhadap seluruh
tubuh. Karena itu, lakukan sujud dengan tuma’ninah, jangan tergesa – gesa agar
darah mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi ini juga menghindarkan gangguan
wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa
bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk.
Posisi: Duduk ada dua macam, yaitu iftirosy ( tahiyyat
awal ) dan tawarruk ( tahiyyat akhir ). Perbedaan terletak pada posisi telapak
kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha
yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri
pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.
Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (
urethra ), kelenjar kelamin pria ( prostata ) dan saluran vas deferens. Jika
dilakukan. dengan benar, Posisi irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak
kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang
dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga.
kelenturan dan kekuatan organ – organ gerak kita.
Salam.
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara
maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala
menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan
menjaga kekencangan kulit wajah.
Manfaat Shalat Terhadap Mental Bagi Pelaku Shalat Adalah
:
Mendidik manusia agar taat kepada pimpinan yang memberi
komando, karena setelah mendengar adzan dikumandangkan, kita disunnahkan
bersegera menuju masjid / mushalla untuk menunaikan shalat berjamaah.
Mendidik manusia agar memiliki kedislipinan yang tinggi
dalam melaksanakan tugas yang dipikulkan kepadanya, karena shalat telah
diaturkan waktunya secara jelas.
Mendidik manusia untuk memiliki sikap optimis dalam
menyongsong masa depan, karena inti ibadah itu adalah doa, yaitu harapan atau
permohonan kepada Allah SWT yang mengatur segala-galanya.
Menentramkan jiwa, karena dengan shalat seseorang akan
merasa senantiasa dekat dengan Allah. Hal ini dapat dipahami karena dengan
shalat berarti berdzikir, sedangkan berdzikir kepada Allah akan membuahkan
ketentraman hati. Sebagaimana firman Allah :”Ketahuilah hanya dengan berdzikir
kepada Allah hati akan tentram”.(Q.S.Ar Ro’du : 28).
Mendorong manusia berani menghadapi problematika
kehidupan dengan hati sabar dan tabah. Semua problematika kehidupan dihadapi
dan disadarinya sebagai ujian dari Allah yang perlu diterima untuk menguji
mentalnya, serta iman dan takwanya.
Mendidik manusia agar bersikap sportif dan gentleman
untuk mengakui kesalahan dan dosanya, karena dengan shalat merupakan kesempatan
yang sangat baik untuk memohon ampunan kepada Allah swt. atas segala kesalahan
dan dosa-dosanya yang telah dilakukan.
Menghindarkan manusia dari berbuat keji dan munkar
(jahat). Jika shalat dilakukan dengan sepenuh hati, dengan sikap tunduk dan
tawadlu’ (rendah hati) serta hati yang patuh, maka akan mendorong pelakunya
untuk membentengi dirinya dari perbuatan buruk dan jahat. Firman Allah swt.
:”Sesungguhnya shalat itu dapat mencegah diri dari perbuatan keji (buruk) dan
munkar (jahat)”(Q.S. Ankabut : 45)
—
Hadi Mulyanto, A.Ma., S.Pd.I., M.Pd.I
Referensi :
Kitab Fashalatan
(KH.Muhammad Asnawi Kudus)
Kitab Bulughul
Maram
Kitab Fatkhul
Qorib
Redaktur: Deasy
Lyna Tsuraya
0 komentar:
Posting Komentar