10 Keutamaan Membaca Al quran serta Dalilnya
Al-quran merupakan kitab suci sekaligus sumber hukum bagi
seluruh ummat muslim. Isi dan kandungan Al-quran mencakup seluruh aktifitas
hukum dan keadaan dalam hidup ini. Bahkan tidak hanya untuk kehidupan dunia,
termasuk juga didalamnya penjelasan-penjelasan terperinci untuk memeperoleh
kemuliaan akhirat kelak. Bebagai kisah dan keutamaan, anjuran dan tuntuna,
kisah dan hikmah para pendahulu, semuannya termaktum didalam Al-quran. Selain
itu, juga didalamnya terkandung berbagai ilmu pengetahuan di dunia ini, mulai
dari matematika, filosopi, biologi, kimia, fisika, meteorologi, antariksa,
geologi, astronomi dan masih bnyak yang lainnya. Seperti contoh dalam surat
An-nur tentang penciptaan lampu, begitu juga dalam surat yaasiin tentang
penciptaan korek api. Tidak hanya itu, astronomi juga dijelaskan dalam surat
yasin dan masih banyak surat-surat dalam al quran yang menjelaskan tentang ilmu
pengetahuan.
10 Keutamaan Membaca Al-quran serta Dalilnya
Al quran di turunkan oleh Allah SWT. bertepatan dengan
tanggal 17 Ramadhan. Al-quran Memiliki banyak keitimewaan selain daripada
berbagai ilmu dan sumber hukum, karena didalamnya terkandung pahala bagi yang
membaca dan mengamalkannya. Banyak keistimewaan yang dimiliki Al-qur’an dan
juga keutamaannya. Maka marilah kita membahas satu persatu.
1. Menjadi umat
islam yang baik disisi Allah SWT.
Marilah kita simak hadits berikut ini,
Dari Usman bin Affan r.a., katanya: "Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Sebaik-baik engkau semua ialah orang yang mempelajari
Al-Quran dan mengajarkannya pula (kepada orang lain)." (Riwayat Bukhari)
Jika sudah dikatakan yang sebaik-baiknya, maka sudah
tidak kita ragukan lagi disana akan mengandung banyak pahala yang diberikan
oleh Allah SWT.. memeplajari Al-quran itu merupakan mengetahui tentang
Al-quran, dimulai dari cara membacanya dengan benar hingga mentafsirkannya
untuk menjadi hujja (sumber hukum) didalam hidup ini. Cara membaca Al-quran
termasuk kedalamnya maghraj (tempat kelur suara) huruf-huruf Al-qur’an agar
dalam pembacaan tidak adanya kesalahan dan menjuru kepada makna yang relavan.
Karena jika salah pengucapan saja sudah berbeda artinya. Maka sebab itulah ini
menjadi patokan utama belajar Al-quran. Selain maghraj, kita juga majib
mengetahui tatacara panjang-pendeknya suatu bacaan yang sering kita sebut
dengan tajwid. Tajwid ini sebagai pembelajaran Al-quran selanujutnya hingga
kita sampai kepada tahap pengkajian dan pengamalan isi daripada Al-quran
tersubut. Nah, jika kita sudah mengerti dan mahir, maka ajarkanlah Al-quran
kepada orang lain. Inilah maksud dari hadits diatas tadi.
2. Allah
memberikan pahala sepuluh kali lipat untuk setiap huruf bacaan Al-quran.
Makhluk mana di dunia ini yang masih punya akal sehat
yang tidak menginginkan pahala yang berlipat ganda. Karena ini akan menjadi
bekal kita menuju alam yang sebenarnya yaitu akhirat dan menjadi amal kebaikan
sebagai pemberat timbangan kebaikan untuk meraih syurga-Nya Allah SWT.. Karena
semakin banyak amal kebaikan kita maka semakin baik kedudukan kita diakhirat
kelak. Nah, adapun dengan membaca Al-quran, maka Allah akan melipat gandakan
pahalanya sepuluh kali lipat untuk setiap huruf yang dibacanya. Seperti yang
diterangkan dalam hadits berikut ini,
Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari kitabullah (yakni
al-Quran), maka ia memperoleh satu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan
dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa
alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan
mim juga satu huruf." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan
bahwa ini adalah hadits hasan shahih dan juga diriwayatkan oleh imam bukhari.
Sepuluh kali lipat pahala untuk setipa huruf yang kita baca, maka berapa hurufkah yang
kita baca sehari? Ataukah kita termasuk orang yang mudah jemu membaca Al Quran?
