7 Sunnah Harian Rasulullah SAW
Dari ‘Amr bin ‘Auf bin Zaid al-Muzani radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku,
kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti
pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka
sedikit pun,” (HR Ibnu Majah: 209).
HADISTS yang agung ini menunjukkan keutamaan besar bagi
orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
terlebih lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang. Oleh karena itu,
Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab “Sunan Ibnu Majah” pada
Bab: “(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)”.
Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari berkata, “Orang
muslim yang paling utama adalah orang yang menghidupkan sunnah-sunnah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia),
maka bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit jumlahnya
(di kalangan manusia).”
Nah, apa saja sunnah harian Rasulullah itu?
Pertama: Shalat tahajjud, Semua rasul, Nabi, kekasih
Allah (auliya”) dan para ulama salaf tidak meninggalkan shalat tahajud. Ini
merupakan ciri orang saleh dan ikhlas. Dalam rangkai sahabat Ali Bin Thalib
menyatakan bahwa, salah satu dari obatnya hati adalah shalat malam dan tahajud.
Dan Allah S.W.T berfirman : “Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah mudahan Tuhan Mu mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji,” ( Al-Israa’:79).
Kedua: Membaca Al-Quran dengan Terjemahannya, Al-Quran
merupakan petunjuk dan sumber mata kehidupan. Al Qur’an merupakan pedoman
muslim untuk hidup dan menjalani kehidupan. Maka membaca atau tadarus Al-Quran
itu penting sekali, kita tidak hanya disuruh membaca, tetapi juga memahami dan
menghayati artinya serta dilanjutkan dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang
terkandung di dalamnya.
Ketiga: Memakmurkan masjid/shalat subuh di mesjid.
Masjid adalah rumah nya Allah. Mesjid adalah sebuah tempat suci bagi
orang-orang yang senantiasa mensucikan dirinya secara lahir maupun batin.
Masjid merupakan tempat untuk menggembleng pengalaman-pengalaman
ruhani/spiritual, mengokokohkan iman dan tauhid. Masjid juga sebagai tempat
tinggal landas bagi mi’rajnya orang-orang beriman. Dalam artian ini, masjid
sebagai tempat menginternalisasikan nilai-nilai Ilahiyah ke dalam dirinya
sebagai modal utama dalam kehidupan, baik secara individu, dalam lingkup rumah
tangga, masyarkat dan bangsa bahkan dalam lingkup dunia global.
Keempat: Shalat Dhuha. Salah satu rahasia Shalat dhuha
adalah karena Shalat Dhuha adalah sedekah.Shalat dhuha adalah ibadah sunnah
yang senantiasa dilakukan Rasullah Saw.
Setiap amal ibadah yang diperintahkan ataupun dianjurkan
Allah dan Rasul- Nya pasti ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Memang
kadang kemampuan akal kita tak dapat menjangkau/memahaminya. Tapi yang pasti
semuanya itu adalah demi kemasalahatan dan kemanfaatan kita, manusia. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap
harinya mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua
orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas
kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah
sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula setiap langkah
berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta menyingkirkan suatu
rintangan dari jalan adalah shadaqah,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang-orang salafush-shaleh pernah bilang “Jika kalian menginginkan
kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak, maka lakukan shalat dhuha.”
Kelima: Bersedekah. Allah menyukai orang yang suka
bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah
setiap hari. Seorang sudah bisa disebut mukmin yang sebenarnya, jika sudah
bersedekah. Carilah rizki dengan sedekah. Demikian juga bertaubatlah dengan
bersedekah, jika kita sakit juga hendaknya bersedekah. Banyak sekali ayat
Al-Quran yang menegaskan dan memerintahkan akan hal ini. Bersedekah merupakan tolok
ukur dan ciri dari orang-orang yang beriman, shaleh dan bertakwa.
Keenam: Menjaga wudhu terus menerus karena Allah
menyayangi hamba yang berwudhu. Nabi saw, senantiasa dalam keadaan wudhu, baik
dalam waktu dan keadaan apapun. Jangan
tinggalkan wudhu. Kalau batal, berwudhulah kembali. Hal itu merupakan kebutuhan
kita sendiri dalam rangka untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kalau kita
selalu berwudhu insya Allah akan selamat dari ikatan dan kegenitan dunia dan
terjaga dari hal-hal yang kotor (kotoran yang bersifat maupun ruhani).
Selanjutnya kita terjaga dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan dari
perbuatan-perbuatan dosa dan tercela. Karena wudhu merupakan proses pembersihan
badan kita secara silmutan dilanjutkan dalam rangka untuk pembersihan fitrah
dan hati atau rohani kita.
Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, “Orang yang selalu
berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak shalat,
dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia, ya
Allah.”
Ketujuh: Amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar
masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah. istighfar
setiap saat dan dalam segala aktivitas apapun diperintahkan beristiqfar. Ketika
kita mau tidur, mau makan dalam melakukan suatu pekerjaan, di jalan, di mobil
dan di manapun hendaknya selalu dalam keadaan beristiqfar. Orang yang kuat
istiqfarnya, maka insting dan kecenderungan rahmatnya (berguna dan bisa
membahagiakan orang lain atau bahkan makhluk lain) sangat kuat sekali. Ia pun
juga menjadi penuh dengan keutamaan-utamaan, doanya mustajab dan firasatnya
tajam (mampu berpikir positif dan menerawang ke depan/berpikir visioner).
Bila kita mampu menjaga dan melakukan tujuh sunnah
Rasullullah SAW” ini, maka Insya Allah akan muncul sifat-sifat terpuji.
Bicaranya dakwah, diamnya zikir, nafasnya tasbih, matanya memancar cahaya
rahmat. []
0 komentar:
Posting Komentar