Imunitas Tubuh
dalam Perspektif Ajaran Islam
Apa itu Imunitas Tubuh?
Sistem imunitas merupakan sistem pertahanan atau
kekebalan tubuh yang memiliki peran dalam mengenali dan menghancurkan
benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh kita. Sistem imunitas
tidak memiliki tempat khusus di tubuh kita dan tidak dikontrol oleh otak.
Sistem imunitas ini berbentuk sel-sel tertentu yang berfungsi sebagai pasukan
pertahanan tubuh kita dalam memerangi patogen yang berpotensi menyebabkan
gangguan pada tubuh kita. Saat Patogen masuk ke tubuh kita, antigen atau
molekul yang terletak pada dinding sel bakteri atau lapisan organisme,
merangsang sistem imunitas kita untuk menghasilkan antibodi untuk melawan dan
melindungi tubuh kita.
Allah Subhaanahu wata’ala Menciptakan Manusia dengan
Sempurna, Allah membekali tubuh kita dengan sistem pertahanan yang menjaga
tubuh kita dari paparan virus-virus yang bisa menjadi ancaman serius. Allah
memberikan kita Sistem kekebalan tubuh yang kita butuhkan, Allah memerintahkan semua unsur yang berada
di dalam tubuh kita menjalankan tugasnya dengan benar sesuai fungsinya. “Dan di
bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.
Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Q.S.
Adz-Dzariyat: 20-21).
Imunitas atau kekebalan tubuh merupakan mekansime
perlindungan yang dilakukan oleh tubuh dalam menghindari kerusakan atau
penyakit. Ada dua pandangan sistem kekebalan tubuh ditinjau dari Islam yaitu:
a. Imunologi
ditinjau dari sisi Akidah Islam
Sistem imun melawan berbagai patogen yang berdatangan,
tidaklah mungkin semua sistem yang sangat rapi itu bergerak dengan sendirinya,
padahal mereka tidak memiliki akal apalagi mempelajarinya sebelumnya, tetapi
Allah Subhaanahu wata’ala lah yang mengatur semua itu dengan rapi.
Namun ada beberapa hal yang bisa membuat kaum muslimin
terjatuh dalam masalah akidah ketika berhadapan dengan produk pengembangan
imunologi, yaitu vaksin. keyakinan bahwa seseorang yang telah divaksinasi pasti
akan kebal dari berbagai macam penyakit, khususnya penyakit infeksi. Tetapi
sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kekuasaan dalam menolak mudharat,
termasuk menolak datangnya penyakit. Sebaliknya, Dia pulalah yang mempunyai
kekuasaan dalam mendatangkan manfaat. (Sumber Jurnal Oleh : Sindi Rahmawati*,
Isnaeni Khaerunnisa, Nur Indah Nugraheni, Retno Ariyani, 2018)
Allah Subhaanahu wata’ala berfirman: Katakanlah: ”Maka
terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah
hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat
menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku,
apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya. Katakanlah: ”Cukuplah Allah bagiku”.
Kepada-Nya lah bertawakkal orang-orang yang berserah diri”. (Q.S. Az-Zumar:
38).
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak
pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh mahfuz)
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah”(Q.S. Al-Hadiid: 22).
Karena itu yakinlah bahwa dunia dan seisinya hanyalah
milik Allah, tubuh kita dan semua organ dalam tubuh kita yang bekerja dengan
baik semata-mata hanya Allah yang mengkehendakinya.
b. Imunologi
ditinjau dari sisi Syari’at Islam.
Islam yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan dua dasar utamanya, Al-Quran dan
Hadis-Hadis shahih, sudah menyiapkan banyak elemen dalam ajaran-ajaran praktis,
petunjuk, bimbingan, dan kaidah-kaidah dasar yang bisa dikembangkan menjadi
kemaslahatan bukan saja bagi kaum muslimin, tapi bagi seluruh umat manusia.
Termasuk di dalamnya penanganan masalah kesehatan yang terus berkembang. Oleh karena itu, berbagai perkembangan
tersebut tidak akan pernah lepas dari
tinjauan dan bimbingan syari’at Islam, termasuk imunologi di dalamnya (Artikel
Islam, Kedokteran Islam oleh :Abdi Dzul Ikram & Husni F. Ramdan, 2013)
Upaya penanganan masalah kesehatan merupakan muamalah
yang sifatnya mubah atau boleh untuk dikerjakan selama tidak bertentangan
dengan syari’at. Hal ini sesuai dengan kaidah fikih yang telah digariskan dan
diberlakukan bahwa “asal dari semua muamalah adalah mubah, kecuali ada dalil
yang mengharamkannya”. Maka hal ini berlaku pula untuk segala hasil yang
diperoleh pada pengembangan imunologi sebagai sebuah ilmu baru yang sedang
marak dikembangkan dalam menangani masalah kesehatan (Yahya, 2002).
