Baca Ayat Kursi
Setelah Sholat Subuh, Banyak Keutamaannya, Tidak Ada yang Menghalanginya Masuk
Surga
TRIBUNMANADO.CO.ID - Harus tahu apa saja keutamaan
membaca ayat kursi.
Baca ayat kursi setelah sholat subuh dan sholat wajib
lainnya.
Tidak ada yang menghalangi masuk surga ketika mati.
Misalnya pada waktu pagi dan petenag, sebelum tidur dan
setelah sholat lima waktu.
Hal ini lantaran adanya banyak keutaman dari membaca ayat
kursi.
Ayat kursi adalah ayat yang terletak dalam surat Al
Baqarah ayat 255.
Di dalamnya terdapat pemaparan 3 macam tauhid: tauhid
rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid nama dan sifat Allah.
Bacaan Ayat Kursi (Al Baqarah ayat 255)
اللَّهُ
لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ
لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ
عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيمُ
"Allah,
tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at
di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar“
Ibnu Katsir
dalam tafsirnya menjelaskan, “ayat kursi ini memiliki kedudukan yang sangat
agung. Dalam hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
disebutkan bahwa ia merupakan ayat teragung yang terdapat dalam Al-Quran”
(Tafsir Al-Quran Al-‘Azhim).
Lantas apa
saja keutamaan membaca ayat kursi?
Dilansir
dari berbagai sumber, berikut 4 keutamaan dari membaca ayat kursi:
1. Ayat
yang Paling Agung dalam Al-Quran
Sebagaimana
yang ada pada pertanyaan yang diajukan oleh Rasulullah kepada Ubay bin Ka’ab,
“Ayat mana yang paling agung dalam kitabullah?” Ubay menjawab, “Ayat kursi.”
Maka beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam menepuk dada Ubay kemudian berkata,
“Wahai Abu Mundzir, semoga engkau berbahagia dengan ilmu yang engkau miliki.”
(HR. Muslim).
Ayat Kursi
dikategorikan sebagai ayat yang paling agung karena di dalamnya terdapat nama
Allah yang paling agung, yaitu Al Hayyu dan Al Qayyum. Namun ulama berselisih
pendapat manakah nama Allah yang paling agung.
2.
Keagungannya Melebihi Langit dan Bumi
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah Allah menciptakan langit dan
bumi melebihi agungnya Ayat Kursi (karena di dalam ayat tersebut telah mencakup
Nama dan Sifat Allah)”
Sufyan
ats-Tsauri berkata, “Sebab ayat kursi merupakan (salah satu) kalamullah
(perkataan Allah), sedangkan kalamullah itu lebih agung dari ciptaan Allah yang
berupa langit dan bumi” (HR. At-Tirmidzi)
3. Salah
Satu Bacaan Dzikir Sebelum Tidur
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila engkau mendatangi tempat tidur
(di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu
dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi” (HR. Al-Bukhari).
Jadikanlah
ayat kursi sebagai dzikir rutin yang dibaca ketika hendak tidur. Selain itu,
ayat kursi juga termasuk bacaan dzikir pagi dan petang.
4. Salah
Satu Sebab Masuk Surga
Ayat kursi
menjadi salah satu sarana agar semakin dekat dengan Allah juga mempermudah
masuk surga.
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi
setelah selesai shalat, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali
kematian” (HR. An Nasa-i, dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).
3 waktu
dianjurkan membaca ayat kursi
Dilasnir
dari rumasho.com, berikut 3 waktu dianjurkan untuk membaca ayat kursi.
1. Ketika
pagi dan petang
Mengenai
orang yang membaca ayat kursi di pagi dan petang hari, dari Ubay bin Ka’ab,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً
أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ
مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ
“Siapa yang
membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai
gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan
dilindungi hingga pagi.” (HR. Al Hakim 1: 562. Syaikh Al Albani menshahihkan
hadits tersebut dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 655)
2. Sebelum
tidur
Hal ini
dapat dilihat dari pengaduan Abu Hurairah pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam tentang seseorang yang mengajarkan padanya ayat kursi.
دَعْنِى أُعَلِّمْكَ
كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى
فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ
الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ
اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ
سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – «
مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ
يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ .
قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ
آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ
حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ
عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ
قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ
يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ
»
Abu
Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu
kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun
melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat
tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi
tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan
‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa
Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga
pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar,
namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai
tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no.
2311)
3- Setelah
shalat lima waktu
Dari Abu
Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ آيَةَ
الكُرْسِيِّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوْبَةٍ لَمْ يَمْنَعْهُ مِنْ دُخُوْلِ
الجَنَّةِ اِلاَّ اَنْ يَمُوْتَ
“Siapa
membaca ayat Kursi setiap selesai shalat, tidak ada yang menghalanginya masuk
surga selain kematian.”
(HR.
An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44. Hadits ini dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban,
sebagaimana disebut oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Maram).
Maksudnya,
tidak ada yang menghalanginya masuk surga ketika mati. (*)
Editor:
Handhika Dawangi
0 komentar:
Posting Komentar