Bawang Putih dan
Bawang Merah Disebutkan Secara Eksplisit di dalam Al Quran
Bumbu masak yang menjadi “hot topic” bulan ini adalah
bawang merah dan bawang putih karena harganya yang melonjak luar biasa.
Gara-gara kedua komoditas masak itu hebohlah masyarakat senegara. Fenomena ini
mengingatkan kita beberapa tahun yang lalu ketika harga cabe meroket. Kenapa
tidak, bawang merah dan bawang putih adalah pelengkap masak yang sangat
penting. Saya rasa tidak ada masakan Indonesia maupun masakan asing yang tidak
menggunakan bawang putih atau bawang merah. Tanpa bawang rasa masakan menjadi
hambar tidak berselera. Begitu pentingnya keberadaan bawang bagi bangsa
Indonesia, maka ketika harganya berlipat-lipat tidak seperti biasanya seperti
sekarang, maka yang timbul adalah kehebohan nasional. Bayangkan harga sekilo
bawang putih saat ini Rp80.000, sedangkan bawang merah lebih dari Rp40.000
(biasanya tidak sampai belasan ribu sekilo). Tidak hanya ibu-ibu yang mengeluh,
tetapi para pedagang makanan seperti pengusaha rumah makan, pedagang bakso,
pedagang nasi goreng, dan lain-lain ikut terkena dampak.
Saya tidak akan membicarakan tentang sebab musabab
mahalnya harga bumbu dapur tersebut, tapi kali ini hubungan bawang dengan kitab
suci. Percayakah anda bahwa bawang putih dan bawang merah ternyata disebutkan
secara eksplisit di dalam kitab suci, yaitu Al-Quran. Selain disebutkan nama
bawang, juga mentimun, dan kacang adas. Di dalam Al-Quran tidak banyak
nama-nama tumbuhan yang disebutkan dengan jelas. Yang saya ingat adalah korma,
gandum, bawang merah, bawang putih, mentimun, dan kacang adas. Ada yang lain?
Begini ceritanya penyebutan bawang putih dan bawang
merah. Ketika itu Nabi Musa a.s membawa umatnya (bangsa Yahudi) keluar
(eksodus) dari negeri Mesir menuju tanah yang dijanjikan. Rombongan itu terdiri
dari kabilah-kabilah (suku-suku) yang sangat banyak jumlahnya. Namun umat Nabi
Musa ini sangat cerewet kepada nabinya. Mereka selalu meminta Musa memohon
kepada Tuhan agar diturunkan beraneka jenis makanan dari langit. Setelah bosan
dengan makanan manna dan salwa, mereka lalu meminta lagi yang lain, seperti
disebutkan di dalam Surat Al-Baqarah ayat 61:
]
“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: “Hai Musa, kami
tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah
untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang
ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang
adasnya, dan bawang merahnya.” (Al-Quran, Surat Al-Baqarah ayat 61)
Nah, itulah yang saya maksud bahwa bawang putih dan
bawang merah disebutkan secara jelas di dalam Al-Quran. Itu artinya umat
manusia sejak zaman dulu pun sudah tergantung pada kedua bumbu ini. Jadi,
ketika harga kedua bumbu dapur tersebut melejit sangat tinggi, wajarlah heboh
senegara.
0 komentar:
Posting Komentar