AGAR ISTIQAMAH TILAWAH, MARI CEK JURUS-JURUS INI!
Sahabat, sebagaimana tanah akan kering tanpa siraman
bulir-bulir air, hati akan tandus tanpa percikan ayat-ayat-Nya melalui tilawah.
Ya, tilawah adalah salah satu hak Al Quran yang perlu kita penuhi setiap hari
agar hati kita selalu bening. Jadi ketika kita merasa hati gundah gulana,
mungkin kita bukan kurang piknik, namun kurang tilawah.
Kita patut bersyukur karena dilahirkan sebagai Muslim di
Indonesia. Seiring bergulirnya roda waktu, antusiasme masyarakat terhadap al
quran semakin menggelora; termasuk semangat dalam tilawah. Beberapa tahun
terakhir ini Indonesia mengenal gerakan Gerakan One Day One Juz (ODOJ) yang
telah membuat berbagai kalangan berbondong-bondong memperbanyak interaksi
dengan mushafnya masing-masing. Satu hak Al Quran telah banyak disadari dan
mulai dipenuhi.
Setelah semua kebaikan itu muncul, setan tak pernah putus
asa mencari celah. Sebuah kata yang penuh tenaga namun mudah rapuh jika tidak
dipelihara, menjadi target empuk ‘aduwullaah tersebut untuk memperdaya kita.
Kata itu bernama ‘istiqamah’. Ya, sebuah kata yang indah namun sesungguhnya
berat untuk kita amalkan.
Maka tetaplah kamu (pada jalan yang benar), sebagaimana
diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah bertaubat bersama kamu. Dan
janganlah kalian melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kalian
kerjakan [Hûd/11: 112]
Ayat di atas dianggap berat oleh Rasulullah. Ibnu ‘Abbas
radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Tidaklah ada satu ayat pun yang diturunkan kepada
Rasulullah ﷺ yang lebih berat dan lebih sulit daripada ayat ini. Oleh karena itu,
ketika beliau ditanya, ‘Betapa cepat engkau beruban,’ beliau berkata kepada
sahabatnya, ‘Yang telah membuatku beruban adalah surat Huud dan surat-surat
semisalnya.’” (Tafsir Al Qurtubi 9/107, dishahihkan Al Albani)
Meskipun berat, tentu kita ingin selalu istiqamah dalam
setiap kebaikan; termasuk dalam bertilawah al quran. Maka dari itu, mujahadah
(bersungguh-sungguh) adalah jawaban dari beratnya istiqamah. Membulatkan tekad
untuk istiqamah adalah starting point yang penting dalam perjuangan ini.
Selebihnya, biarkanlah Allah urus hal yang diluar jangkauan kita.
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allâh. Sesungguhnya Allâh menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya
[Ali ‘Imrân/3:159]
Mari kita bersiasat agar menang dalam pertarungan dengan
musuh kita bersama. Dalam hal tilawah, ada beberapa jurus yang dapat kita
pelajari agar dapat tetap istiqamah dalam tilawah kita setiap hari. Mari kita
simak!
1.Berusaha melancarkan tilawah jika masih terbata-bata
Tidak ada cara lain selain menambah jam terbang kita
dalam tilawah. Jika masih bermasalah dalam ilmu tajwid atau pelafalan
makharijul huruf, tak ada kata terlambat untuk belajar. Persering interaksi
kita dengan Al Quran, maka Allah akan memudahkan kita untuk menikmati aktifitas
tilawah.
2. Memanfaatkan waktu menunggu untuk tilawah
Jangan sampai ada waktu yang kita siakan. Buku dan Al
Quran adalah teman duduk terbaik kita. Dengan bertilawah atau membaca buku,
insya Allah menunggu bukan lagi menjadi pekerjaan yang menyebalkan; malah bisa
jadi ladang pahala.
3.Lakukan rapel setiap kali kita ketinggalan satu hari
tanpa Al Quran
Jika kita menargetkan satu hari satu juz lalu tidak bisa
terpenuhi, maka ‘self-punishment’-nya adalah merapel target kita pada hari
selanjutnya. Luangkan waktu untuk bertilawah dan mengganti ‘utang-utang’
tilawah kita. Kalau perlu, Anda dapat mencari tempat yang mendukung
konsentrasi, seperti masjid yang agak jauh dari rumah Anda.
4.Feeling guilty jika tidak menyempatkan tilawah
Tanamkan perasaan itu pada diri agar kita selalu serius
untuk selalu istiqamah bertilawah setiap hari. Tentu kita tidak mau terus
menerus merasa bersalah bukan?
5.Perbanyak amal shalih
Yakinlah, bahwa Al Quran ini telah dimudahkan oleh Allah,
bahkan empat kali Allah tegaskan dengan redaksi yang persis sama,
“Dan sungguh telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk
peringatan, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”.
(Al-Qamar: 17, 22, 32 dan 40)
Maka alasan apa lagi yang bisa kita jadikan dalih untuk
tidak bersungguh-sungguh dengan ayat-ayat cinta-Nya ini? Semoga kita selalu
menguatkan tekad untuk bisa istiqamah dalam kebaikan, termasuk bertilawah Al
Quran 🙂
0 komentar:
Posting Komentar