Ajaran Agama Islam yang menguatkan sistem Imun
Akhir-akhir ini ada banyak penelitian yang membahas
tentang dampak amaliah ibadah yang rutin dilakukan oleh umat Islam terhadap
kesehatan. Adapun dampak kesehatan yang bisa dirasakan atau telah tebukti
secara ilmiah hanyalah sebagai dampak sekunder yang seharusnya semakin
meningkatkan kualitas keimanan kita kepada syari’at islam yang begitu sempurna
yang telah Allah Subhaanahu Wata’ala turunkan.
1. Shalat
Imunitas Tubuh dalam Perspektif Ajaran Islam
Gerakan Shalat terbukti mamiliki manfaat yang sangat
besar terhadap kesehatan, gerakan–gerakan shalat adalah gerakan paling
proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Bahkan dari sisi medis, shalat adalah
gudangnya obat dari berbagai macam penyakit. Gerakan pada shalat meningkatkan
kebugaran fisik dan kesejahteraan emosional serta mengurangi kecemasan dan
depresi. Energi yang dihabiskan dalam melakukan shalat lebih kecil. Seperti
diketahui, seseorang bisa berolahraga atau latihan, membuat tubuh mereka lelah
dan membakar 500-700 kalori. Akan tetapi shalat membutuhkan energi lebih kecil,
namun meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi kelelahan. Shalat bisa
meningkatkan efisiensi pernapasan, sirkulasi di pembuluh darah yang
mengelilingi 'alveoli' (atau kantung udara) dalam paru-paru. Sehingga, salat
meningkatkan pertukaran gas dan manusia dapat bernapas lebih dalam. Peningkatan
konsumsi oksigen ini membuat orang merasa lebih baik. Gerakan yang
diulang-ulang dan teratur selama salat meningkatkan kekuatan otot.
Umat Islam sebenarnya telah memberikan investasi
kesehatan yang cukup besar bagi yang melakukan shalat tersebut. Gerakan sholat
sampai dengan salam memiliki makna yang luar biasa baik untuk kesehatan fisik,
mental bahkan keseimbangan spiritual dan emosional.
Tidak hanya shalat tahajjud saja yang dapat meningkatkan
sistem imun. Shalat apapun yang dilakukan yang dapat mendatangkan ketenangan
jiwa, menurut beberapa riset dari lembaga penelitian Islam Amerika dapat
memperkuat sistem imun. Bahkan shalat dapat mengembalikan kesehatan secara
cepat pada orang-orang yang sakit, terlebih pada mereka yang menderita penyakit
autoimun.
2. Al-Qur’an
Imunitas Tubuh dalam Perspektif Ajaran Islam (1)
Rasulullah menggunakan Al Quran sebagai obat, ketika
beliau sakit maka beliau membaca Al Quran, ini diriwayatkan oleh Sayyidah
Aisyah R.A. Membaca Al Quran juga memberikan efek positif karena gelombang
suara dari tilawah Al Quran berada pada resonansi yang sama sehingga mampu
meningkatkan dan melejitkan potensi seluruh sistem sel-sel tubuh. Metode
penyembuhan ini dikenal oleh masyarakat sebagai Ruqyah Syariyyah, hal ini
dilakukan dengan membaca ayat-ayat pilihan (ma’tsur) sesering mungkin, rutinkan
tadarrus bersama keluarga di rumah, perdengarkan murattal Al Quran di rumah,
usahakan membaca Al Quran sebelum tidur. Lakukan semua amalan tersebut untuk
menjadikan Al Quran sebagai solusi.
Ada banyak sekali kalimat dalam Al-Quran yang secara
keseluruhan memiliki satu efek penting bagi tubuh, yaitu sebagai imunostimulan.
QS As-Syu’ara ayat 80 (Allah maha penyembuh). QS At Taubah ayat 124 (Al Quran
memberi kabar gembira dan senang), QS At Taubah Ayat 14 (Al Quran Penyembuh),
QS Yunus, ayat 57 (Al Quran Penyembuh), QS Al Isra Ayat 82 (Al Quran
Penyembuh), QS Fusshilat Ayat 44 (Al Quran Penyembuh).
“Apabila Al-Quran dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” QS Al-Araf, ayat
204.
Imunostimulan berbasis Al Quran dapat berhasil dengan
ketentuan harus dilakukan berdasarkan pada keyakinan yang kuat, didampingi
dengan rutinitas membaca, mendengarkan, serta memahami makna Al-Qur’an setiap
hari dan sesering mungkin. Sehingga pada akhirnya, diharapkan melalui rutinitas
membaca Al Quran akan terbentuk imunostimulan alami di dalam tubuh yang dapat menangkal paparan virus-virus yang
mengancam Tubuh. (Dr.Budi Yanti & Dr. Teuku Zulfikar, 2020)
Konten ini
diproduksi oleh Siti Fatimah
0 komentar:
Posting Komentar