Karena sebagian orang jemu membaca Al Quran walau hanya satu ayat tapi tidak
bosan-bosan membaca novel dan lainya walau puluhan bab. Apakah membaca novel
akan mendapat pahala? Apalagi novel yang berisi cinta-cintaan, itu sungguh
hasilnya adalah nihil. Jika memang dengan membaca Al-quran akan mendapat banyak
kebaikan dan pahala mengapa harus pilih yang lain yang bahkan terkadang mengundang
dosa.
3. Semakin
banyak membaca Al-quran maka semakin tinggi kedudukannya diakhirat
Syurga yang merupakan sasaran utama setiap umat manusia
memang membuat orang terpana bahkan
hanya dengan namanya saja, belum lagi dengan kenikmtan yang terkandung
didalamnya. Semakin tinggi sutu syurga maka semakin indah dan menawan kenikmatan-kenikmatan
yang terkandung didalamnya. Jika di dunia suatu kenikmatan itu sangat luar
biasa maka tidak terbayangkan betapa maha dahsyatnya kelezatan dan keunggulan
dari kenikmatan itu dan apalagi pada tingkat yang terbaik yaitu syurga yang tinggi.
Bagi pembaca Al-quran, maka dia akan dengan mudah mendapatlkan syurga in Syaa
Allah, karena Rasulullah Muhammad SAW.
Sudah menjelaskan dalam haditsnya,
Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma
dari Nabi SAW., sabdanya: "Dikatakanlah (nanti ketika akan masuk syurga)
kepada orang yang mempunyai Al-Quran (yakni gemar membaca, mengingat-ingat
kandungannya serta mengamalkan isinya): "Bacalah dan naikilah derajatmu
(dalam syurga) serta tartilkanlah (yakni membaca perlahan-lahan) sebagaimana
engkau mentartilkannya dulu ketika di dunia, sebab sesungguhnya tempat
kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca," Diriwayatkan oleh
Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah
hadits hasan shahih.
Maksudnya pada akhir ayat engkau baca adalah kalau
membaca seluruhnya adalah tertinggi kedudukannya dan kalau tidak, tentulah di
bawahnya itu menurut kadar banyak sedikitnya bacaan. Semakin banyak bacaan
Al-quran kita maka semakin baik dan tinggi kedudukan syurga kita. Maka dari
itu, perbanyaklah membca Al-quran.
4. Tiga ayat
Al-quran lebih baik dari pada unta hamil dan gemuk.
Unta hamil dan gemuk akan menjadi hal terbaik yang dapat
kita peroleh karena dapat memberikan perkembangan kemasa depannya.
Perkembangbiakannya yang terus menerus nantinya akan berdampak kebaikan kepada
pemiliknya. Namun unta hamil dan gemuk itu tidak ada harganya bila dibandingkan
dengan tiga ayat al quran dalam shalat,
Rasulullah bertanya kepada para sahabat.“Inginkah salah
seorang di antara kalian yang kembali ke keluarganya membawa tiga ekor unta
yang hamil dan gemuk-gemuk ?” kami berkata "Ya, maka beliau bersabda
"tiga ayat yang kalian baca dalam shalat kalian itu lebih baik dari unta
yang hamil dan gemuk(HR Muslim).
Unta yang gemuk saja bukan bandingan apalagi yang kurus.
Allaahu akbar, sungguh banyak sekali keistimewaan ayat-ayat suci Al-quran. Maka
perbanyaklah membaca ayat-ayat Al-quran didalam shalat agar kita memperoleh
kebaikan.
5. Mendapat ketenangan, rahmat, dikelilingi oleh
malaikat dan Allah menyebut mereka pada makhluk yang ada disisi-Nya.
Kedamaian dan ketenagan serta rahmat memang sangat kita
inginkan dalam hidup. Seberapapun banyak harta namun sia-sia jika tiada
ketenangan. Begitu pula rahmat Allah yang terputus kepada kita, maka kemana
lagi hendak kita tuju. Ketenangan sebagai salah satu cita-cita hidup memang
sangat kita butuhkan. Banyak cara memperoleh ketenangan dan rahmat Allah serta
dikelilingi oleh malaikat. Salah satunya adalah membaca Al-Quran dirumah-rumah.
Baik hanya sebentar saja maupun berlenggang lama. Karena tidak hanya ketenangan
yang akan kita peroleh namun juga rahmat yang akan Allah curahkan kepada kita,
yang diikuti oleh para malaikat yang mengelilingi rumah kita. Selain itu Allah
akan menyeubut nama kita diantara para makhluk yang ada disisinya, seperti yang
pernah Rasulullah Hanturkan dalam haditsnya,
Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah yang
didalamnya mereka membaca Al Qur'an dan mempelajarinya di antara mereka,
kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dicurahkan rahmat dan
dikelilingi oleh para malaikat serta Allah sebut-sebut mereka pada (makhluk)
yang ada di Sisi-Nya (HR Muslim).
