طبيب الطب النبوي
Dokter Pengobatan Nabawi
BEKAM :
HASIL LABORATORIUM PASIEN-PASIEN YANG DIOBATI DENGAN METODE HIJAMAH (CUPPING
THERAPY)
blood-of-bekamBerikut
ini beberapa hasil laboratorium yang saya kutip dari buku karya ilmuwan Arab
yang tersohor, Muhammad Amin Syaikhu, yang berjudul Ad-Dawa’u ‘l-‘Ajib (Obat
Ajaib). Dimana laporan ini dibuat oleh dokter-dokter spesialis terkenal dalam
berbagai bidang kedokteran, yang kemudian dihimpun dan diteliti kembali secara
medis oleh penulis dan seorang intelektual, ‘Abdul Qodir Yahya, yang terkenal
dengan julukan Ad-Dironi.
Laporan
Umum Penelitian tentang Pengobatan dengan Metode Bekam Tahun 2001 M, Dibawah
konsultan dr. Muhammad Nabil Syarif (Mantan Dekan Fakultas Farmasi)
Penelitian
dilakukan oleh Tim Laboratorium yang terdiri dari beberapa ahli :
• dr. Muhammad Nabil Syarif (Dekan Fakultas
Farmasi)
• dr. Ahmad Samir Fauri (Ahli Patologi Klinik
dan Laboratorium dari Prancis dan Ketua Ikatan Apoteker Syiria)
• dr. Fayiz Hakim (Ahli Patologi Anatomi dan
Patologi Klinis, Amerika)
• dr. Muhammad Mahjub Geraudy (Ketua Jurusan
Laboratorium Kedokteran Universitas
Damaskus)
• dr. Muhammad Fuad Jabashini (Ahli Patologi
Klinis dan Laboratorium Prancis)
• dr. Sa’d Yaqub (Ahli Farmasi Rumah Sakit
dan Ketua Organisasi Pengiriman Obat D.D.S dari Prancis)
Juga tim
kedokteran yang terdiri dari beberapa personal sebagai berikut :
• dr. Ahmad Tikriti (Dosen Ahli Bedah
Jantung, Universitas Damaskus)
• dr. Abdul Malik Syalani (Dosen Penyakit
Saraf, Universitas Damaskus)
• dr. Muhyidin Sa’udi (Dosen Pengobatan
Kanker dan Tumor, Universitas Damaskus)
• dr. Abdul Ghoni ‘Arofah (Ketua Komite Anti
TBC dan Penyakit Seksual Syiria)
• dr. Akrom Hajar (Dosen Penyakit THT serta
Bedah Kepala dan Leher, Universitas Damaskus)
• dr. Marwan Zahro (Kepala Jurusan Bedah
Saraf, Rumah Sakit Tasyrin)
• dr. Abdul Lathif Yasin (Dosen Tamu Fakultas
Kebidanan London)
• dr. Haitsam Habal (Dosen Penyakit dan Bedah
Mata Universitas Damaskus)
• dr. Ahmad Afif Faur (Kepala Bagian Tumor
Rumah Sakit Ibnu Rusyd)
• dr. Amin Sulaiman (Dosen Hematologi
Universitas Damaskus)
• dr. Abdulloh Makki Al-Katani (Konsultan
Bedah Umum dari Jerman)
• dr. Tholal Habusy (Dosen Bedah Mata
Universitas Al-Ba’ts)
• dr. Ahmad Ghiyats Jabqoji (Dosen Penyakit
Saraf Universitas Istambul)
Penelitian
ini dilakukan berdasarkan metodologi ilmiah yang disimpulkan oleh intelektual
besar Arab, Muhammad Amin Syaikhu, dari hadits-hadist Nabi yang mulia, yang
dilakukan dengan kriteria : (1). Pagi hari sebelum seseorang mengkonsumsi makanan
apapun. (2).Di musim semi dan selama bulan april dan Mei (3). Pada paruh kedua
bulan Qomariah (3). Usia di atas 20 tahun untuk pria dan setelah menopause
untuk wanita.
Penelitian
dilakukan terhadap 300 kasus, dengan hasil penelitian sebagai berikut :
• Kasus tekanan darah tinggi
(hipertensi), tekanan darah turun hingga mencapai batas normal.
• Dalam kasus tekanan darah rendah
(hipotensi), tekanan darah naik hingga mencapai
batas normal
• Garis Irama jantung pada EKG
menunjukkan perbaikan besar dan kembali kepada konsisi normal dalam irama yang teratur.
• Penurunan kecepatan aliran darah
hinga batas normal
• Jumlah sel darah merah (eritrosit)
menjadi normal
• Dalam kasus polisitemia (Kelainan
dimana kadar Hb darah diatas normal, misal 17,5 g/100 ml) Kadar Hb (Hemoglobin) turun sampai pada batas normal (12-14g/100 ml – penerj)
• Dalam kasus penurunan kadar
hemoglobin (Anemia), Kadar Hemoglobin naik sampai
normal yang ditandai dengan aktivitas tubuh dan perkembangan kemampuannya dalam memproduksi sel darah merah
secara normal, selanjutnya
meningkatkan aktivitas dan efektivitas transfer oksigen melaluinya.
