5 Keutamaan Surat
al Falaq dalam Hadis yang tidak Boleh Diabaikan
Keutamaan Surah Al-Falaq
Tongkrongan Islami – Al-Qur’an, kitab suci umat Islam
terdiri dari seratus empat belas surat yang terbagi dalam tiga puluh juz. Di
antara juz yang paling terkenal di masyarakat Islam pada umumnya adalah juz
terakhir yang sering dinamakan juz ‘amma.
Populernya juz ‘amma ini selain karena memang surat-surat
di dalamnya sering dibaca oleh imam dan dihafalkan semenjak dini, surat-surat
tersebut juga relatif singkat dengan pengucapan yang mudah dan indah.
Jika kita hendak bertanya lebih dalam lagi, mana
surat-surat yang paling banyak diketahui oleh masyarakat di dalam juz amma
tersebut, maka akan kita temukan tiga surat; di antaranya adalah surat al-Falaq
yang akan menjadi pembahasan pada tulisan ini.
Surah Al-Falaq secara umum
Tahu kah kita, bahwa surat al-Falaq menjadi sangat
populer, tidak hanya karena ayat-ayatnya yang pendek, melainkan juga kandungan
makna di dalamnya dan keutamaan bagi yang membacanya.
Berdasarkan pendapat ulama yang paling kuat, surat
al-Falaq merupakan bagian dari surat makkiyah, yaitu surat yang diturunkan
sebelum hijrahnya Rasulullah saw. Tepatnya, surat ini diturunkan setelah
diturunkannya surat al-Fiil dan sebelum surat al-Nas. Jika dilihat dalam urutan
mushaf, ia berada pada surat yang ke seratus tiga belas dari keseluruhan surat
di dalam al-Qur’an.
Dari segi kandungan makna, surat al-Falaq terdiri dari
lima ayat yang berisi secara umum tentang meminta perlindungan kepada Allah.
Surat ini dimulai dengan perintah Allah kepada Nabi Muhammad, yang dengan
otomatis juga perintah untuk Umat Nabi saw agar senantiasa ber-ta’awudz
(meminta perlindungan) kepada Allah di waktu falaq atau subuh hari, dari segala
kejahatan segala mahluk dan waktu-waktu banyaknya terjadi kejahatan. Di antara
bentuk kejahatan tersebut; kejahatan yang kerap terjadi jika malam telah
menggelap; kejahatan dari segala bentuk sihir dan tenun; dan kejahatan dari
kejahatan kedengkian seseorang.
5 Keutamaan surat al-Falaq dalam Hadis Nabi SAW
1. Sebagai pelindung dari segala bentuk kejahatan, salah
satunya yang berkaitan dengan sihir.
Kandungan al-Falaq yang berkaitan dengan perlindungan
Allah, secara otomatis menjadikan surat al-Falaq memiliki salah satu fungsi dan
manfaat yaitu melindungi pembacanya dari gangguan sihir. Manfaat dan keutamaan
ini berdasarkan salah satu riwayat yang oleh ulama disebut sebagai sebab
turunnya surat al-Falaq.
Di dalam kitab Dala’il an-Nubuwah, karya al-Baihaqi
disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah saw pernah tertimpa sakit yang sangat
keras. Karena itu, turunlah dua malaikat untuk membantu pengobatan Rasulullah
saw. Satu malaikat duduk di dekat kepala Rasulullah, dan satu lagi berada dekat
di kaki Nabi saw.
Lalu bertanyalah malaikat yang berada di dekat kaki,
kepada malaikat yang berada di samping kepala akan apa yang telah dia lihat.
Menjawablah si malaikat pertama, bahwa ia melihat ada sihir, yang di dalam
keterangan tersebut disebutkan berasal dari seorang yahudi bernama Lubaid bin
al-A’sham. Sihir itu lalu diletakkan di dekat sumur keluarga fulan, di bawah
sebuah batu yang besar. Pergilah keduanya ke tempat tersebut, mengangkat batu
itu dan mendapati terdapat kertas yang menjadi perantara sihir, lalu
dibakar-lah kertas tersebut.
