Inilah Keutamaan Membaca Al-Quran dalam Hadits Rasulullah
Merdeka.com - Ada
berbagai macam keutamaan membaca Al-Quran. Bagi umat Islam, membaca Al-Quran
bukan lagi menjadi suatu kegiatan yang asing. Al-Quran merupakan pedoman bagi
orang muslim dan muslimah di seluruh dunia.
Membaca Al-Quran juga termasuk ke dalam ibadah paling
utama di antara ibadah-ibadah lainnya. Tak heran, keutamaan membaca Al-Quran
bisa dikategorikan secara umum maupun khusus. Sebagaimana yang sudah
diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir:
Artinya: Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR. al-Baihaqi).
Gambaran Umat Islam Suka dan Tidak Suka Membaca Al-Quran
Melansir dari NU Online, Kamis (14/5/2020), digambarkan
dalam hadits Abu Dawud, orang mukmin yang suka membaca Al-Quran seperti buah
yang manis dan harum. Sementara, bagi orang mukmin yang tidak suka membaca
Al-Quran akan digambarkan seperti buah yang manis namun tidak harum.
Kemudian, orang fasik yang suka membaca Al-Quran akan
digambarkan seperti buah yang beraroma harum namun memiliki rasa pahit. Dan,
orang fasik yang tidak suka membaca Al-Quran akan digambarkan seperti buah yang
pahit dan tidak beraroma.
Al-Quran sendiri telah mengungkapkan:
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah
baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” (QS.
Al-A‘raf [7]: 204).
Menurut pada ulama tafsir, dengan adanya perintah
menyimak bacaan Al-Quran itu berarti perintah membaca Al-Quran pun juga ada.
Menurutnya, dengan mendengarkan bacaan Al-Quran saja sudah mengundang rahmat,
apalagi jika kalian membacanya.
Keutamaan Membaca Al-Quran dari Riwayat Abdullah Ibnu
Masud
Salah satu hadist mengenai keutamaan membaca Al-Quran
yang cukup familiar yakni hadist dari riwayat Abdullah Ibnu Mas‘ud. Di mana,
dalam hadist tersebut menyatakan, setiap huruf Al-Quran yang dibaca akan diberi
balasan satu kebaikan. Setiap kebaikkan juga dikatakan akan dilipatkan menjadi
sepuluh.
Sebagaimana hadits riwayat Abdullah Ibnu Mas‘ud:
عن
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ
حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ
أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya:
"Kata
‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa
saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat
satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya.
Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm
satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).
Keutamaan
Membaca Al-Quran dari Menurut Ali ibn Abi Thalib
Sedangkan,
membaca Al-Quran saat duduk salat, maka balasan yang diperoleh yakni 50
kebaikan. Kemudian, membaca Al-Quran dalam keadaan di luar salat meski dengan
kondisi suci akan mendapatkan balasan 25 kebaikan.
"Sungguh
Allah Mahakuasa melipatkan balasan atas kebaikan hamba-Nya." (Lihat:
As-Sayyid ‘Abdullah ibn ‘Alawi, ibn Muhammad al-Haddad, Risalatul Mu‘awanah,
hal. 9).
Keutamaan
Membaca Al-Quran dalam Hadits Lain
Dalam
hadist lain, keutamaan membaca Al-Quran telah disebutkan oleh Rasulullah SAW,
"Siapa
saja yang membaca Al-Qur’an seratus ayat dalam satu malam, maka akan dicatat
untuknya ketaatan satu malam itu.” (HR. Ahmad).
Tak hanya
itu, di hadist lainnya juga diriwayatkan,
“Siapa yang
membaca 100 ayat dalam satu malam, maka tidak tercatat sebagai orang yang
lalai.”
Riwayat
berikutnya mengatakan,
“Ketika
seorang hamba mengkhatamkan Al-Qur’an, maka di penghujung khatamnya, sebanyak
60 ribu malaikat akan memohonkan ampun untuknya” (HR. ad-Dailami).