• Jumlah sel darah putih (lekosit)
meningkat dalam 60% kasus dan masih dalam batas normal.
• Jumlah sel darah putih pada penyakit
paru-paru meningkat 71,4% pada beberapa
kasus. Ini menunjukkan kesembuhan yang cepat bagi para pengidap rheumatism dan infeksi kronis setelah
adanya pembekaman.
• Jumlah polimorfonuklear (PMN)
meningkat dalam batas normal dalam 100% kasus penyakit paru-paru.
• Jumlah polimorfonuklear (PMN) menurun
hingga batas normal.
• Jumlah enzim hati turun pada gangguan
liver dalam 76,9% kasus dan hal itu masih
dalam batas wajar.
• Jumlah seruloplasmin naik dalam 50,6%
kasus.
Ket : Seruloplasmin adalah protein
pengangkut tembaga. Salahsatu sebab disfungsi
hati yang jarang adalah penyakit Wilson atau degenerasi hepatolentikular, yakni penyakit genetik yang ditandai oleh
penimbunan tembaga di hati, mata
dan organ lain.
• Jumlah seruloplasmin naik hingga
batas normal dalam 100% kasus kekurangan dari batas normal.
• Jumlah seruloplasmin turun hingga
batas normal dalam 10% kasus kelebihan dan dari batas normal.
• Kadar gula darah pada 83,75% kasus
turun, sedangkan sisanya tetap pada batas wajar.
• Kadar gula darah turun pada para
pengidap kencing manis dalam 92,5% kasus.
• Jumlah sel darah merah (eritrosit)
maupun sel darah putih dalam darah turun dalam 66,66% kasus sedangkan Jumlah sel darah merah meupun sel darah putih naik dalam darah bekam pada semua
kasus
• Jumlah sel darah merah dan sel darah
putih turun pada 78,47% kasus
• Jumlah asam urat darah turun pada
66,66% kasus
• Jumlah asam urat darah turun pada
83,68% kasus
• Jumlah asam urat darah turun pada
50,7% kasus
• Jumalh asam urat darah turun pada 80%
kasus
• Enzim hati SGPT turun pada 80% kasus,
dimana SGPT menunjukkan aktivitas liver.
• Enzim SGOT turun pada 80% kasus, ini
menunjukkan perbaikan yang terlihat pada irama jantung.
• Enzim hati turun pada 62,85% kasus
• Kadar enzim Amilase darah turun dalam
54,9% kasus
Ket : Amilase adalah enzim cerna
yang memecahkan zat pati (Amilum) menjadi molekul-molekul
karbohidrat yang lebih kecil sehingga dapat diserap. Sel yang mempunyai aktivitas amylase dan bermakna
secara fisiologis dan diagnosis adalah
kelenjar ludah dan pancreas. Amilase dalam serum meningkat pada radang pancreas (Pankreatitis Akut),
Pseudokista dalam pancreas, pemberian morfin,
karsinoma pancreas, gondongan (parotitis), dll.
• Kadar Albumin dalam darah turun dalam
100% kasus sampai pada batas normal.
• Kadar kolesterol dalam darah turun
dalam 81,9% kasus.
• Kadar kolesterol dalam darah turun
pada 75% kasus
• Kadar lemak Trigliserida turun dalam
75% kasus
• Ion-ion K dan Na kembali pada kadar
normalnya dalam 90% kasus
Ket : Kalium (K) mempengaruhi
beberapa organ tubuh utama, termasuk jantung.Tingkat
kalium dapat meningkat akibat gagal ginjal, dan dapat tidak normal akibat muntah atau diare.
Natrium
(Na) menunjukkan keseimbangan gula dan air. Natrium juga menunjukkan
baik-buruknya kerja ginjal dan kelenjar adrenal kita. Umumnya, tingkat natrium
yang tidak normal dalam darah menunjukkan volume darah yang terlalu rendah
(akibat dehidrasi) atau terlalu tinggi. Keadaan ini juga bisa terjadi jika jantung
tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
• Ion-ion Ca kembali normal dalam 90%
kasus
Ket :
Kalsium (Ca), adalah bagian utama dari tulang dan gigi. Kalsium juga dibutuhkan
agar saraf dan otot bekerja dengan baik, serta untuk reaksi kimia dalam sel.
Tubuh kita mengatur jumlah kalsium dalam darah. Namun tingkat protein dalam
darah dapat mempengaruhi hasil tes kalsium (lihat albumin di bawah).
• Seluruh sel darah merah dalam darah
bekam dari daerah tengkuk (Titik Kaahil) berbentuk aneh : Hypochromasia, Burr,
Target, Crenated, Spherocytes, Poicilocytes, Shistocytes, Teardropcelles,
Acanthocytes.