Tatkala pagi, Rasulullah kemudian meminta Sahabat ‘Ammar
bin Yasir bersama satu kelompok, untuk pergi ke tempat itu lagi. Sekelompok
sahabat itu mendapati air yang di dalam sumur tersebut sudah dicampuri dengan
al-hina (pohon pacar). Mereka lalu menguras air tersebut, dan mengangkat sebuah
bongkahan batu dan membakar kertas-kertas yang berada di bawahnya.
Selain kertas-kertas yang sudah dimantrai, para sahabat
juga mendapati sebelas simpul tali sihir. Mendapati barang tersebut, Rasulullah
membacakan surat al-Falaq dan surat an-Nas. Di dalam keterangan tersebut
disebutkan, setiap Rasulullah membaca dua surat tersebut, maka setiap itu pula
simpul tali tersebut lepas.
Riwayat ini menunjukkan bahwa di antara bacaan yang
dianjurkan oleh Rasulullah untuk menangal sihir adalah surat al-Falaq dan juga
surat an-Nas. Oleh karena itu, dua surat ini disebut dengan istilah
al-Mu’awwidzatain.
2. Rasulullah menyebutkan bahwa surat al-falaq merupakan
salah satu surat di antara dua surat yang belum pernah diturunkan sebelumnya.
Maksud dari belum pernah diturunkan sebelumnya, oleh para
ulama menunjukkan kemuliaan dan keagungan dua surat tersebut. hal ini
berdasarkan riwayat dari ‘Uqbah bin ‘Amir R.A., bahwa Rasulullah saw pernah
bersabda “apakah engkau tahu, ayat-ayat yang diturunkan pada malam ini, yang
mana ayat tersebut belum pernah diturunkan sebelumnya? (ayat itu adalah) qul
a’udzu bi rabb al-Falaq (Surat al-Falaq) dan qul a’udzu bi rabb an-Nas (Surat
an-Nas)
3. Tidak hanya sebagai penghalang sihir, surat ini juga
bermanfaat sebagai penyembuhan dan juga terhindar dari kedengkian.
Hal tersebut, berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh
Aisyah R.A bahwa: “Rasulullah apabila sakit, maka beliau akan membacakan untuk
dirinya sendiri al-mu’awwiddzaat (surat-surat perlindungan termasuk al-Falaq)
dan meniupkan pada tubuhnya. Namun juga sakit itu payah sehingga menyulitkan
Rasulullah, maka aku (Aisyah) yang membacakannya untuk Rasulullah dan kuusapkan
kebadan Beliau berharap keberkahan firman Allah itu.”
4. Rasulullah sangat menganjurkan pada Sahabat untuk membaca
surat al-Falaq di waktu pagi dan petang.
Perintah Rasulullah ini, karena adanya fungsi surat
al-Falaq yaitu merupakan bagian dari dzikir pagi dan petang, serta membaca
surat al-Falaq sudah mencukupi segala sesuatunya. Berdasasrkan hadis dari
‘Abdullah bin Khubaib: “suatu ketika kami keluar pada malam yang hujan turun
sangat deras dan malam itu sangat gelap. Kami keluar mendatangi Rasulullah dan
meminta beliau untuk shalat bersama kami. Ketika saya (Abdullah bin Khubaib)
menemui Rasulullah, Beliau menyuruh saya: ‘bacalah!’, namun saya tidak membaca
apapun. Lalu beliau menyuruh lagi ‘bacalah’. Tetap saya tidak membaca apa-apa.
Sampai kepada perintah Rasulullah yang ketiga kalinya, saya lalu bertanya “apa
yang harus saya baca ya Rasulullah?’ Rasulullah menjawab: ‘bacalah qul huwa
Allah ahad (al-Ikhlas) dan al-mu’awwidzatain (al-Falaq dan al-Ikhlas ) pada
waktu pagi dan petang tiga kali, karena sesungguhnya membaca itu telah
mencukupkan untuk mu segala sesuatu.”
5. Disebabkan keutamannya, Rasulullah menganjurkan para
sahabat untuk membaca al-Falaq di penghujung Shalat.
Hal ini berdasarkan Hadis dari ‘Uqbah bin Amir, bahwa
Rasulullah pernah menyuruhnya untuk membaca al-mu’awwidzatain (al-falaq dan
an-Nas) di setiap penghujung shalat.
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Mainkan dan menangkan hadiah nya bersama kami di ARENADOMINO beragam permainan POKER menanti anda semua fair play silahkan di add WA +855 96 4967353
Posting Komentar