20 Fadhilah dan
Keutamaan Dzikir (1)
Segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai
dan hawa nafsu. Sedang untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan
istighfar
SESUNGGUHNYA shalat adalah kunci segala macam amal ibadah
manusia, di dalam shalat penuh dengan bacaan do’a dan zikir, maka bila
shalatnya sudah sempurna akan menuntut perbuatan yang lain juga akan menjadi
baik.
Rasulullah memerintahkan umatnya jika selesai shalat
untuk berzikir dengan membaca Subhanallah sebanyak 33 kali, Alhamdulillah 33
kali, Allahu Akbar 33 kali dan kalimat thayyibah “La Ilaha Illallah” sebanyak
33 kali.
Kata zikir berasal dari bahasa Arab yang berarti
‘menyebut’ atau ‘mengingat’. Jadi tujuan zikir adalah mengucap atau menyebut
Asmaul Husna (nama-nama Allah) atau kalimat-kalimat thoyyibah agar kita dapat
selalu ingat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Zikir dilakukan kapan saja, terutama ketika kita setelah
selesai melakukan shalat, baik yang wajib maupun yang sunnah. Namun zikir juga
dapat dilakukan di mana saja, asalkan di tempat yang suci dan terhindar dari
tempat yang kotor dan najis.
Mu’adz bin Jabal Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Aku
bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , ‘Amal apakah yang
paling dicintai oleh Allâh Azza wa Jalla ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, ‘Engkau mati dalam keadaan lidahmu basah karena berdzikir kepada
Allâh Azza wa Jalla .’”
Allâh Azza wa Jalla memerintahkan kaum Mukminin untuk
banyak berdzikir kepada-Nya dan Allâh memuji orang-orang yang banyak berdzikir.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ
بُكْرَةً وَأَصِيلًا
“Wahai
orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allâh, dengan mengingat (nama-Nya)
sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” [
QS: al-Ahzâb [33]:41-42]
Allâh Azza
wa Jalla juga berfirman, yang artinya, “… Laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allâh, Allâh telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala
yang besar.“[QS: al-Ahzâb [33]:35]
Para
sahabat berkata, “Siapa al-Mufarridûn wahai Rasûlullâh?” Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Kaum laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir
kepada Allâh.”
Keutamaan
Zikir
1. Membuat
Hidup Jadi Tenang
2. Menghapus
dosa-doa
Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Siapa yang mengucapkan: Subhanallah wa Bihamdihi (Maha suci Allah dan segala
puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka dihapuskan segala kesalahan (dosa)-Nya
walaupun sebanyak buih dilaut.” (Muttafaq ‘alaih)
3. Suka
Zikir dianggap Hidup, kurang zikir dianggap “mati”
“Perumpamaan
orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah
seumpama orang yang hidup dan mati.” (HR. Bukhari)
4. Mengusir
/menundukkan Setan
Allah
subahanahu wa ta’ala berfirman: “Dan Jika Syaithan mengganggumu dengan suatu
ganguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS: Fushilat:36)
5.
Menghilangkan kesedihan dan kemuraman dari hati
6.
Mendatangkan kegembiraan dan kesenangan dalam hati
7.
Melapangkan rizki dan mendatangkan barakah [Baca: Raih Rizki dengan Perkuat
Doa, Ibadah dan Ikhtiar]
8.
Membuahkan ketundukan, yaitu berupa kepasrahan diri kepada Allâh dan kembali
kepada-Nya
9. Allah
bersama Orang Yang Berzikir
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
يَقُوْلُ : أَنَا مَعَ عَبْدِيْ مَا ذَكَرَنِيْ وَتَحَرَّكَتْ بِيْ شَفَتَاهُ
“Sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla berfirman: “Aku bersama hamba-Ku selagi dia mengingat-Ku
dan kedua bibirnya bergerak-gerak menyebut-Ku.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
11. Membuat
hati menjadi hidup
Syeikhul
Islam Ibnu Taimiyah t berkata, “Dzikir bagi hati sama dengan air bagi ikan,
maka bagaimana keadaan yang akan terjadi pada ikan seandainya berpisah dengan
air ?”
12.
Membersihkan hati dari karatnya, karena segala sesuatu ada karatnya dan karat
hati adalah lalai dan hawa nafsu. Sedang untuk membersihkan karat ini adalah
dengan taubat dan istighfar
13.
Menyelamatkannya dari adzab Allâh
Mu’adz bin
Jabal Radhiyallahu anhu dan dia memarfu’kannya ” Tidak ada amal yang dilakukan
anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari adzab Allâh, selain dari dzikir
kepada Allâh Azza wa Jalla
0 komentar:
Posting Komentar