Keutamaan
Membaca Al-Quran Mendapat Syafaat di Hari Akhir
Selain itu,
bagi siapa saja yang membaca Al-Quran dikatakan akan diberikan syafaat di hari
akhir atau Kiamat. Sebagaimana yang tertulis pada hadist dari Abu Umamah
al-Bahili:
نْ أَبِي أُمَامَةَ
الْبَاهِلِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
لِصَاحِبِهِ
Artinya:
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan
datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca,
pengamal)-nya,” (HR. Ahmad).
Keutamaan
Membaca Al-Quran Mendapat Balasan Terbaik
Sementara
itu, di sebuah hadist qudsi disebutkan, orang yang sibuk membaca Al-Quran dan
tak sempat membaca dzikir yang lain tetap akan mendapatkan balasan terbaik.
Bahkan, melebihi balasan mereka yang meminta. Hal ini sebagaimana diriwayatkan
oleh Abu Sa'id dari Rasulullah SAW, Allah SWT berfirman:
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى
مَنْ شَغَلَهُ قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي أَعْطَيْتُهُ
أَفْضَلَ ثَوَابِ السَّائِلِينَ وَفَضَلُ الْقُرْآنِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ
كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ
Artinya:
"Allah
berfirman, 'Siapa saja yang disibukkan oleh membaca Al-Qur’an, hingga tak
sempat dzikir yang lain kepada-Ku dan meminta kepada-Ku, maka Aku akan
memberinya balasan terbaik orang-orang yang meminta. Ingatlah, keutamaan
Al-Qur’an atas kalimat-kalimat yang lain seperti keutamaan Allah atas
makhluk-Nya,” (HR. Al-Baihaqi).
Keutamaan
Membaca Al-Quran dari Para Ulama
Berdasarkan
firman Allah SWT tersebut, para ulama menyebutkan, membaca Al-Quran lebih
uatama dibanding dengan dzikir. Terlebih dengan kalimat-kalimat umum yang tidak
terpaku pada tempat dan waktu.
Para ulama
juga menyebutkan beberapa keutamaan membaca Al-Quran lainnya. Berikut keutamaan
membaca Al-Quran yang disebutkan oleh para ulama:
·
Melembutkan
dan menerangi hati
·
Memudahkan
urusan
·
Memfasihkan
lisan
·
Terkabulnya
sejumlah permintaan
Mendatangkan
kebaikan bila dihadiahkan kepada orang meninggal
Hal ini
seperti yang dikemukakan oleh Imam Ahmad ibn Hanbal dan sebagian ulama Syafii.
Hal ini karena, dalam pandangan mereka, kebaikan membaca Al-Quran yang diberikan
kepada ahli kubur tetap akan sampai. Meski begitu, perlu diingat, membaca
Al-Quran hendaknya dilakukan dengan tartil serta memenuhi adab-adabnya. Berikut
adab-adab membaca Al-Quran:
1.
Dalam
keadaan berwudhu
2.
Berada
di tempat yang suci
3.
Menghadap
kiblat
4.
Menghadirkan
hati disertai dengan kekhusyukan, kerendahan hati, penghayatan, dan pengagungan
terhadap Allah SWT.
Adapun
adab-adab membaca Al-Quran pernah dikatakan oleh Ibnu 'Abbas:
“Satu surat
yang aku baca dengan tartil lebih aku sukai daripada membaca seluruh Al-Qur’an
tanpa tartil.” Bahkan Anas ibn Malik juga mengatakan, “Banyak sekali orang yang
membaca Al-Qur’an, namun Al-Qur’an sendiri melaknatnya.” Dijelaskan para ulama,
membaca Al-Qur’an yang dilaknat oleh Al-Qur’an sendiri adalah membaca yang asal-asalan
tanpa adab. (Lihat: Syekh Zainuddin al-Malaibari, Irsyâd al-‘Ibad, hal. 54).
Reporter :
Tantiya Nimas Nuraini
[tan]
0 komentar:
Posting Komentar