Seperti yang kitaa lihat di lingkungan kita, mengapa
rumah sederhana namun memiliki ketenangan yang luar biasa padahal mereka hidup
serba kekurangan, tapi mereka yang kaya raya malah sering terjadinya
kecekcokan-kecekcokan yang tidak karuan atau juga sebaliknya. Dan setelah kita
selidiki ternyata rumahnya dihidupkan dengan cahaya lantunan ayat-ayat Allah
yaitu ayat suci Al-quran.
Seperti kejadian baru-baru ini, terjadi longsor disuatu
daerah di indonesia. Yang mana rumah yang ada disekitar longsor semuanya kandas
diterjang ganasnya ambrukan tanah. Namun tinggallah sebuah rumah tua dengan
berdindingkan kayu yang masih berdiri kokoh diantara lumpur-lumpur longsor.
Padahal bangunan yang mewah dan kokoh berdiri disekitar rumah beliau kandas
lenyap ditelan bumi bahkan yang jauh posisinya dari tanah longsor juga ikut
ditelan longsor. Setelah diteliti-teliti ternyata oh ternyata rumah yang dihuni
oleh seorang bapak tua bersama seorang istrinya ini mengajarkan atau melakukan
pengajian Al-quran dirumahnya yang melibatkan anak-anak di lingkungannya.
Subhanallah, bukankah ini bukti nyata kepada kita bagi orang yang melihat dan
berfikir.
6. Al-quran akan
datang pada hari kiamat memberi syafaat (pertolongan) bagi orang yang membaca
dan mengamalkannya.
Akan datang hari dimana tak ada seorang pun yang dapat
memberi syafaat kecuali beberapa orang karena alasan tertentu. Seperti para
Nabi kepada umatnya. selain itu, Al-quran akan datang bagi orang-orang yang
sering membacanya dan mengamalkannya untuk memberi syafaat pada hari kiamat.
Dari Abu Umamah r.a., katanya: "Saya mendengar
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bacalah olehmu semua akan Al-Quran itu, sebab
Al-Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan
syafaat (yakni pertolongan) kepada orang-orang yang memilikinya." (Riwayat
Muslim)
Maksudnya kata "memilikinya" ialah membaca
Al-Quran yang dilakukan dengan mengingat-ingat makna dan kandungannya lalu
mengamalkan isinya, mana-mana yang merupakan perintah dilakukan dan yang
merupakan larangan dijauhi. Yaitu orang-orang yang tidak menduskan ayat-ayat
Allah. Mengamalkan karena takut kepada Allah karena telah nyata bagi mereka
ketentuan-ketentuan hukum yang mereka baca.
Tidak sedikit dari orang-orang yang membaca Al-quran,
mengetahui maknanya dan hukum-hukum didalamnya tetapi mendustakan ayat-ayat
Allah. Artinya dia senantiasa melakukan kemungkarang yang dilarang dalam
Al-quran seakan dia tidak pernah membacanya dan mengetahuinya.
Maka orang yang senantiasa membaca dan mengamal isinya
inilah yang akan mendapatkan syafaat dan pertolongan pada hari kiamat nanti.
Maka sebab itu, bacalah Al-quran dengan sebenarnya dan amalkanlah isinya.
Semoga kita termasuk orang yang mendapat syafaat nantinya.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW. Bersabda,
Dari an-Nawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Saya
mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Al-Quran itu akan didatangkan pada
hari kiamat nanti, demikian pula ahli-ahli Al-Quran yaitu orang-orang yang
mengamalkan Al-Quran itu di dunia, didahului oleh surat Al-Baqarah dan surat
Ali-Imran. Kedua surat ini menjadi hujah untuk keselamatan orang yang
mempunyainya (yakni membaca, memikirkan dan mengamalkan). (Riwayat Muslim)
Menjadikan hujjah yaitu menjadikan Al-quran sebagai
sumber hukum dan tuntunan hidup. Dimana tak ada yang lain baginya yang dia
lihat sebagai sumber hukum utama kecuali Al-quran. Dan sesungguhnya hukum yang
sempurna adalah hukum-hukum Allah yang tercantum seutuhnya di dalam kitab suci
Al-quran.