Ket : Burr
cells (Acanthocyte) ; eritrosit yang berduri-duri pada permukaannya, terdapat
pada DIC, kelainan metabolisme lemak, sirosis hati alcohol, uremia, MAHA (microangiophatic
hemolytic anemia).
Sel target
; Leptosit adalah eritrosit yang lebih tipis dari normal dan bagian tengahnya
menebal, sehingga setelah dicat dengan pewarna akan tampak dari atas seperti
papan target penahan (sel target); terdapat pada Hb C, thalassemia dan Anemia
Defisiensi Besi.
Spherocytes
; eritrosit yang lebih bulat sehingga tampak tercat lebih kuat, terdapat pada
sferositosis (Anemia sferositik), pada sindrom thalassemia. Sferosit sering
berukuran lebih kecil dari normal (mikrosferosit), tedapat pada autoimmune
hemolytic anemia (AIHA) tipe hangat (warm), hemolytic disease of the newborn
(HDN) karena inkompatibilitas ABO.
• Bentuk eritrosit dalam darah bekam
semuanya tidak normal
• Jumlah sel darah putih di darah bekam
hanya 10% dari jumlah sel-sel darah putih yang ada di pembuluh darah, ini
menunjukkan bahwa bekam tetap menjaga unsur-unsur kekebalan (imunitas) tubuh.
• Kenaikan kadar besi dalam darah pada
batas normal pada 66 % kasus
Ket : Kadar
besi dalam serum yang rendah terjadi pada kasus defisiensi akibat perdarahan
menahun, melahirkan, sindrom nefrotik, infeksi menahun, metastasis kanker, dan
intake makanan yang kurang. Sedangkan kadar besi meningkat karena
hemokhromatosis, hemosiderosis, anemia hemolitik, thalasemia, intoksikasi timbal,
hepatitis akut, dll.
• Faktor IV, yaitu kalsium yang
berperan dalam pembekuan darah sangat tinggi, berkisar antara 411-1057,
sementara di dalam pembuluh darah berkisar antara 250-400. Ini menunjukkan
bahwa adanya sesuatu yang otomatis mencegah keluarnya besi dari celah-celah
bekam dan mempertahankannya di dalam tubuh agar berperan dalam pembentukan
sel-sel baru, dan hal ini dibarengi dengan meningkatnya aktivitas proses
penyerapan besi dari usus.
Ket :
Faktor IV atau ion kalsium, diperlukan untuk aktivasi factor IX, untuk membantu
aktivasi factor X oleh kompleks IXa-VIII-fosfolifid, membantu perubahan
protrombin menjadi thrombin oleh factor Xa dan untuk polimerisasi monomer
fibrin. Untuk pembekuan, baik in vivo maupun in vitro, sedikitnya diperlukan
kalsium sebanyak 2,5 mg/dl.
• CPK (Creatine Phosphokinase) turun
dalam 66,66% kasus dan menjadi normal dalam 92,4% kasus
Ket : CPK
atau kreatinekinase mengkatalisis pertukaran fosfat secara reversible antara
kreatin dan ATP (Adenosinetrifosfat), ia berperan penting dalam menyimpan dan
melepaskan energy dalam sel terutama dalam otot bergaris, otot jantung dan
dalam jumlah kecil dalam otak. Kadar CPK dalam serum darah meningkat signifikan
setelah terjadi kerusakan otot, seperti pada kasus Dsytrophia muscularis Duchenne,
Polimiositis, Infark Miokard, dll.
• LDH (Laktat dehidrogenase) menjadi
normal pada 93,75 % kasus.
Ket :
Banyak jaringan mengandung LDH yang berfungsi mengkatalisis perubahan
reversible laktat ke piruvat. Kadar LDH meningkat signifikan pada Anemia megaloblastik,
Metastasis Karsinoma khususnya ke hati, Syok dan Hipoksia, Hepatitis, Infark
Ginjal, Infark Miokard, dll.
Hasil-hasil
penelitian diatas sungguh mencengangkan, mencerminkan banyak kondisi kesembuhan
yang luar biasa. Semua itu merupakan bukti keagunan ilmu Nabi dan mukjizat
besar yang dibawa oleh “guru pertama”, Rosulullah Muhammad Shallaahu ‘alaihi
wasallam, yang kemudian disampaikan kepada kita oleh ilmuwan besar Arab,
Muhammad Amin Syaikhu.
(Ditulis untuk https://kaahil.wordpress.com dengan sedikit tambahan keterangan dari dr.Abu Hana
untuk memperjelas hasil laboratorium)
Sumber : Aiman bin ‘Abdul Fattah, KEAJAIBAN THIBBUN
NABAWI : Bukti Ilmiah dan Rahasia
Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi ( Judul Asli :
Asy-Syifa’ min Wahyi Khotami ‘l-Anbiya),
Penerbit Daaru ‘sh-Shohifah
0 komentar:
Posting Komentar