Terlebih lagi apabila kita membaca Al-quran pada malam
bulan Ramadahan, Al-quran akan memberi syafaat kepada kita yang membacanya,
seperti Sabda Rasulullah SAW. Berikut ini:
“Shoum (puasa) dan Al Qur’an akan memberikan syafa’at
kepada seorang hamba pada hari kiamat. Shoum berkata, “Ya Rabb, aku telah mencegahnya
dari makanan dan syahwat di waktu siang, izinkan aku memberi syafa’at
untuknya.” Al Qur’an berkata, “Aku telah mencegahnya tidur di waktu malam,
izinkan aku memberi syafa’at untuknya. Keduanya pun diberi izin untuk memberi
syafa’at.” (HR Ahmad dan lainnya).
7. Orang yang
membaca Al-quran akan beserta para malaikat
Malaikat yang merupakan salah satu makhluk Allah yang
senantiasa berbakti dan berzikir kepada Allah. Allah menganugrahkan kemuliaan
dan rahmat kepada mereka. Maka adapun orang yang membaca Al-quran akan beserta para malaikat. Dalam
hal ini sangat jelas bahwa Allah juga akan melimpahkan rahmatnya kepada orang
tersebut dan berbagai kenikmatan-kenikmatan. Seperti sabda Rasulullah SAW.
berikut ini,
Dari Aisyah Radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Orang yang membaca al-Quran dan ia sudah mahir dengan
bacaannya itu, maka ia adalah beserta para malaikat utusan Allah yang mulia
lagi sangat berbakti, sedang orang yang membacanya Al-Quran dan ia
berbolak-balik dalam bacaannya (yakni tidak lancar) juga merasa kesukaran di
waktu membacanya itu, maka ia dapat memperoleh dua pahala." (Muttafaq
'alaih)
Nah, bagi orang yang mahir mendapatkan kemulian tersebut
dan juga bagi orang yang tidak mahir namun terus berusaha membacanya karena
iman dan taqwanya kepada Allah. Karena dalam hal tersebut usahanya kepada
kebaikan dan keinginannya untuk belajar maka Allah SWT. melimpahkan dua pahala
baginya. Sungguh sangat adil Yang Maha Kuasa. Tidak hanya bagi yang mahir juga
bagi orang yang mau belajar. Sebagian orang memiliki kemalasan dalam belajar
Al-quran karena dia kurang mahir atau lancar membaca ayat Al-quran padahal
semakin kita bermalas-malasan maka semakin kita tidak bisa. Maka oleh sebab itu
belajarlah dan bacala meskipun belum lancar karena Allah tidak akan
menyanyiakan ketaqwaan seorang hamba yang iklas kepada-Nya.
Tidak ada manusia di dunia ini yang langsung lancar dan
benar membaca al quran tanpa belajar kecuali dengan ilham Allah. Bukankah
Rasulullah saja juga diajarkan oleh malaikat jibril sewaktu pertama turunya
Al-quran dalam gua hira’? apalagi kita yang hamba-hamba lemah ini, sudah pasti
kita butuh belajar dan ilmu. Maka janganlah menyerah dalam belajar karena akan
mendapatkan pahala dari Allah SWT..
8. Orang mukmin
membaca Al-quran bagai buah jeruk utrujah, baunya harum dan enak rasanya
Mari kita simak hadits berikut ini,
Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya: "Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Perumpamaan orang mu'min yang suka membaca Al-Quran
ialah seperti buah jeruk utrujah, baunya enak dan rasanyapun enak dan
perumpamaan orang mu'min yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti buah
kurma, tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Adapun perumpamaan orang munafik
yang suka membaca Al-Quran ialah seperti minyak harum, baunya enak sedang
rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca al-Quran
ialah seperti rumput hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanyapun pahit."
(Muttafaq 'alaih)
Baunya harum dan enak rasanya adalah umpama bagi orang
mukmin yang suka membaca Al-quran. Bagaimana tidak, dia senantiasa
mengimplementasikannya atau mengamalkannya dalam kehidupan, dengan kata lain
syiarnya hidupdan isinya memang sesuai sebagai orang mukmin. Sehingga
keitimewaan-keistimewaan pasti dimilikinya berkat rahmat Allah SWT.. Adapun
orang mukmin yang malas membaca Al-quran bagai kurma yaitu manis tapi tidak ada
baunya, Keimanannya tidak terlalu terpanacar dalam hidupnya artinya syiarnya
kurang tidak sesuai dengan isinya sebagai mukmin. Dengan kata lain, mukmin yang
tidak membaca Al-quran tidak ada daya tariknya. Dan juga orang yang munafik
membaca Al-quran bagai minyak wangi dan pasti rasanya pahit. Dia memiliki daya
tarik namun isinya tidak sesuai dengan baunya. Ibaratnya adalah orang yang tahu
kepada hukum-hukum Allah namun
mengingkari hukum Allah. Dia tahu mana baik dan mana buruk, dia berkata
seolah melaksanakan sebagaimana kata-katanya yang dihanturkan tapi pada
kenyataan dialah yang mendustakan ayat-ayat Allah. Kemudian orang munafik yang
tidak mau membaca Al-quran bagai rumput hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanya
pun pahit. Ibaratnya orang yang sudah tidak tahu kepada hukum Allah yang
terkandung dalam Al-Quran namun tidak mau membacanya maka isinyapun tidak ada
apalagi syiarnya sehingga sering mengutarakan hal-hal yang tidak sesuai dengan
kaidah-kaidah agama. Maka oleh sebab itu, tanamkanlah kegemaran diri untuk
membaca Al quran.
9. Allah SWT.
mengangkat derajat bagi kaum yang mendasari hukum pada Al-quran dan merendahkan
derajat orang yang tidak mendasarinya
Rasulullah SAW. Pernah bersabda,
Dari Umar bin al-Khaththab r.a. bahwasanya Nabi s.a.w.
bersabda: "Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum dengan
adanya kitab Al-Quran ini (yakni orang-orang yang beriman) serta menurunkan
derajatnya kaum yang lain-lain dengan sebab Al-Quran itu pula (yakni yang
menghalang-halangi pesatnya Islam dan tersebarnya ajaran-ajaran Al-Quran
itu)." (Riwayat Muslim)
Allah mengangkat derajat suatu ummat karena adanya
Al-quran maksudnya adalah karena mereka menggunakan Al-Quran sebagai sumber
hujjah atau hukum dalam tatanan hidup mereka, baik dalam lingkungan, keluarga
dan tata negara. Dijadikannya Al-Quran sebagi sandaran ilmu dan
ketentuan-ketentuan pelaksanaan undang-undang kehidupannya. Maka bukan tidak
mungkin Allah Akan meninggikan derajat mereka. Begitu pula orang yang
menghalangi tersiarnya ajaran agama dan Al-Quran sebagi sumber hukum. Al-Quran
malah mereka anggap aturan kuno padahal Al-quran merupakan sumber hukum utama
yang tidak akan pernah kadaluarsa. Mereka menjalankan hukum berdasarkan fikiran
bodoh dan awam maka bukan tidak mungkin Allah merendahkan derajat mereka di
sisi Allah SWT..
10. Ayat
Al-quran mengisi hati dari kehampaan
Kekosongan dan kehampaan adalah milik mereka yang tidak
memiliki sedikitpun dari ayat Allah dalam hatinya. Ibarat suatu rumah tanpa
penghuni, apakah akan ada dalam rumah itu selain setan-setan dan jin-jin yang
penuh kekotoran dan menakutkan suasana jiwa. Kejahatan dan keburukan sudah
pasti ada di dalam rumah itu, bahkan orang-orang akan enggan masuk. Tidak hanya
itu, rumah yang tidak dirawat pasti akan lapuk ditelan masa dan hancur dengan
tiba-tiba. Maka begitulah perumpamaan orang-orang yang tidak ada sedikitpun
dihafal dalam hatinya akan ayat Al-Quran, Rasulullah SAW. Pernah menjelaskan
dalam haditsnya,
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya orang yang dalam hatinya
tidak ada sesuatu apapun dari Al-Quran (yakni tidak ada sedikitpun dari
ayat-ayat al-Quran yang dihafalnya,) maka ia adalah seperti rumah yang musnah
(sunyi dari perkakas)." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan
bahwa ini adalah hadits hasan shahih.
Artian selanjutnya adalah ketika hati tidak memiliki
ketentuan-ketentuan hidup dan tidak pula memiliki dasar yang benar dalam
menjalani kaidah-kaidah kehidupan sesuai dengan tuntutan Allah yang tertulis
nyata dalam Al Quran. Maka apakah hendak terjadi selain kehancuran dan
kebinasaan jiwanya. Maka jelas bahwa hati yang sering membaca Al-quran akan
terisi dengan kedamaian dan lepas dari kehampaan.
Perlu kita garis bawahi bahwa semua amalan yang kita
lakukan harus dengan hati yang ikhlas. Maka oleh sebab itu, marilah kita
senantiasa membaca dan mengamalkan isi dan kandungan Al Quran agar kita
mendapat kemuliaan dan rahmat Allah SWT. dan selalu dalam Lindungannya. Aamiin
aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.
0 komentar:
Posting Komentar